Sunday, August 17, 2025
21 C
Jayapura

Bahasa Ibu Hampir Punah, Perlu Ada Ahli Bahasa di Kampung Adat

JAYAPURA – Masyarakat Adat Kampung Kayo Pulau berharap ada perhatian pemerintah dalam melestarikan bahasa ibu yang hampir punah. Menurut warga, banyak generasi saat ini sudah lupa dan tidak tau bahasa ibu, maka dari itu perlu ada upaya-upaya untuk menyelamatkan bahasa ibu ini.

Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo tak menampik hal tersebut dan menyampaikan bahwa banyak bahasa daerah yang semakin jarang digunakan, terutama oleh generasi muda. “Ini hal terjadi hampir disemua kampung adat di kota ini, tidak terkecuali di Tahima Soroma Kayo Pulau,” ujar Abisai Rollo usai tanya jawab Walikota bersama masyarakat di Kayo Pulau, Kamis (19/6).

Kata Abisai Rollo, globalisasi dan modernisasi menyebabkan pergeseran nilai-nilai budaya, termasuk bahasa, dimana bahasa daerah seringkali dianggap kurang prestisius atau modern.

Baca Juga :  Skor IKIP Papua Tahun 2022 Turun

“Perubahan jaman menuju modernisasi merupakan suatu ancaman terbesar dalam keberlangsungan budaya termasuk bahasa ibu ini,” ujar Abisai Rollo.

Upaya pelestarian bahasa ibu sangat penting untuk menjaga kekayaan budaya dan identitas suatu daerah.

“Bahasa ibu itu warisan budaya dan juga identitas daerah yang perlu dijaga. Selain itu harus ada kebiasaan mulai dari rumah masing-masing, jadi bapak atau ibu kalau komunikasi dirumah itu dengan anak, pake bahasa sedikit biar mereka tau dan paham,” tuturnya.

JAYAPURA – Masyarakat Adat Kampung Kayo Pulau berharap ada perhatian pemerintah dalam melestarikan bahasa ibu yang hampir punah. Menurut warga, banyak generasi saat ini sudah lupa dan tidak tau bahasa ibu, maka dari itu perlu ada upaya-upaya untuk menyelamatkan bahasa ibu ini.

Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo tak menampik hal tersebut dan menyampaikan bahwa banyak bahasa daerah yang semakin jarang digunakan, terutama oleh generasi muda. “Ini hal terjadi hampir disemua kampung adat di kota ini, tidak terkecuali di Tahima Soroma Kayo Pulau,” ujar Abisai Rollo usai tanya jawab Walikota bersama masyarakat di Kayo Pulau, Kamis (19/6).

Kata Abisai Rollo, globalisasi dan modernisasi menyebabkan pergeseran nilai-nilai budaya, termasuk bahasa, dimana bahasa daerah seringkali dianggap kurang prestisius atau modern.

Baca Juga :  Lukas Enembe Pastikan Hadir di Sidang Perdana

“Perubahan jaman menuju modernisasi merupakan suatu ancaman terbesar dalam keberlangsungan budaya termasuk bahasa ibu ini,” ujar Abisai Rollo.

Upaya pelestarian bahasa ibu sangat penting untuk menjaga kekayaan budaya dan identitas suatu daerah.

“Bahasa ibu itu warisan budaya dan juga identitas daerah yang perlu dijaga. Selain itu harus ada kebiasaan mulai dari rumah masing-masing, jadi bapak atau ibu kalau komunikasi dirumah itu dengan anak, pake bahasa sedikit biar mereka tau dan paham,” tuturnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya