Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

600 ASN Mamberamo Tengah Ikut Rapid Tes

RAPID TES: Bupati Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., saat menjalani pengambilan darah untuk rapid tes. ( FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

Salah satu ASN Pemkab Mamberamo Tengah yang saat mengikuti rapid tes. ( FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

KOBAKMA-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 (virus Corona), salah satunya dengan melakukan rapid tes.

Rapid tes ini dilakukan bagi 600 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lukas Enembe di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, Senin (20/4) kemarin.

Bupati Mamteng, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., menjadi orang pertama yang melakukan rapid tes, setelah itu diikuti ratusan ASN dari berbagai dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah. Kegiatan tersebut juga diikuti Kapolres Mamteng,  AKBP. Deni Herdiana, Perwira Penghubung Kodim 1702/Jayawijaya Mayor Inf. Suwito dan anggota DPRD  Mamberamo Tengah.

Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP) mengatakan, rapid tes ini merupakan program pemerintah bagi seluruh ASN Kabupaten Mamberamo Tengah dalam rangka pencegahan terhadap penyebaran virus Corona.

“Di Kabupaten Mamberamo Tengah sudah dinyatakan satu orang positif yang kini dirawat di rumah sakit rujukan di RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya. Untuk itu, kami melakukan rapid tes bagi ASN untuk mengetahui sejauh mana penyebaran virus ini,” ujarnya.

“Ini juga menjadi data bagi tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mamberamo Tengah untuk mengambil kebijakan pencegahan secara dini,dengan data itu dapat dilihat mana yang positif dan juga mana yang negatif,” sambungnya.

Baca Juga :  Bantu Cegah Covid-19 Masuk La Pago

Menurutnya, setelah melakukan rapid tes bagi 600 ASN di Kobakma, hal yang sama akan dilakukan juga bagi ASN yang berada di Distrik Ilugwa Eragaya, Kelila dan Megambilis.

“Rapid tes ini akan dilakukan untuk seluruh ASN Pemkab Mamberamo Tengah, tanpa terkecuali baik yang berada di ibu kota kabupaten maupun di distrik-distrik dan kampong. Termasuk anggota TNI-Polri, pimpinan-pimpinan gereja maupun masyarakat di lima distrik,” ucapnya.

Ditegaskan, rapid tes ini wajib dilakukan bagi seluruh ASN, TNI-Polri, pimpinan-pimpinan gereja, kepala-kepala kampung maupun masyarakat yang ada di lima distrik tanpa terkecuali.

Bupati dua periode ini mengakui, alat rapid tes yang dibeli di Jakarta memang mahal. Dimana satu kotak yang isinya 40 dibanderol sebesar Rp 15 juta. Walau mahal, namun pemerintah daerah  berusaha untuk membeli rapid tes tersebut demi melakukan deteksi penyebaran virus Corona.

“Hari ini ada 800 buah yang kami datangkan. Kami akan pesan lagi sehingga seluruh masyarakat Mamberamo Tengah yang berjumlah 60 ribu seluruhnya bisa dites. Walau harga rapid tes terbilang mahal, namun itu dilakukan demi rakyat,” ucapnya. 

Untuk alat rapid tes sendiri, kata Bupati RHP hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Untuk itu, pemerintah daerah mengambil langkah cepat untuk mendatangkan alat rapid tes, tanpa menunggu dari pusat dan provinsi. Sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah sudah satu orang yang dinyatakan positif. “Harus ada langkah-langkah cepat dari pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah,” pungkasnya.

Baca Juga :  Minta Presiden Segera Bebaskan Tapol Papua

Sementara itu, Direktur RSUD Lukas Enembe, dr. Semuel Tandisalla mengatakan rapid tes massal bagi ASN merupakan tes secara cepat untuk melakukan pencegahan lebih dini terhadap penyebaran virus corona. Sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah, sudah satu orang dinyatakan positif terpapar Covid-19.

“Kegiatan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat Mamberamo Tengah secara keseluruhan. Karena dari hasil tracking yang dilakukan kontak dengan pasien positif itu, di satu distrik dan beberapa kampung yang sudah kontak dengan pasien itu tertular, dilakukan rapid tes secara massal,” jelasnya.

Dia menjelaskan, untuk kegiatan rapid tes sudah dimulai dari Distrik Kobakma yang merupakan ibu kota kabupaten. Rencananya dilanjutkan di empat distrik lainnya yakni Kelila, Eragayam, Ilugwa dan Megambilis.

Menurutnya, untuk mendukung kegiatan ini, telah dibentuk tim kesehatan sebanyak 30 orang yang akan turun ke empat distrik lainnya untuk melakukan rapid tes.(Humas/reis/nat)  

RAPID TES: Bupati Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., saat menjalani pengambilan darah untuk rapid tes. ( FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

Salah satu ASN Pemkab Mamberamo Tengah yang saat mengikuti rapid tes. ( FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

KOBAKMA-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 (virus Corona), salah satunya dengan melakukan rapid tes.

Rapid tes ini dilakukan bagi 600 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lukas Enembe di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, Senin (20/4) kemarin.

Bupati Mamteng, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., menjadi orang pertama yang melakukan rapid tes, setelah itu diikuti ratusan ASN dari berbagai dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah. Kegiatan tersebut juga diikuti Kapolres Mamteng,  AKBP. Deni Herdiana, Perwira Penghubung Kodim 1702/Jayawijaya Mayor Inf. Suwito dan anggota DPRD  Mamberamo Tengah.

Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP) mengatakan, rapid tes ini merupakan program pemerintah bagi seluruh ASN Kabupaten Mamberamo Tengah dalam rangka pencegahan terhadap penyebaran virus Corona.

“Di Kabupaten Mamberamo Tengah sudah dinyatakan satu orang positif yang kini dirawat di rumah sakit rujukan di RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya. Untuk itu, kami melakukan rapid tes bagi ASN untuk mengetahui sejauh mana penyebaran virus ini,” ujarnya.

“Ini juga menjadi data bagi tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mamberamo Tengah untuk mengambil kebijakan pencegahan secara dini,dengan data itu dapat dilihat mana yang positif dan juga mana yang negatif,” sambungnya.

Baca Juga :  Harusnya MRP yang Ambil Peran Dalam Melanesian Festival

Menurutnya, setelah melakukan rapid tes bagi 600 ASN di Kobakma, hal yang sama akan dilakukan juga bagi ASN yang berada di Distrik Ilugwa Eragaya, Kelila dan Megambilis.

“Rapid tes ini akan dilakukan untuk seluruh ASN Pemkab Mamberamo Tengah, tanpa terkecuali baik yang berada di ibu kota kabupaten maupun di distrik-distrik dan kampong. Termasuk anggota TNI-Polri, pimpinan-pimpinan gereja maupun masyarakat di lima distrik,” ucapnya.

Ditegaskan, rapid tes ini wajib dilakukan bagi seluruh ASN, TNI-Polri, pimpinan-pimpinan gereja, kepala-kepala kampung maupun masyarakat yang ada di lima distrik tanpa terkecuali.

Bupati dua periode ini mengakui, alat rapid tes yang dibeli di Jakarta memang mahal. Dimana satu kotak yang isinya 40 dibanderol sebesar Rp 15 juta. Walau mahal, namun pemerintah daerah  berusaha untuk membeli rapid tes tersebut demi melakukan deteksi penyebaran virus Corona.

“Hari ini ada 800 buah yang kami datangkan. Kami akan pesan lagi sehingga seluruh masyarakat Mamberamo Tengah yang berjumlah 60 ribu seluruhnya bisa dites. Walau harga rapid tes terbilang mahal, namun itu dilakukan demi rakyat,” ucapnya. 

Untuk alat rapid tes sendiri, kata Bupati RHP hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Untuk itu, pemerintah daerah mengambil langkah cepat untuk mendatangkan alat rapid tes, tanpa menunggu dari pusat dan provinsi. Sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah sudah satu orang yang dinyatakan positif. “Harus ada langkah-langkah cepat dari pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah,” pungkasnya.

Baca Juga :  Langkah Awal Menuju Juara Liga 2

Sementara itu, Direktur RSUD Lukas Enembe, dr. Semuel Tandisalla mengatakan rapid tes massal bagi ASN merupakan tes secara cepat untuk melakukan pencegahan lebih dini terhadap penyebaran virus corona. Sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah, sudah satu orang dinyatakan positif terpapar Covid-19.

“Kegiatan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat Mamberamo Tengah secara keseluruhan. Karena dari hasil tracking yang dilakukan kontak dengan pasien positif itu, di satu distrik dan beberapa kampung yang sudah kontak dengan pasien itu tertular, dilakukan rapid tes secara massal,” jelasnya.

Dia menjelaskan, untuk kegiatan rapid tes sudah dimulai dari Distrik Kobakma yang merupakan ibu kota kabupaten. Rencananya dilanjutkan di empat distrik lainnya yakni Kelila, Eragayam, Ilugwa dan Megambilis.

Menurutnya, untuk mendukung kegiatan ini, telah dibentuk tim kesehatan sebanyak 30 orang yang akan turun ke empat distrik lainnya untuk melakukan rapid tes.(Humas/reis/nat)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya