Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Tak Ada Anggaran, Pemkot Belum Sikapi Abrasi di Skouw

JAYAPURA– Pemerintah kota Jayapura, mengakui hingga saat ini pihaknya belum mengambil langkah untuk menyikapi masalah abrasi di beberapa lokasi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

Penjabat Sekda kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan, belum adanya penanganan itu disebabkan karena  terkait  ketersediaan anggaran.  Apalagi untuk mengerjakan pengaman atau talud di sepanjang kawasan pantai Skouw ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.

” Di daerah Skouw Mabo, Skou Yambe, Skou Sae yang ada di Muara Tami itu belum ada langkah-langkah. Karena  itu harus ada rapat bersama, karena itu cukup besar dari sisi anggaran,” kata Robby Kepas Awi, Senin (19/2) kemarin.

Di sisi lain, Pemkot Jayapura juga belum menerima laporan resmi,  mengenai musibah abrasi yang terjadi di beberapa titik di distrik Muara Tami Kota Jayapura itu.

Baca Juga :  Selalu Berupaya Beri Bantuan, Berharap Dukungan dari Anggaran Biaya Tak Terduga

“Laporan resmi belum ada tetapi memang kami membaca di beberapa media mengenai kejadian tersebut,” katanya.

Dia menjelaskan terkait abrasi ini, Pemkot Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura baru menyelesaikan atau mengerjakan penanganan abrasi yang terjadi di kawasan pantai Holtekamp.  Di mana dari kejadian itu sebelumnya  menyebabkan adanya kerusakan pada puluhan makam milik warga Kampung Holtekamp .  Bahkan akibat  kondisi itu, memaksa masyarakat Kampung memindahkan tulang belulang dari pekuburan itu ke lokasi pemakaman yang baru.

“Yang viral kemarin itu dampak abrasi terhadap sejumlah kuburan yang ada di Holtekamp dan itu pemerintah ke kota Jayapura, sesuai arahan pejabat Walikota kepada kepala dinas pupr sudah kita lakukan penanganan jangka pendek,  untuk 100 meter di daerah bibir pantai,”ujarnya.

Baca Juga :  RDP Lapago Tolak Otsus dan Minta Referendum

Karena itu dia juga meminta selanjutnya Dinas PU PR kota Jayapura perlu melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi Papua termasuk dengan Balai jalan untuk sama-sama mengatasi persoalan abrasi di Holtekamp dan juga di Skouw tersebut.

Dia mengungkapkan sebelumnya pengalaman abrasi juga pernah dibangun oleh pemerintah di kawasan pesisir pantai Skouw. Namun seiringnya waktu talud pengaman tersebut hilang.

“Saya pernah bertugas disana, dulunya pemerintah telah membangun talud seperti yang ada di pesisir pantai Holtekamp, tapi itu kan ada masa waktunya,  pasir dia sudah naik itu semua tenggelam,” tambahnya. (roy/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Pemerintah kota Jayapura, mengakui hingga saat ini pihaknya belum mengambil langkah untuk menyikapi masalah abrasi di beberapa lokasi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

Penjabat Sekda kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan, belum adanya penanganan itu disebabkan karena  terkait  ketersediaan anggaran.  Apalagi untuk mengerjakan pengaman atau talud di sepanjang kawasan pantai Skouw ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.

” Di daerah Skouw Mabo, Skou Yambe, Skou Sae yang ada di Muara Tami itu belum ada langkah-langkah. Karena  itu harus ada rapat bersama, karena itu cukup besar dari sisi anggaran,” kata Robby Kepas Awi, Senin (19/2) kemarin.

Di sisi lain, Pemkot Jayapura juga belum menerima laporan resmi,  mengenai musibah abrasi yang terjadi di beberapa titik di distrik Muara Tami Kota Jayapura itu.

Baca Juga :  RDP Lapago Tolak Otsus dan Minta Referendum

“Laporan resmi belum ada tetapi memang kami membaca di beberapa media mengenai kejadian tersebut,” katanya.

Dia menjelaskan terkait abrasi ini, Pemkot Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura baru menyelesaikan atau mengerjakan penanganan abrasi yang terjadi di kawasan pantai Holtekamp.  Di mana dari kejadian itu sebelumnya  menyebabkan adanya kerusakan pada puluhan makam milik warga Kampung Holtekamp .  Bahkan akibat  kondisi itu, memaksa masyarakat Kampung memindahkan tulang belulang dari pekuburan itu ke lokasi pemakaman yang baru.

“Yang viral kemarin itu dampak abrasi terhadap sejumlah kuburan yang ada di Holtekamp dan itu pemerintah ke kota Jayapura, sesuai arahan pejabat Walikota kepada kepala dinas pupr sudah kita lakukan penanganan jangka pendek,  untuk 100 meter di daerah bibir pantai,”ujarnya.

Baca Juga :  Pastikan Penyelenggara Tak Diintervensi  Berbagai Pihak

Karena itu dia juga meminta selanjutnya Dinas PU PR kota Jayapura perlu melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi Papua termasuk dengan Balai jalan untuk sama-sama mengatasi persoalan abrasi di Holtekamp dan juga di Skouw tersebut.

Dia mengungkapkan sebelumnya pengalaman abrasi juga pernah dibangun oleh pemerintah di kawasan pesisir pantai Skouw. Namun seiringnya waktu talud pengaman tersebut hilang.

“Saya pernah bertugas disana, dulunya pemerintah telah membangun talud seperti yang ada di pesisir pantai Holtekamp, tapi itu kan ada masa waktunya,  pasir dia sudah naik itu semua tenggelam,” tambahnya. (roy/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya