Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Intan Jaya Dinyatakan Kondusif

BERI AMANAT: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memberikan amanat pada apel pagi personel gabungan Polres Mimika, Mabes Polri dan Brimob Den B Mimika dan Brimob BKO Polda Bengkulu di Lapangan Apel Mapolres Pelayanan Mimika, Kamis (20/2). ( FOTO: Humas Polda Papua for Cenderawasih Pos)

JAYAPURA- Situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dinyatakan kondusif pasca kontak tembak yang menewaskan dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan 2 warga lainnya luka-luka, Selasa (18/2) lalu.

Kapolres Intan Jaya AKBP Juli Kare P menyebutkan, untuk dua anggota KKB yang tewas bernama Kayus Sani (51) dan Meki (18) Tipagau sudah dimakamkan di Kampung Japaro Distrik Sugapa.

“Untuk dua warga yang luka-luka Hertina Sani dan Kinas Sani sedang mendapatkan perawatan medis. Kinas mendapatkan perawatan di RSUD Timika sementara Hertina Sani masih dilakukan perawatan di Kampung Galunggama,” ucap Kapolres yang dihubungi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (20/2).

Kapolres Juli Kare menyebutkan bahwa dua orang yang tewas merupakan KKB. Hal ini sebagaimana dari barang bukti yang diamankan serta keterangan dari warga setempat. Meki memang diketahui sebagai pelajar, namun saat kejadian yang bersangkutan ikut-ikutan.

“Sesaat sebelum adanya kontak tembak antara aparat gabungan dengan KKB sudah disampaikan kepada masyarakat setempat untuk berkumpul di halaman gereja. Semua masyarakat sudah berkumpul di halaman  gereja, namun si Meki ini justru ada di luar gereja dan yang bersangkutan memegang senjata saat itu,” terangnya.

Baca Juga :  Beoga Berdarah, 8 Warga Sipil Tewas Ditembak

Adapun kelompok yang melakukan kontak tembak dengan aparat lanjut Kapolres yakni kelompok Sabinus Waker dan Lekagak Talanggeng yang saat ini sudah bergeser ke Ugimba.

Kapolres mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik. Apabila terjadi kontak tembak, masyarakat diminta berkumpul di satu tempat.

“Yang perlu diketahui, tidak ada operasi di Intan Jaya. Ini bagian dari penegakan hukum atas beberapa rentetan peristiwa yang pernah terjadi di Intan Jaya,” tegasnya.

Sebagaimana sebelumnya KKB kelompok Lekagak Telenggen pada 28 Oktober 2019, melakukan penembakan yang menyebabkan tiga tukang ojek  bernama Rizal  (31)  Heriaonto (31) dan La Soni (25) tewas di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku pihaknya telah mendeteksi adanya pergerakan KKB ke Kabupaten Intan Jaya. Adapun tujuan mereka untuk konsolidasi kekuatan sebelum ke Mimika.

Kelompok bersenjata ini terpantau bergerak dari sejumlah daerah yang sudah dikuasai aparat TNI-Polri menuju Intan Jaya.

Baca Juga :  Setelah di Sekolah, Pemerintah Dorong Kuliah Tatap Muka

“Ada dua asumsi tujuan mereka ke Intan Jaya. Salah satunya konsolidasi kekuatan mereka sebelum menuju Kabupaten Mimika, karena di daerah tersebut ada tiga kelompok. Asumsi kedua, kemungkinan besar mereka menganggap Intan Jaya masih aman,” terang Kapolda, Kamis (20/2).

Lanjutnya, KKB di Intan Jaya dan beberapa titik lainnya terpantau menggunakan kekerasan dan senjata api untuk menekan secara langsung masyarakat maupun pihak lain seperti perusahaan atau pemerintah kampung.

Sebagaimana sebelumnya terjadi pembunuhan terhadap seorang karyawan perkebunan kopi di Intan Jaya yang sampai saat ini tidak ditemukan korbannya. “Nah, itu yang sedang kita cari dan kejar pelakunya,” tegas Kapolda.

Saat ini lanjut Kapolda, sudah ada Satuan Tugas Penegakan Hukum TNI-Polri yang bergerak melakukan pengejaran KKB di sejumlah titik yang ada di wilayah Pegunungan Papua. 

“Jangan anggap aparat suka-suka hati melakukan penindakan, tidak seperti itu. Kami ini sedang kejar para pelaku pelanggaran hukum. Ini yang perlu kita samakan persepsi. Kalau mereka tidak melakukan itu, yah pasti normal saja dan tidak terjadi apa-apa,” tuturnya. (fia/nat)

BERI AMANAT: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memberikan amanat pada apel pagi personel gabungan Polres Mimika, Mabes Polri dan Brimob Den B Mimika dan Brimob BKO Polda Bengkulu di Lapangan Apel Mapolres Pelayanan Mimika, Kamis (20/2). ( FOTO: Humas Polda Papua for Cenderawasih Pos)

JAYAPURA- Situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dinyatakan kondusif pasca kontak tembak yang menewaskan dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan 2 warga lainnya luka-luka, Selasa (18/2) lalu.

Kapolres Intan Jaya AKBP Juli Kare P menyebutkan, untuk dua anggota KKB yang tewas bernama Kayus Sani (51) dan Meki (18) Tipagau sudah dimakamkan di Kampung Japaro Distrik Sugapa.

“Untuk dua warga yang luka-luka Hertina Sani dan Kinas Sani sedang mendapatkan perawatan medis. Kinas mendapatkan perawatan di RSUD Timika sementara Hertina Sani masih dilakukan perawatan di Kampung Galunggama,” ucap Kapolres yang dihubungi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (20/2).

Kapolres Juli Kare menyebutkan bahwa dua orang yang tewas merupakan KKB. Hal ini sebagaimana dari barang bukti yang diamankan serta keterangan dari warga setempat. Meki memang diketahui sebagai pelajar, namun saat kejadian yang bersangkutan ikut-ikutan.

“Sesaat sebelum adanya kontak tembak antara aparat gabungan dengan KKB sudah disampaikan kepada masyarakat setempat untuk berkumpul di halaman gereja. Semua masyarakat sudah berkumpul di halaman  gereja, namun si Meki ini justru ada di luar gereja dan yang bersangkutan memegang senjata saat itu,” terangnya.

Baca Juga :  Bongkar Paksa Jika Tak Ada Titik Temu

Adapun kelompok yang melakukan kontak tembak dengan aparat lanjut Kapolres yakni kelompok Sabinus Waker dan Lekagak Talanggeng yang saat ini sudah bergeser ke Ugimba.

Kapolres mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik. Apabila terjadi kontak tembak, masyarakat diminta berkumpul di satu tempat.

“Yang perlu diketahui, tidak ada operasi di Intan Jaya. Ini bagian dari penegakan hukum atas beberapa rentetan peristiwa yang pernah terjadi di Intan Jaya,” tegasnya.

Sebagaimana sebelumnya KKB kelompok Lekagak Telenggen pada 28 Oktober 2019, melakukan penembakan yang menyebabkan tiga tukang ojek  bernama Rizal  (31)  Heriaonto (31) dan La Soni (25) tewas di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku pihaknya telah mendeteksi adanya pergerakan KKB ke Kabupaten Intan Jaya. Adapun tujuan mereka untuk konsolidasi kekuatan sebelum ke Mimika.

Kelompok bersenjata ini terpantau bergerak dari sejumlah daerah yang sudah dikuasai aparat TNI-Polri menuju Intan Jaya.

Baca Juga :  Di Abepura, Seorang Pria Tewas Ditembak

“Ada dua asumsi tujuan mereka ke Intan Jaya. Salah satunya konsolidasi kekuatan mereka sebelum menuju Kabupaten Mimika, karena di daerah tersebut ada tiga kelompok. Asumsi kedua, kemungkinan besar mereka menganggap Intan Jaya masih aman,” terang Kapolda, Kamis (20/2).

Lanjutnya, KKB di Intan Jaya dan beberapa titik lainnya terpantau menggunakan kekerasan dan senjata api untuk menekan secara langsung masyarakat maupun pihak lain seperti perusahaan atau pemerintah kampung.

Sebagaimana sebelumnya terjadi pembunuhan terhadap seorang karyawan perkebunan kopi di Intan Jaya yang sampai saat ini tidak ditemukan korbannya. “Nah, itu yang sedang kita cari dan kejar pelakunya,” tegas Kapolda.

Saat ini lanjut Kapolda, sudah ada Satuan Tugas Penegakan Hukum TNI-Polri yang bergerak melakukan pengejaran KKB di sejumlah titik yang ada di wilayah Pegunungan Papua. 

“Jangan anggap aparat suka-suka hati melakukan penindakan, tidak seperti itu. Kami ini sedang kejar para pelaku pelanggaran hukum. Ini yang perlu kita samakan persepsi. Kalau mereka tidak melakukan itu, yah pasti normal saja dan tidak terjadi apa-apa,” tuturnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya