Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Satgas Yonif 411/Pandawa Kostrad Gagalkan Pasokan Senjata Api ke Nduga

JAKARTA-Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad menggagalkan pasokan dua senjata api dan logistik yang akan dikirimkan ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dikutip dari ANTARA.

Kapen Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin (20/11), mengatakan dua pucuk senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15 telah disita pada Minggu (19/11) termasuk sebuah senapan angin, ‘solar cell’ dan logistik lainnya yang akan dikirimkan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Nduga.

Senjata api tersebut disita di sebuah bangunan di Kamp Bandara Batas Batu,” katanya.

Menurut Suriastawa, senjata api tersebut sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru yang akan digunakan KKB untuk membuat kekacauan di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Baca Juga :  Satu Anggota OPM Tewas, Dua Luka-Luka

Dia menjelaskan sebelum itu, pihaknya mendapatkan informasi terkait rencana aksi KKB yang akan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan sehingga anggota satgas langsung melakukan penyisiran di daerah kamp batas batu yang diduga sebagai lokasi pelintasan kelompok tersebut.

“Saat melaksanakan penyisiran di dua sasaran tersebut tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melihat orang yang dicurigai berlari ke arah hutan dan meninggalkan barang bawaan yang kemungkinan akan diselundupkan,” ujarnya.

Dia menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan dalam bangunan terdapat beberapa karung yang berisi dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine dengan dua buah magasin 5,56 mm, satu buah senapan angin, satu buah parang, dan dua buah bendera bintang kejora.

Baca Juga :  Teror di Yahukimo, Pengantar Galon Tewas Mengenaskan

“Diduga dua pucuk senjata api tersebut akan digunakan KKB dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember 2023,” katanya.

Dia mengatakan senjata api tersebut kemungkinan berasal dari wilayah perbatasan menggunakan jalur perairan dan selanjutnya masuk ke wilayah Kenyam. (*)

Sumber: Jawapos

JAKARTA-Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad menggagalkan pasokan dua senjata api dan logistik yang akan dikirimkan ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dikutip dari ANTARA.

Kapen Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin (20/11), mengatakan dua pucuk senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15 telah disita pada Minggu (19/11) termasuk sebuah senapan angin, ‘solar cell’ dan logistik lainnya yang akan dikirimkan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Nduga.

Senjata api tersebut disita di sebuah bangunan di Kamp Bandara Batas Batu,” katanya.

Menurut Suriastawa, senjata api tersebut sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru yang akan digunakan KKB untuk membuat kekacauan di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Baca Juga :  Teror di Yahukimo, Pengantar Galon Tewas Mengenaskan

Dia menjelaskan sebelum itu, pihaknya mendapatkan informasi terkait rencana aksi KKB yang akan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan sehingga anggota satgas langsung melakukan penyisiran di daerah kamp batas batu yang diduga sebagai lokasi pelintasan kelompok tersebut.

“Saat melaksanakan penyisiran di dua sasaran tersebut tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melihat orang yang dicurigai berlari ke arah hutan dan meninggalkan barang bawaan yang kemungkinan akan diselundupkan,” ujarnya.

Dia menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan dalam bangunan terdapat beberapa karung yang berisi dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine dengan dua buah magasin 5,56 mm, satu buah senapan angin, satu buah parang, dan dua buah bendera bintang kejora.

Baca Juga :  Berikan Bantuan Perlengkapan Sekolah Bagi Pengungsi Nduga

“Diduga dua pucuk senjata api tersebut akan digunakan KKB dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember 2023,” katanya.

Dia mengatakan senjata api tersebut kemungkinan berasal dari wilayah perbatasan menggunakan jalur perairan dan selanjutnya masuk ke wilayah Kenyam. (*)

Sumber: Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya