Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Kumpulkan Data, TNI- Polri Terjunkan Tim ke Ilaga

Mayjen TNI Herman Asaribab

Perempuan dan Anak di Wilayah Konflik Harus Dapatkan Perlindungan

JAYAPURA-  Tim investigasi dari TNI dan Polri akan diterjunkan ke ilaga pada Jumat (20/9). Tim ini bertujuan untuk mengumpulkan data secara koverhensif terkait dengan insiden kontak senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang menewaskan tiga warga dan empat warga lainnya terluka pada Selasa (17/9) di Kampung Olenki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

Pangdam juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata (KSB)- Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menghindari jatuhnya korban dipihak masyarakat.

“Sambil menunggu hasil investigasi, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM,” ucap Pangdam melalui rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (19/9). 

Kodam XVII/Cenderawasih tidak henti-hentinya mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga kondusifitas demi tercapainya kedamaian di tanah Papua.

Secara terpisah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengklaim bahwa KSB dari kelompok Militer Murib di Kampung Olenki, Ilaga  yang melepas tembakan duluan.

Baca Juga :  Pangdam Cenderawasih Berikan Santunan untuk Korban Kekejaman KST Yahukimo

“Saat itu, KSB terdesak dan mendadak melakukan tembakan ke arah tim yang sedang patroli. Jarak antara  anggota dan kelompok ini sekitar 100 meter,” tutur Eko yang dikonfirmasi  melalui telefon selulernya, Kamis (19/9)

Menurut Eko, penyerangan yang dilakukan anggota saat itu sudah terukur. Terkait dengan berapa jumlah senjata yang dimiliki kelompok ini, sedang didalami oleh anggota yang ada di lapangan. 

Untuk tiga warga yang tewas diketahui bernama Tekiman Wonda (33), Edison Mom, dan Rudi Mom seorang balita sudah dimakamkan. Sementara empat warga yang luka tembak bernama Topina Mom(36) Ny Tabuni (37), Ny Herina Kinal (32) dan Yefrina Mom (16).  Keempatnya sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Timika.

“Pangdam saat ini ada di Timika membesuk korban. Rencana Jumat (20/9) akan ke TKP,” ucap Eko.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengatakan, pihaknya akan menemui empat korban luka  di Rumah Sakit Timika, Jumat (20/9). 

Baca Juga :  Komnas HAM Minta Egianus Segera Tunjuk Negosiator

Pertemuan ini berperan penting untuk mengumpulkan fakta sebenarnya dalam insiden kontak senjata di Ilaga.

Frits Ramandey

Komnas HAM lanjut Frits, belum bisa memastikan apakah kelompok bersenjata ini menjadikan masyarakat sebagai tameng atau seperti apa. Namun, jika sampai ada korban jiwa  pihaknya cukup prihatin terhadap kondisi ini.

“Saya akan ke Timika untuk kemudian menemui korban utama, sehingga kami mendapat penjelasan yang jelas,” tutur Frits melalui telepon selulernya kepada Cenderawasih Pos.

Menurut Frits, perempuan dan anak dalam wilayah konflik harus mendapatkan perlindungan baik dari kelompok pembangkang ataupun aparat. Dalam mekanisme internasioanal, perempuan dan anak harus mendapat perlindungan.

“Namun kami akan mengecek apakah mereka ini dijadikan sebagai tameng. Misalnya kelompok  sipil bersenjata menjadikan perempuan dan anak di depan lalu mereka menyerang aparat. Dalam posisi ini kita harus mendapatkan gambaran umum. Kalau itu yang dilakukan, maka kelompok sipil itu melakukan kejahatan yang bisa dikategorikan kejahatan kemanusian dengan menjadikan anak dan perempuan sebagai tameng,” tegas Frits. (fia/nat)

Mayjen TNI Herman Asaribab

Perempuan dan Anak di Wilayah Konflik Harus Dapatkan Perlindungan

JAYAPURA-  Tim investigasi dari TNI dan Polri akan diterjunkan ke ilaga pada Jumat (20/9). Tim ini bertujuan untuk mengumpulkan data secara koverhensif terkait dengan insiden kontak senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang menewaskan tiga warga dan empat warga lainnya terluka pada Selasa (17/9) di Kampung Olenki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

Pangdam juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata (KSB)- Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menghindari jatuhnya korban dipihak masyarakat.

“Sambil menunggu hasil investigasi, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM,” ucap Pangdam melalui rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (19/9). 

Kodam XVII/Cenderawasih tidak henti-hentinya mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga kondusifitas demi tercapainya kedamaian di tanah Papua.

Secara terpisah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengklaim bahwa KSB dari kelompok Militer Murib di Kampung Olenki, Ilaga  yang melepas tembakan duluan.

Baca Juga :  Bawa 51 Butir Amunisi, Oknum Polisi Diamankan

“Saat itu, KSB terdesak dan mendadak melakukan tembakan ke arah tim yang sedang patroli. Jarak antara  anggota dan kelompok ini sekitar 100 meter,” tutur Eko yang dikonfirmasi  melalui telefon selulernya, Kamis (19/9)

Menurut Eko, penyerangan yang dilakukan anggota saat itu sudah terukur. Terkait dengan berapa jumlah senjata yang dimiliki kelompok ini, sedang didalami oleh anggota yang ada di lapangan. 

Untuk tiga warga yang tewas diketahui bernama Tekiman Wonda (33), Edison Mom, dan Rudi Mom seorang balita sudah dimakamkan. Sementara empat warga yang luka tembak bernama Topina Mom(36) Ny Tabuni (37), Ny Herina Kinal (32) dan Yefrina Mom (16).  Keempatnya sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Timika.

“Pangdam saat ini ada di Timika membesuk korban. Rencana Jumat (20/9) akan ke TKP,” ucap Eko.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengatakan, pihaknya akan menemui empat korban luka  di Rumah Sakit Timika, Jumat (20/9). 

Baca Juga :  Pangdam Cenderawasih Berikan Santunan untuk Korban Kekejaman KST Yahukimo

Pertemuan ini berperan penting untuk mengumpulkan fakta sebenarnya dalam insiden kontak senjata di Ilaga.

Frits Ramandey

Komnas HAM lanjut Frits, belum bisa memastikan apakah kelompok bersenjata ini menjadikan masyarakat sebagai tameng atau seperti apa. Namun, jika sampai ada korban jiwa  pihaknya cukup prihatin terhadap kondisi ini.

“Saya akan ke Timika untuk kemudian menemui korban utama, sehingga kami mendapat penjelasan yang jelas,” tutur Frits melalui telepon selulernya kepada Cenderawasih Pos.

Menurut Frits, perempuan dan anak dalam wilayah konflik harus mendapatkan perlindungan baik dari kelompok pembangkang ataupun aparat. Dalam mekanisme internasioanal, perempuan dan anak harus mendapat perlindungan.

“Namun kami akan mengecek apakah mereka ini dijadikan sebagai tameng. Misalnya kelompok  sipil bersenjata menjadikan perempuan dan anak di depan lalu mereka menyerang aparat. Dalam posisi ini kita harus mendapatkan gambaran umum. Kalau itu yang dilakukan, maka kelompok sipil itu melakukan kejahatan yang bisa dikategorikan kejahatan kemanusian dengan menjadikan anak dan perempuan sebagai tameng,” tegas Frits. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya