Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Uncen, Agustina Regina Yufuay menyebut dari 2 minggu praktek di Ayapo, mahasiswanya menemukan adanya gejala stunting. “Stunting atau Standart Tinggi ini memiliki hubungan dengan sanitasi dan air yang dikonsumsi. Persoalan jamban, air bersih dan lainnya,” kata Regina. “Jika anak stunting maka ke depan membutuhkan anggaran lebih guna menyiapkan kebutuhan pemenuhan gizinya.
Anak-anak juga tidak akan tinggi sesuai umur. Selain itu perilaku dan cara berfikir dan mudah terkena penyakit. Ini yang patut diantisipasi. Herlin Monim menambahkan bahwa berbicara stunting membutuhkan peran semua pihak. “Kepala kampung, ondoafi, para ibu semua harus mengambil peran. Kalau pemerintah sendiri sepertinya sulit sekali,” tutup Herlin.
Di akhir kegiatan Sekwan Juliana Waromi juga menawarkan diri apabila masih ada yang dibutuhkan. “Silahkan bersurat, jika bisa kami bantu nanti kami bantu,” tutupnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos