Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

1 Muharam Harus Berikan Dampak untuk Sesama

JAYAPURA – Puncak peringatan 1 Muharam 1445 Hijriah yang diselenggarakan Panitia Hari hari Besar Islam (PHBI) Papua, berlangsung meriah Rabu (19/7) di Halaman Yapis, Kota Jayapura. Tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, melainkan juga anak anak turut meramaikan.

Kegiatan yang semula direncanakan Pawai Fajar star dari Halaman Kantor Gubernur Papua itu dibatalkan dan dipindahkan lokasinya ke Kampus Yapis lantaran faktor keamanan. Kendati demikian, semangat umat muslim tak pudar untuk memperingati 1 Muharam.

Ketua Harian PHBI Provinsi Papua, Drs. Alwi Tianlean, MM menyampaikan, 1 Muharam harus dijadikan sebagai tongkat yang memberikan dampak dan manfaat untuk sesama.

“Mari kita saling menghormati diantara kita. Dengan peringatan 1 Muharam, kita saling memberi manfaat diantara sesama. Karena kita tahu tidak ada satu manusia yang hidup sendiri, pasti saling membantu, bekerjasama dan saling tolong menolong,” ucap Alwi kepada wartawan.

Dengan mengusung tema Momentum 1 Muharam 1445 H, eratkan persaudaraan tebarkan kebaikan untuk sesama. Alwi menyampaikan, melalui tema tersebut maka harus memberi manfaat bagi sama.

Baca Juga :  PNG Diguncang Gempa 6,8 Magnitudo, Dirasakan Hingga Jayapura dan Keerom

“Tema ini sengaja kita angkat dalam rangka ikhtiar kita bersama seluruh anak bangsa, seluruh  komponen masyarakat Papua kedepan,” ucapnya.

Karena itu, moment 1 Muharam harus dijadikan sebagai tongkat untuk memberikan dampak dan manfaat untuk sesama.

Sementara itu, Ketua NU Papua Toni Wanggai menyampaikan, 1 Muharam adalah makna  bagaimana kita bisa berhijrah atau merubah sesuatu yang lebih baik.

“Bagaimana melakukan perubahan perubahan yang lebih baik kedepan, khususnya dalam konteks kita di Papua maupun dalam berbangsa dan bernegara sesuai dengan tema kali ini adalah bagaimana membangun persaudaraan dan bisa menyebarkan kedamaian di tanah Papua,” tuturnya.

Toni yang juga anggota MRP ini menyampaikan, momentum 1 Muharam perlu dimaknai untuk membangun ukhwah, membangun persaudaraan sesama saudara, sesama manusia dari latar belakang suku dan budaya.

“Kemudian bagaimana kita membangun ukhwah sebangsa dan setanah air, apalagi ditahun politik ini banyak terjadi perbedaan dalam pemilihan calon pemimpin,” kata Toni.

Baca Juga :  Wamendagri Lantik Tiga Anggota PAW MRP

  Di tempat yang sama, Plh Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kelautan dan Kelautan Provinsi Papua Iman Djuniawal menyampaikan, dalam sejarah Islam ada dua periode dakwah rasulullah SAW. Yakni periode mekah dan madinah. Dimana dua periode ini mempunyai titik fokus dakwah yang berbeda.

Adapun periode mekah lebih minitikberatkan pada penanaman dan pembinaan tauhid dan akidah, sementara periode madinah lebih menitikberatkan pada aplikasi dan penjabaran akidah dalam kehidupan sosial dan muamalah serta amal yang saleh.

“Tema kita hari ini mempererat persaudaraan, tebarkan kebaikan untuk sesama. Karena itu  kita harus sering melakukan kegiatan seperti ini, sehingga persaudaraan bukan hanya sesama muslim tetapi sesama anak bangsa dan sesama manusia yang terus terawat dan terjaga menyongsong tahun politik 2024 untuk menjadikan Papua tanah damai,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dibagikan doorprize bagi masyarakat yang menghadiri kegiatan. (fia/wen)

JAYAPURA – Puncak peringatan 1 Muharam 1445 Hijriah yang diselenggarakan Panitia Hari hari Besar Islam (PHBI) Papua, berlangsung meriah Rabu (19/7) di Halaman Yapis, Kota Jayapura. Tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, melainkan juga anak anak turut meramaikan.

Kegiatan yang semula direncanakan Pawai Fajar star dari Halaman Kantor Gubernur Papua itu dibatalkan dan dipindahkan lokasinya ke Kampus Yapis lantaran faktor keamanan. Kendati demikian, semangat umat muslim tak pudar untuk memperingati 1 Muharam.

Ketua Harian PHBI Provinsi Papua, Drs. Alwi Tianlean, MM menyampaikan, 1 Muharam harus dijadikan sebagai tongkat yang memberikan dampak dan manfaat untuk sesama.

“Mari kita saling menghormati diantara kita. Dengan peringatan 1 Muharam, kita saling memberi manfaat diantara sesama. Karena kita tahu tidak ada satu manusia yang hidup sendiri, pasti saling membantu, bekerjasama dan saling tolong menolong,” ucap Alwi kepada wartawan.

Dengan mengusung tema Momentum 1 Muharam 1445 H, eratkan persaudaraan tebarkan kebaikan untuk sesama. Alwi menyampaikan, melalui tema tersebut maka harus memberi manfaat bagi sama.

Baca Juga :  Pimpin Partai Berkarya, Elvis Tabuni Diyakini Sukses Jadi Pimpin

“Tema ini sengaja kita angkat dalam rangka ikhtiar kita bersama seluruh anak bangsa, seluruh  komponen masyarakat Papua kedepan,” ucapnya.

Karena itu, moment 1 Muharam harus dijadikan sebagai tongkat untuk memberikan dampak dan manfaat untuk sesama.

Sementara itu, Ketua NU Papua Toni Wanggai menyampaikan, 1 Muharam adalah makna  bagaimana kita bisa berhijrah atau merubah sesuatu yang lebih baik.

“Bagaimana melakukan perubahan perubahan yang lebih baik kedepan, khususnya dalam konteks kita di Papua maupun dalam berbangsa dan bernegara sesuai dengan tema kali ini adalah bagaimana membangun persaudaraan dan bisa menyebarkan kedamaian di tanah Papua,” tuturnya.

Toni yang juga anggota MRP ini menyampaikan, momentum 1 Muharam perlu dimaknai untuk membangun ukhwah, membangun persaudaraan sesama saudara, sesama manusia dari latar belakang suku dan budaya.

“Kemudian bagaimana kita membangun ukhwah sebangsa dan setanah air, apalagi ditahun politik ini banyak terjadi perbedaan dalam pemilihan calon pemimpin,” kata Toni.

Baca Juga :  5 Jenis Sirup Obat Sudah sebagain Dikarantina

  Di tempat yang sama, Plh Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kelautan dan Kelautan Provinsi Papua Iman Djuniawal menyampaikan, dalam sejarah Islam ada dua periode dakwah rasulullah SAW. Yakni periode mekah dan madinah. Dimana dua periode ini mempunyai titik fokus dakwah yang berbeda.

Adapun periode mekah lebih minitikberatkan pada penanaman dan pembinaan tauhid dan akidah, sementara periode madinah lebih menitikberatkan pada aplikasi dan penjabaran akidah dalam kehidupan sosial dan muamalah serta amal yang saleh.

“Tema kita hari ini mempererat persaudaraan, tebarkan kebaikan untuk sesama. Karena itu  kita harus sering melakukan kegiatan seperti ini, sehingga persaudaraan bukan hanya sesama muslim tetapi sesama anak bangsa dan sesama manusia yang terus terawat dan terjaga menyongsong tahun politik 2024 untuk menjadikan Papua tanah damai,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dibagikan doorprize bagi masyarakat yang menghadiri kegiatan. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya