Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Jerigen dan Kelapa Tua Sebagai Penyelamat

*Enam Warga PNG Hanyut 7 Hari di Perairan Jayapura

JAYAPURA- Enam orang warga PNG terombang ambing selama 7 hari 7 malam di perairan Jayapura tepatnya di 70 mil laut. Hal ini dikarenakan, mesin speed boat jatuh ke dalam air, Minggu (19/7)

WARGA PNG: Sejumlah warga PNG yang hanyut saat berada di Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota usai dievakuasi dari laut, Minggu (19/7) dini hari. ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

Adapun keenam orang warga PNG tersebut yakni  Jeffery Benjamin (25), Joseph Walter (44),  Finly Henry (20), Rebeca Nathan (50), Ruth Alberth (45) dan Doreen Pana (46).

Saat ditemukan, keenam warga PNG ini menyelamatkan diri menggunakan alat apung berupa satu unit spead boat ukuran 23 feet tanpa mesin, delapan jerigen kosong dan delapan ember besar berisi pakaian.

Baca Juga :  Serangan Jantung, Kabinda Papua AH Napoleon Tutup Usia

“Enam warga PNG ini pertama kali ditemukan oleh dua nelayan H. Nurdin dan Taufik, keduanya saat itu sedang mencari ikan,” ucap Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota AKP Jahja Rumra yang dikonfirmasi, Minggu (19/7).

Jahja menerangkan, sekira pukul 02:00 WIT, nelayan tersebut datang melapor ke Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura menginformasikan adanya enam orang warga PNG yang  terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan terombang ambing di atas spead boat karena mesinnya hilang jatuh ke dalam laut.

“Selama tujuh hari tujuh  malam di lautan, mereka bertahan hidup dengan cara mengonsumsi kelapa tua yang berada di atas speed boat sampai ditemukan nelayan Indonesia dan diselamatkan,” terang Jahja.

Baca Juga :  Tak Percaya Covid, Silakan ke Pemakaman Buper!

Lanjut Jahja, personel Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota yang menerima laporan langsung memberikan pertolongan kepada korban dan dievakuasi ke Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota.

“Keenam warga PNG tersebut sudah diserahkan ke Imigrasi,” ucap Jahja.

Dirinya mengimbau kepada semua pihak jika melaut agar memeriksa terlebih dahulu keamanan sarana transportasi yang akan digunakan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Mereka semua aman dan sudah dalam pengawasan Keimigrasian,” pungkasnya. (fia/nat)

*Enam Warga PNG Hanyut 7 Hari di Perairan Jayapura

JAYAPURA- Enam orang warga PNG terombang ambing selama 7 hari 7 malam di perairan Jayapura tepatnya di 70 mil laut. Hal ini dikarenakan, mesin speed boat jatuh ke dalam air, Minggu (19/7)

WARGA PNG: Sejumlah warga PNG yang hanyut saat berada di Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota usai dievakuasi dari laut, Minggu (19/7) dini hari. ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

Adapun keenam orang warga PNG tersebut yakni  Jeffery Benjamin (25), Joseph Walter (44),  Finly Henry (20), Rebeca Nathan (50), Ruth Alberth (45) dan Doreen Pana (46).

Saat ditemukan, keenam warga PNG ini menyelamatkan diri menggunakan alat apung berupa satu unit spead boat ukuran 23 feet tanpa mesin, delapan jerigen kosong dan delapan ember besar berisi pakaian.

Baca Juga :  Risma: Anak Papua Punya Kemampuan Lebih

“Enam warga PNG ini pertama kali ditemukan oleh dua nelayan H. Nurdin dan Taufik, keduanya saat itu sedang mencari ikan,” ucap Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota AKP Jahja Rumra yang dikonfirmasi, Minggu (19/7).

Jahja menerangkan, sekira pukul 02:00 WIT, nelayan tersebut datang melapor ke Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura menginformasikan adanya enam orang warga PNG yang  terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan terombang ambing di atas spead boat karena mesinnya hilang jatuh ke dalam laut.

“Selama tujuh hari tujuh  malam di lautan, mereka bertahan hidup dengan cara mengonsumsi kelapa tua yang berada di atas speed boat sampai ditemukan nelayan Indonesia dan diselamatkan,” terang Jahja.

Baca Juga :  Kemendagri Minta Dukungan 9 Bupati di Lapago

Lanjut Jahja, personel Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota yang menerima laporan langsung memberikan pertolongan kepada korban dan dievakuasi ke Mako Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota.

“Keenam warga PNG tersebut sudah diserahkan ke Imigrasi,” ucap Jahja.

Dirinya mengimbau kepada semua pihak jika melaut agar memeriksa terlebih dahulu keamanan sarana transportasi yang akan digunakan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Mereka semua aman dan sudah dalam pengawasan Keimigrasian,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya