Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Cari Solusi Beasiswa Billy Mambrasar Temui Kemendagri

JAYAPURA – Setelah melaporkan kasus belum terbayarnya beasiswa anak-anak Papua ke Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan, Billy Mambrasar melakukan sejumlah terobosan untuk mencari solusi terbaik dari masalah ini.

Billy kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan Whats Appnya, Selasa, (20/6). mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya bertemu dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini sekretaris Ditjen Keuangan Daerah Dr. Horas Maurits Panjaitan dan meminta agar uang anak-anak tersebut ditransfer.

“Saya didampingi oleh anggota Badan Percepatan Pembangunan Papua, Bapak Pendeta Albert Yoku, dari pertemuan tersebut, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri menyatakan bahwa beasiswa anak-anak Papua telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat ke daerah, sebanyak Rp 122 Miliar,” katanya, Selasa, (20/6).

Baca Juga :  14 Penumpang Km Ciremai Reaktif Covid-19

Pemilik nama lengkap Gracia Josaphat Jobel Mambrasar itu juga mengatakan bahwa menurut informasi dari Dirjen Keuda, dari dana tersebut, Rp 68 M sudah ditransfer oleh Pemda ke anak-anak penerima beasiswa. “Sementara sebesar Rp 54 Miliar lagi belum ditransfer oleh Pemda ke anak-anak penerima beasiswa mungkin masih ada kendala data, administrasi, atau teknis lainnya,” katanya.

Dikatakan Pendiri Yayasan Kitong Bisa itu bahwa dirinya akan berusaha keras membantu baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, untuk mencari solusi terbaik. “Kami mohon dukungan doanya karena saya akan terus berjuang untuk Papua dan anak-anak Papua,”katanya.

Dia berharap agar generasi muda Papua agar terus belajar dan belajar mengejar masa depan dalam kondisi apapun. “Buat adik-adikku, teruslah semangat belajar yah, jangan menyerah, Tuhan pasti akan buka jalan untuk kita semua, mari saling support, cari solusi terbaik, dan tetap berdoa,” ujar Billy.

Baca Juga :  Tak Terjaga, Bukit Srobu Diobok-obok

Perlu diketahui bahwa sebelumnya Mahasiswa Papua terancam berhenti kuliah akibat masalah data beasiswa Otsus. Dimana para mahasiswa Papua, yang berkuliah di dalam dan luar negeri, terancam berhenti kuliah, bahkan ada pula yang dikeluarkan dari sekolah akibat ketidaksesuaian data beasiswa otsus.

Badan mahasiswa global asal Papua, The International Alliance of Papuan Students Association Overseas (IAPSAO), mendesak pemerintah provinsi untuk mencari jalan keluar, perihal status beasiswa bagi mahasiwa yang sedang aktif, baik di dalam dan di luar negeri.(oel/wen)

JAYAPURA – Setelah melaporkan kasus belum terbayarnya beasiswa anak-anak Papua ke Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan, Billy Mambrasar melakukan sejumlah terobosan untuk mencari solusi terbaik dari masalah ini.

Billy kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan Whats Appnya, Selasa, (20/6). mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya bertemu dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini sekretaris Ditjen Keuangan Daerah Dr. Horas Maurits Panjaitan dan meminta agar uang anak-anak tersebut ditransfer.

“Saya didampingi oleh anggota Badan Percepatan Pembangunan Papua, Bapak Pendeta Albert Yoku, dari pertemuan tersebut, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri menyatakan bahwa beasiswa anak-anak Papua telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat ke daerah, sebanyak Rp 122 Miliar,” katanya, Selasa, (20/6).

Baca Juga :  14 Penumpang Km Ciremai Reaktif Covid-19

Pemilik nama lengkap Gracia Josaphat Jobel Mambrasar itu juga mengatakan bahwa menurut informasi dari Dirjen Keuda, dari dana tersebut, Rp 68 M sudah ditransfer oleh Pemda ke anak-anak penerima beasiswa. “Sementara sebesar Rp 54 Miliar lagi belum ditransfer oleh Pemda ke anak-anak penerima beasiswa mungkin masih ada kendala data, administrasi, atau teknis lainnya,” katanya.

Dikatakan Pendiri Yayasan Kitong Bisa itu bahwa dirinya akan berusaha keras membantu baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, untuk mencari solusi terbaik. “Kami mohon dukungan doanya karena saya akan terus berjuang untuk Papua dan anak-anak Papua,”katanya.

Dia berharap agar generasi muda Papua agar terus belajar dan belajar mengejar masa depan dalam kondisi apapun. “Buat adik-adikku, teruslah semangat belajar yah, jangan menyerah, Tuhan pasti akan buka jalan untuk kita semua, mari saling support, cari solusi terbaik, dan tetap berdoa,” ujar Billy.

Baca Juga :  Harga Kayu Palang Jangan Terlalu Tinggi

Perlu diketahui bahwa sebelumnya Mahasiswa Papua terancam berhenti kuliah akibat masalah data beasiswa Otsus. Dimana para mahasiswa Papua, yang berkuliah di dalam dan luar negeri, terancam berhenti kuliah, bahkan ada pula yang dikeluarkan dari sekolah akibat ketidaksesuaian data beasiswa otsus.

Badan mahasiswa global asal Papua, The International Alliance of Papuan Students Association Overseas (IAPSAO), mendesak pemerintah provinsi untuk mencari jalan keluar, perihal status beasiswa bagi mahasiwa yang sedang aktif, baik di dalam dan di luar negeri.(oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya