Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Diserang OTK, Empat Anggota TNI Tertembak

JAYAPURA-Sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) menyerang personel TNI di Jembatan Kayu Serambakon, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang Selasa (18/5).

Akibat penyerangan tersebut, empat anggota TNI mengalami luka tembak. Empat orang anggota TNI yang mengalami luka tembak yaitu  Serda Kris mengalami luka tembak di kaki kanan,  Prada Dian luka tembak di kaki kanan, Pratu Kuku mengalami luka tembak di kaki kanan dan Pratu Romi luka  tembak di kaki kiri.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, empat personel TNI yang mengalami luka tembak tersebut sudah dievakuasi dari Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang ke RS Marthen Indey, Rabu (19/5) untuk mendapatkan perawatan medis.

“Kami evakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey untuk mendapatkan fasilitas pelayanan medis  yang memadai. Kondisi anggota tidak parah hanya kena tembak di kaki dan tidak ada masalah,”  jelas Danrem saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin (19/5).

Dikatakan, pelaku penghadangan dan penembakan diduga dari kelompok Lamek yang ada kaitannya dengan senjata yang sebelumnya pernah dirampas saat helikopter jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang tahun lalu.

“Tidak ada senjata di Pegunungan Bintang, hanya senjata itu saja milik TNI yang diambil saat helikopter jatuh di daerah tersebut,” terangnya.

Baca Juga :  Gubernur dan Ketua PB PON Pantau Seluruh Venue

Lanjut Danrem, pihaknya melakukan penyisiran dengan tujuan agar kondisi aman di wilayah tersebut khususnya di Serambakon. Sehingga kelompok ini tidak lagi melakukan gangguan. Pihaknya juga akan  mengefektifkan peran semua pihak yang terkait dalam upaya menciptakan kondisi yang damai dan kondusif  di daerah Oksibil.

“Perlunya peran semua pihak untuk menciptakan kondisi aman damai di daerah Pegubin. TNI sendiri tidak mampu  bekerja sendiri, harus bersama-sama saling bantu sesuai dengan fungsinya masing-masing,” kata Danrem.

Dikatakan, TNI sudah berkomitmen dengan semua pihak di Papua. Danrem bertanggung jawab untuk tidak menumpahkan darah masyarakat Papua.

“Komitmen untuk tidak menumpahkan darah masyarakat Papua, saya pegang hingga hari ini. Tidak ada pasukan saya yang menumpahkan darah masyarakat Papua. Tapi justru sebaliknya,  darah prajurit saya ditumpahkan oleh sekelompok orang Papua yang ingin menciptakan kondisi tidak aman di Papua,” tuturnya.

Tentunya lanjut Danrem, mereka ini berkeinginan agar tidak terwujudnya keamanan di Papua maka pembangunan akan terhambat. Untuk itu, mereka inilah sesungguhnya musuh yang harus dilawan bersama. Masyarakat Papua seluruhnya menginginkan hidup lebih baik ke depan melalui pembangunan.

Baca Juga :  Kasus Memberamo Raya Jadi Prioritas

“Saya menyerukan kepada semua pihak yang masih menganggu keamanan di Papua, segera hentikan. Jangan karena kepentingan sepihak, menghancurkan mimpi masyarakat Papua yaitu kehidupan masyarakat Papua yang lebih baik ke depan,” tegasnya.

Terkait motif penyerangan sendiri, Danrem mengaku masih melakukan pendalaman. Sebab, kelompok ini melakukan penembakan pada malam hari.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, terjadi kontak tembak antara anggota TNI AD Pam Distrik Serambakon dan OTK di Jembatan Kayu Distrik Serambakon sekira pukul 19:30 WIT.

“Kejadian kontak tembak tersebut merupakan kejadian yang kedua di area lokasi yang sama.  Area tersebut diduga merupakan jalur lintas KKB wilayah Distrik Oksop pimpinan Enos Alwolmabin,” ucap Kapolda.

Dikatakan, pasca kejadian tersebut pihaknya meningkatkan kewaspadaan personel Polres Pegunungan Bintang guna mengantisipasi situasi yang kurang kondusif. (fia/nat)

Data Anggota TNI yang Terluka

1. Serda Kris, luka tembak di kaki kanan

2. Prada Dian, luka tembak di kaki kanan

3. Pratu Kuku luka tembak di kaki kanan 

4. Pratu Romi luka tembak di kaki kiri

JAYAPURA-Sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) menyerang personel TNI di Jembatan Kayu Serambakon, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang Selasa (18/5).

Akibat penyerangan tersebut, empat anggota TNI mengalami luka tembak. Empat orang anggota TNI yang mengalami luka tembak yaitu  Serda Kris mengalami luka tembak di kaki kanan,  Prada Dian luka tembak di kaki kanan, Pratu Kuku mengalami luka tembak di kaki kanan dan Pratu Romi luka  tembak di kaki kiri.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, empat personel TNI yang mengalami luka tembak tersebut sudah dievakuasi dari Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang ke RS Marthen Indey, Rabu (19/5) untuk mendapatkan perawatan medis.

“Kami evakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey untuk mendapatkan fasilitas pelayanan medis  yang memadai. Kondisi anggota tidak parah hanya kena tembak di kaki dan tidak ada masalah,”  jelas Danrem saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin (19/5).

Dikatakan, pelaku penghadangan dan penembakan diduga dari kelompok Lamek yang ada kaitannya dengan senjata yang sebelumnya pernah dirampas saat helikopter jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang tahun lalu.

“Tidak ada senjata di Pegunungan Bintang, hanya senjata itu saja milik TNI yang diambil saat helikopter jatuh di daerah tersebut,” terangnya.

Baca Juga :  MRP Minta Kasus Penembakan Pdt. Yeremias Diusut Tuntas

Lanjut Danrem, pihaknya melakukan penyisiran dengan tujuan agar kondisi aman di wilayah tersebut khususnya di Serambakon. Sehingga kelompok ini tidak lagi melakukan gangguan. Pihaknya juga akan  mengefektifkan peran semua pihak yang terkait dalam upaya menciptakan kondisi yang damai dan kondusif  di daerah Oksibil.

“Perlunya peran semua pihak untuk menciptakan kondisi aman damai di daerah Pegubin. TNI sendiri tidak mampu  bekerja sendiri, harus bersama-sama saling bantu sesuai dengan fungsinya masing-masing,” kata Danrem.

Dikatakan, TNI sudah berkomitmen dengan semua pihak di Papua. Danrem bertanggung jawab untuk tidak menumpahkan darah masyarakat Papua.

“Komitmen untuk tidak menumpahkan darah masyarakat Papua, saya pegang hingga hari ini. Tidak ada pasukan saya yang menumpahkan darah masyarakat Papua. Tapi justru sebaliknya,  darah prajurit saya ditumpahkan oleh sekelompok orang Papua yang ingin menciptakan kondisi tidak aman di Papua,” tuturnya.

Tentunya lanjut Danrem, mereka ini berkeinginan agar tidak terwujudnya keamanan di Papua maka pembangunan akan terhambat. Untuk itu, mereka inilah sesungguhnya musuh yang harus dilawan bersama. Masyarakat Papua seluruhnya menginginkan hidup lebih baik ke depan melalui pembangunan.

Baca Juga :  Bupati Keerom Apresiasi Bantuan dari Anggota Komisi IV DPR RI

“Saya menyerukan kepada semua pihak yang masih menganggu keamanan di Papua, segera hentikan. Jangan karena kepentingan sepihak, menghancurkan mimpi masyarakat Papua yaitu kehidupan masyarakat Papua yang lebih baik ke depan,” tegasnya.

Terkait motif penyerangan sendiri, Danrem mengaku masih melakukan pendalaman. Sebab, kelompok ini melakukan penembakan pada malam hari.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, terjadi kontak tembak antara anggota TNI AD Pam Distrik Serambakon dan OTK di Jembatan Kayu Distrik Serambakon sekira pukul 19:30 WIT.

“Kejadian kontak tembak tersebut merupakan kejadian yang kedua di area lokasi yang sama.  Area tersebut diduga merupakan jalur lintas KKB wilayah Distrik Oksop pimpinan Enos Alwolmabin,” ucap Kapolda.

Dikatakan, pasca kejadian tersebut pihaknya meningkatkan kewaspadaan personel Polres Pegunungan Bintang guna mengantisipasi situasi yang kurang kondusif. (fia/nat)

Data Anggota TNI yang Terluka

1. Serda Kris, luka tembak di kaki kanan

2. Prada Dian, luka tembak di kaki kanan

3. Pratu Kuku luka tembak di kaki kanan 

4. Pratu Romi luka tembak di kaki kiri

Berita Terbaru

Artikel Lainnya