Friday, March 21, 2025
31.7 C
Jayapura

Masuk Pasar Otonom, Walikota Temukan Lapak yang Diduga Kos-kosan

JAYAPURA  – Pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Wali Kota Abisai Rollo dan Wakil Wali Kota Rustan Saru terus melakukan upaya-upaya penataan pedagang di Pasar Otonom Kotaraja. Dalam sidak Selasa (18/3) kemarin,  kedua pimpinan baru di Kota Jayapura ini menemukan beberapa persoalan yang ganjal terjadi, salah satunya adalah lapak pedagang yang diduga dijadikan tempat tinggal atau mirip seperti kos-kosan.

   Dalam sidak berlangsung siang hari itu, Wali Kota dan Wakilnya sangat terkejut melihat pemandangan di los paling belakang pasar otonom ini yang tampak sudah bukan seperti pasar pada umumnya.

   Bukan hanya itu, bahkan WC  yang ada di dalam pasar tersebut dikenakan tarif, mulai dari dua ribu rupiah hinga dua puluh ribu rupiah, padahal dalam sidak pertama kali walikota sudah menegaskan agar hal tersebut tidak lagi terjadi, karena itu merupakan pungli.

Baca Juga :  Jelang Natal, Polresta Hadirkan Polisi Santa

     Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menegaskan bahwa persoalan  yang masih ada di pasar ini akan segera diatasi. Namun khusus lapak-lapak yang yang sudah disualp menjadi tempat tinggal bukan lagi tempat berjualan itu akan ditertibkan segera. “Kita kasih waktu sampai akhir bulan puasa, jika tidak dibongkar maka kami akan turun untuk menertibkan sendiri,” tegasnya.

   Tapi anehnya, sudah jelas-jelas kondisi lapak seperti semi rumah atau gubuk,   para pedagang tetap tidak mengakui hal tersebut, dengan dalil mereka demi keselamatan, meski mereka mengakui kadang mereka tidur di lokasi atau lapak tersebut.

JAYAPURA  – Pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Wali Kota Abisai Rollo dan Wakil Wali Kota Rustan Saru terus melakukan upaya-upaya penataan pedagang di Pasar Otonom Kotaraja. Dalam sidak Selasa (18/3) kemarin,  kedua pimpinan baru di Kota Jayapura ini menemukan beberapa persoalan yang ganjal terjadi, salah satunya adalah lapak pedagang yang diduga dijadikan tempat tinggal atau mirip seperti kos-kosan.

   Dalam sidak berlangsung siang hari itu, Wali Kota dan Wakilnya sangat terkejut melihat pemandangan di los paling belakang pasar otonom ini yang tampak sudah bukan seperti pasar pada umumnya.

   Bukan hanya itu, bahkan WC  yang ada di dalam pasar tersebut dikenakan tarif, mulai dari dua ribu rupiah hinga dua puluh ribu rupiah, padahal dalam sidak pertama kali walikota sudah menegaskan agar hal tersebut tidak lagi terjadi, karena itu merupakan pungli.

Baca Juga :  Tak Lagi Ribet, Pemkot Jayapura Terapkan Tanda Tangan Elektronik

     Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menegaskan bahwa persoalan  yang masih ada di pasar ini akan segera diatasi. Namun khusus lapak-lapak yang yang sudah disualp menjadi tempat tinggal bukan lagi tempat berjualan itu akan ditertibkan segera. “Kita kasih waktu sampai akhir bulan puasa, jika tidak dibongkar maka kami akan turun untuk menertibkan sendiri,” tegasnya.

   Tapi anehnya, sudah jelas-jelas kondisi lapak seperti semi rumah atau gubuk,   para pedagang tetap tidak mengakui hal tersebut, dengan dalil mereka demi keselamatan, meski mereka mengakui kadang mereka tidur di lokasi atau lapak tersebut.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/