Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

12 Pendeta dan 7 Kader Gereja GIDI Ikuti Wisata Rohani ke Yerusalem

KAIRO- Hari itu kamis 8 desember 2022 langit Jakarta tampak cerah walau walau jalan-jalan kota Jakarta tampak macet dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Para Pendeta sebanyak 12 orang dan kader Gereja GIDI Wilayah Toli sebanyak 7 orang menuju bandara internasional Sukarno Hatta Jakarta di terminal 3 pada pukul 10:55 WIB siang empat jam sebelum keberangkatan.

Tim perjalanan menuju tanah suci Yerusalem dibantu tour leader  2 orang yaitu ibu Crysty dan pak Yanni mengurus proses imigrasi dan cek in tiket di penerbangan Internasional. Pada pukul 14:55 WIB para pendeta dan kader naik pesawat Oman Air menuju Kairo Mesir dan tiba pada pukul 23:45 setelah transit di Muscat Oman pada pukul 21:10 waktu timur tenga.

Setelah tiba di bandara Kairo dijemput tour guide mesir yang membawa bus wisata menuju tempat penginapan hotel Tolip di tengah kota Kairo Mesir. Keesokan harinya Kamis 9 desember, rombongan mengawali tour wisata rohani dengan mengunjungi area Giza yang dikenal dengan The Pyramida dan Great Sphinx.

Menurut keteragan tour guide bahwa kawasan Ikon utama pariwisata Mesir ini sudah menyatu dengan Kairo. Piramida ini dibangun tahun 2.530 SM oleh Raja Pharaoh Khufu. Piramida pertama yang juga disebut Pyramid of Cheops ini dipersembahkan untuk dirinya sebagai raja.

Selanjutnya tim mengunjungi Gereja Ortodoks Koptik Santa Perawan Maria yang juga dikenal sebagai Gereja Gantung (El Muallaqa) menurut keterangan tour guide bahwa Gereja Ortodoks ini merupakan salah satu gereja tertua dan bersejarah di Mesir. Memiliki nama lain Al-Muallaqa yang artinya sesuatu yang digantung. Hal ini dikarenakan gereja tersebut dibangun di atas tanah dan ditunjang oleh 2 tiang penyangga.

Gereja ini merupakan gereja Koptik yang paling terkenal di kota Kairo dan gereja ini dipersembahkan kepada Perawan Maria sehingga gereja ini dikenal juga sebagai gereja Maria.

Dibangun pada abad ke-7 Masehi dan pada abad ke-11 bangunan ini menjadi kediaman resmi Paus Ortodoks Koptik dari Aleksandria.

Di bagian depan terdapat mimbar yang ditunjang oleh 13 pilar yang mewakili Yesus bersama ke 12 murid-Nya. Yang menarik dari ke 13 pilar tersebut adalah terdapat pilar yang berwarna hitam yang berarti Yudas Iskariot dan yang berwarna abu-abu yang berarti Tomas.

Kebanyakan ikon di dalam gereja ini berasal dari abad ke 8 bahkan ada yang berasal dari abad ke 5 dan 6 masehi. Di dalam dari gereja ini terdapat ruangan yang dipersembahkan kepada Perawan Maria, St. George dan Yohanes Pembaptis.

Tim juga mengunjungi  Gereja Abu Serga Mesir Gereja Abu Sirga, terletak di Kota Tua Cairo. Menurut keterangan tour guide kepercayaan tradisional menyatakan bahwa gereja ini dibangun di atas tempat di mana Yusuf, Maria, dan bayi Yesus mengungsi selama di Mesir. Pengungsian ini dilakukan atas perintah Malaikat kepada Yusuf karena  Herodes mau mencari bayi Yesus untuk  membunuh Nya. Dalam pengungsian ini, usia Yesus sekitar dua tahun, sesuai dengan kesaksian para Majus yang didengar oleh Herodes. Matius 2:16. Gereja Abu Sirga adalah salah satu Gereja Tua di Mesir.

Selama lima abad Gereja ini berdiri. Dan sekitar tahun 750 M, gereja ini pernah dibakar pada masa pemerintahan Marwan II. Lalu diperbaiki kembali pada abad pertengahan. Menurut berbagai keterangan, beberapa bagian dari kayu Mimbar yang tua dari gereja lama ini disimpan di Museum Koptik Kairo.

Menjelang sore tim mengunjungi Sinagoga Ben Ezra – Mesir Sinagoga Ben Ezra menurut tour gait adalah salah satu bangunan tua yang ada di Cairo. Sinagoga ini dibangun pada tahun 182 masehi. Mulanya adalah sebuah gereja, tapi kemudia dijual kepada orang Yahudi pada tahun 882 Masehi. Dan dibeli oleh Abraham Ben Ezra ketika ia datang dari holyland tour ke Mesir pada masa pemerintahan Ahmed Ibn Tulun.
Menurutnya pada waktu Sinagoga ini diperbaiki pada tahun 1892, ditemukan sebuah ruangan rahasia yang menyimpan dokumen – dokumen dan gulungan torah yang asli dari Israel sejak abad pertengahan. Dan  disinilah orang – orang Yahudi Mesir merayakan hari – hari raya mereka. Juga menjadi tempat bersejarah orang – orang Yahudi dari Afrika Utara. Di altar yang ada di tengah ruangan, terdapat dua loh batu dari marmer putih bertuliskan 10 hukum dari tinta warna emas, juga gambar bintang daud. Situs ini dipercaya sebagai tempat Musa waktu masih bayi diangkat dari sungai Nil. Letak Sinagoga ini tidak jauh dari Gereja Gantung, salah satu gereja tua di kota Cairo lama. Gereja yang menjadi tempat ibadah orang Kristen Ortodox di Mesir.

Baca Juga :  Balai Kampung dan Beberapa Rumah Warga di Besum Dibakar

Selanjutnya tim tour juga mengunjungi Gereja Simon The Tanner yang dikenal juga Gereja Sampah. Menurut keterangan tour guide Simon The Tanner merupakan seorang Orthodox yang hidup sekitar abad ke-10, Simon muda seorang pengrajin kulit memiliki kepribadian yang sangat saleh. Simon muda setiap pagi selalu berkeliling menggendong kendi berisi air dan mengunjungi orang-orang yang membutuhkan air.

Pada masa itu terjadi  perdebatan antara sang Khalifah dan Ibnu Killis dengan salah satu Paus yaitu Abraham. Seorang pejabat negara yang juga pemuka agama Yahudi Ibnu Killis cenderung membela sang Khalifah hanya untuk mempertahankan jabatannya.

Dalam perdebatan itu  Ibnu Killis mengatakan kepada sang Khalifah bahwa ada ayat di kitab orang Kristen di Perjanjian Baru Injil Matius 17:20 yang berbunyi: Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu’.

Jika kebenaran tersebut tidak bisa dibuktikan, sang Khalifah tidak akan segan-segan membasmi penganut Kristen Orthodox dengan pedang. Paus Abraham terkejut dan panik mendengar permintaan Sang Sultan, lantas ia meminta waktu 3 hari untuk membuktikannya.

Dengan tertunduk lesu Paus Abraham pulang dan memerintahkan seluruh pendeta dan jemaat melakukan puasa dan berdoa memohon pengampunan kepada Tuhan. Pada hari ketiga sang Paus merasa kelelahan,ia tertidur lelap. Ia bermimpi bertemu dengan Bunda Maria diperintah untuk menemui seorang pemuda saleh yang menggendong kendi air di pundaknya. Pemuda yang dimaksud merupakan Simon The Tanner.

Sang Paus bergegas mencari sang pemuda itu menceritakan masalah yang dihadapinya kepada Simon. Simon muda diajak ke Gunung Muqattam oleh Paus Abraham beserta seluruh umat Orthodox untuk berdoa memohon mukjizat kepada Tuhan. Sang Khalifah beserta rombongannya pun ikut hadir ke Gunung Muqattam untuk melihat pembuktian dari sang Paus sebelumnya.

Ketika itu Tuhan Allah memberikan mukjizat kepada umat Orthodox terjadi longsor yang sangat dahsyat memindahkan Gunung Muqattam sejauh 3 Km dari posisi awalnya. Dengan terkejut sang Khalifah memeluk Paus Abraham dan meminta maaf kepada sang Paus. sehingga sang Khalifah memilih untuk memeluk agama Kristen Orthodox.

Untuk mengenang Simon The Tanner dibangunlah gereja di salah satu goa yang terbentuk akibat longsor itu,dan nama Simon The Tanner didedikasikan menjadi nama gereja di daerah kumu  persampahan hingga saat ini.

Tim juga mengunjungi Sungai Nil,dimana pada masa awal perjalanan hidup Nabi Musa dimulai ketika Musa bayi ditemukan oleh putri Fir’aun di sungai Nil kemudian dirawat oleh isteri Fir’aun bernama Aisyah hingga dewasa.

Tim makan malam diatas sebuah kapal  sambil menyusuri sungai Nil,diatas kapal itu disediakan makanan khas Cairo dan ditampilkan juga tarian adat orang mesir untuk menghibur pengunjung.

Baca Juga :  10 Unit Kios Ludes Terbakar

Mendaki gunung Sinai Mendaki Gunung Sinai, Tempat Ziarah Penting di Mesir Bagi orang Kristiani tentunya tidak asing lagi mendengar gunung Sinai karena berhubungan dengan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Di tempat inilah Tuhan Allah berfirman kepada nabi Musa yang di pahat diatas dua loh batu untuk ditaati segala suku bangsa.

Gunung Sinai juga dikenal dengan nama Jabal Musa yang terletak di Semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya mencapai 2.285 meter dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung.

Dalam Perjanjian Lama Gunung Sinai disebut juga Gunung Horeb. Tim Tour menuju St.Catrine naik Bus Wisata dengan menempuh lebih dari 8 jam dari Cairo Mesir melewati Mara dan Elim sesampai kaki gunung Sinai tepatnya di St.Catrine melanjutkan perjalanan ke gunung Sinai dengan sewa Unta binatang khas Mesir seharga 35 dolar dan selama naik Unta dipandu pemilik Unta suku Badui,hingga sampai pertengahan gunung lebih dari 1 jam 30 menit. Dilanjutkan dengan berjalan kaki diatas lebih dari 750 anak tangga berbatuan yang  menanjak hingga Tim Tour tibah di puncak gunung Sinai pada sore hari.

Di kaki Gunung Sinai terdapat biara St Katarina salah satu biara tertua di dunia yang dibangun sekitar tahun 548 – 565 tempat dimana ditemukan oleh Tischendorf naskah Alkitab tertua yang hampir lengkap. Di tempat ini pula di percaya Musa melihat semak duri berapian dan berbicara dengannya.

Saat ini Sinai menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup popular dan sayang untuk dilewatkan, khususnya bagi Wisata Religi seperti Holyland Tour. Walaupun kawasan Sinai terkenal rawan, anda tidak perlu khawatir karena saat ini penjagaan di kawasan tersebut sangat ketat sehingga keselamatan wisatawan lebih terjamin.

Setibanya di puncak gunung Sinai Tim Tour menikmati sunrise yang sangat indah dari puncak gunung batu ini. Dipuncak gunung Sinai Tim berdoa bersama, karena terdapat satu kapel atau Gereja bagi Umat Nasrani dan satu mushalla bagi Umat Muslim untuk mengenang Musa menerima Sepuluh Perintah Allah yang tertuang didalam kitab suci  Alkitab dan juga tertuang di kitab suci Alquran yang terima Nabi Musa di puncak gunung ini.

Usai Doa bersama,Semua tim turun dari puncak  berjalan kaki sampai di dekat Biara St. Katarina  malam sekitar jam 10 lewat,dan naik bus  yang menunggu untuk beristirahat atau bermalam di Hotel dibawah kaki gunung Sinai itu.

Minggu Pagi sekitar pukul 7.00 melanjutkan perjalanan menuju Tanah Suci Yerusalem melewati padang gurun Mesir dengan menempuh perjalanan lebih dari 2 jam hingga sampai perbatasan Israel Taba Border pada pukul 10:00 setelah proses Imigrasi di perbatasan itu dilanjutkan perjalanan masuk tanah suci Yerusalem dengan naik bus besar dengan menempuh perjalanan pajang dan bermalam di hotel Betlehem dimana hotel itu berada dekat tempat kelahiran Tuhan Yesus.

Usai bermalam di hotel Betlehem dekat tempat kelahiran Tuhan Yesus keesokan harinya melanjutkan Tour ke beberapa tempat wisata penting di kota Yerusalem seperti mengunjungi Garden Tomb, tempat yang dipercaya orang Nasrani sebagai Golgota. Mengunjungi laut mati,mendapatkan pengalaman yang unik karena bisa berenang mengapung tidak perluh khawatir tenggelam dan ke Quram tempat ditemukannya salinan Alkitab tertua,selain itu ke Yerikho untuk melihat jenis pohon ara yang sama sewaktu dipanjat oleh Zakeus (lu.19:1) dan melihat bukit pencobaan (mat.4:1),kunjungi juga Qasr El Yahud mengunjungi sungai Yordan dan beberapa sejarah penting lainnya, cerita perjalanan itu akan di uraikan pada episode kedua. (Diskominfo Tolikara)*

KAIRO- Hari itu kamis 8 desember 2022 langit Jakarta tampak cerah walau walau jalan-jalan kota Jakarta tampak macet dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Para Pendeta sebanyak 12 orang dan kader Gereja GIDI Wilayah Toli sebanyak 7 orang menuju bandara internasional Sukarno Hatta Jakarta di terminal 3 pada pukul 10:55 WIB siang empat jam sebelum keberangkatan.

Tim perjalanan menuju tanah suci Yerusalem dibantu tour leader  2 orang yaitu ibu Crysty dan pak Yanni mengurus proses imigrasi dan cek in tiket di penerbangan Internasional. Pada pukul 14:55 WIB para pendeta dan kader naik pesawat Oman Air menuju Kairo Mesir dan tiba pada pukul 23:45 setelah transit di Muscat Oman pada pukul 21:10 waktu timur tenga.

Setelah tiba di bandara Kairo dijemput tour guide mesir yang membawa bus wisata menuju tempat penginapan hotel Tolip di tengah kota Kairo Mesir. Keesokan harinya Kamis 9 desember, rombongan mengawali tour wisata rohani dengan mengunjungi area Giza yang dikenal dengan The Pyramida dan Great Sphinx.

Menurut keteragan tour guide bahwa kawasan Ikon utama pariwisata Mesir ini sudah menyatu dengan Kairo. Piramida ini dibangun tahun 2.530 SM oleh Raja Pharaoh Khufu. Piramida pertama yang juga disebut Pyramid of Cheops ini dipersembahkan untuk dirinya sebagai raja.

Selanjutnya tim mengunjungi Gereja Ortodoks Koptik Santa Perawan Maria yang juga dikenal sebagai Gereja Gantung (El Muallaqa) menurut keterangan tour guide bahwa Gereja Ortodoks ini merupakan salah satu gereja tertua dan bersejarah di Mesir. Memiliki nama lain Al-Muallaqa yang artinya sesuatu yang digantung. Hal ini dikarenakan gereja tersebut dibangun di atas tanah dan ditunjang oleh 2 tiang penyangga.

Gereja ini merupakan gereja Koptik yang paling terkenal di kota Kairo dan gereja ini dipersembahkan kepada Perawan Maria sehingga gereja ini dikenal juga sebagai gereja Maria.

Dibangun pada abad ke-7 Masehi dan pada abad ke-11 bangunan ini menjadi kediaman resmi Paus Ortodoks Koptik dari Aleksandria.

Di bagian depan terdapat mimbar yang ditunjang oleh 13 pilar yang mewakili Yesus bersama ke 12 murid-Nya. Yang menarik dari ke 13 pilar tersebut adalah terdapat pilar yang berwarna hitam yang berarti Yudas Iskariot dan yang berwarna abu-abu yang berarti Tomas.

Kebanyakan ikon di dalam gereja ini berasal dari abad ke 8 bahkan ada yang berasal dari abad ke 5 dan 6 masehi. Di dalam dari gereja ini terdapat ruangan yang dipersembahkan kepada Perawan Maria, St. George dan Yohanes Pembaptis.

Tim juga mengunjungi  Gereja Abu Serga Mesir Gereja Abu Sirga, terletak di Kota Tua Cairo. Menurut keterangan tour guide kepercayaan tradisional menyatakan bahwa gereja ini dibangun di atas tempat di mana Yusuf, Maria, dan bayi Yesus mengungsi selama di Mesir. Pengungsian ini dilakukan atas perintah Malaikat kepada Yusuf karena  Herodes mau mencari bayi Yesus untuk  membunuh Nya. Dalam pengungsian ini, usia Yesus sekitar dua tahun, sesuai dengan kesaksian para Majus yang didengar oleh Herodes. Matius 2:16. Gereja Abu Sirga adalah salah satu Gereja Tua di Mesir.

Selama lima abad Gereja ini berdiri. Dan sekitar tahun 750 M, gereja ini pernah dibakar pada masa pemerintahan Marwan II. Lalu diperbaiki kembali pada abad pertengahan. Menurut berbagai keterangan, beberapa bagian dari kayu Mimbar yang tua dari gereja lama ini disimpan di Museum Koptik Kairo.

Menjelang sore tim mengunjungi Sinagoga Ben Ezra – Mesir Sinagoga Ben Ezra menurut tour gait adalah salah satu bangunan tua yang ada di Cairo. Sinagoga ini dibangun pada tahun 182 masehi. Mulanya adalah sebuah gereja, tapi kemudia dijual kepada orang Yahudi pada tahun 882 Masehi. Dan dibeli oleh Abraham Ben Ezra ketika ia datang dari holyland tour ke Mesir pada masa pemerintahan Ahmed Ibn Tulun.
Menurutnya pada waktu Sinagoga ini diperbaiki pada tahun 1892, ditemukan sebuah ruangan rahasia yang menyimpan dokumen – dokumen dan gulungan torah yang asli dari Israel sejak abad pertengahan. Dan  disinilah orang – orang Yahudi Mesir merayakan hari – hari raya mereka. Juga menjadi tempat bersejarah orang – orang Yahudi dari Afrika Utara. Di altar yang ada di tengah ruangan, terdapat dua loh batu dari marmer putih bertuliskan 10 hukum dari tinta warna emas, juga gambar bintang daud. Situs ini dipercaya sebagai tempat Musa waktu masih bayi diangkat dari sungai Nil. Letak Sinagoga ini tidak jauh dari Gereja Gantung, salah satu gereja tua di kota Cairo lama. Gereja yang menjadi tempat ibadah orang Kristen Ortodox di Mesir.

Baca Juga :  Proses Hukum Lukas Enembe Jalan di Tempat

Selanjutnya tim tour juga mengunjungi Gereja Simon The Tanner yang dikenal juga Gereja Sampah. Menurut keterangan tour guide Simon The Tanner merupakan seorang Orthodox yang hidup sekitar abad ke-10, Simon muda seorang pengrajin kulit memiliki kepribadian yang sangat saleh. Simon muda setiap pagi selalu berkeliling menggendong kendi berisi air dan mengunjungi orang-orang yang membutuhkan air.

Pada masa itu terjadi  perdebatan antara sang Khalifah dan Ibnu Killis dengan salah satu Paus yaitu Abraham. Seorang pejabat negara yang juga pemuka agama Yahudi Ibnu Killis cenderung membela sang Khalifah hanya untuk mempertahankan jabatannya.

Dalam perdebatan itu  Ibnu Killis mengatakan kepada sang Khalifah bahwa ada ayat di kitab orang Kristen di Perjanjian Baru Injil Matius 17:20 yang berbunyi: Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu’.

Jika kebenaran tersebut tidak bisa dibuktikan, sang Khalifah tidak akan segan-segan membasmi penganut Kristen Orthodox dengan pedang. Paus Abraham terkejut dan panik mendengar permintaan Sang Sultan, lantas ia meminta waktu 3 hari untuk membuktikannya.

Dengan tertunduk lesu Paus Abraham pulang dan memerintahkan seluruh pendeta dan jemaat melakukan puasa dan berdoa memohon pengampunan kepada Tuhan. Pada hari ketiga sang Paus merasa kelelahan,ia tertidur lelap. Ia bermimpi bertemu dengan Bunda Maria diperintah untuk menemui seorang pemuda saleh yang menggendong kendi air di pundaknya. Pemuda yang dimaksud merupakan Simon The Tanner.

Sang Paus bergegas mencari sang pemuda itu menceritakan masalah yang dihadapinya kepada Simon. Simon muda diajak ke Gunung Muqattam oleh Paus Abraham beserta seluruh umat Orthodox untuk berdoa memohon mukjizat kepada Tuhan. Sang Khalifah beserta rombongannya pun ikut hadir ke Gunung Muqattam untuk melihat pembuktian dari sang Paus sebelumnya.

Ketika itu Tuhan Allah memberikan mukjizat kepada umat Orthodox terjadi longsor yang sangat dahsyat memindahkan Gunung Muqattam sejauh 3 Km dari posisi awalnya. Dengan terkejut sang Khalifah memeluk Paus Abraham dan meminta maaf kepada sang Paus. sehingga sang Khalifah memilih untuk memeluk agama Kristen Orthodox.

Untuk mengenang Simon The Tanner dibangunlah gereja di salah satu goa yang terbentuk akibat longsor itu,dan nama Simon The Tanner didedikasikan menjadi nama gereja di daerah kumu  persampahan hingga saat ini.

Tim juga mengunjungi Sungai Nil,dimana pada masa awal perjalanan hidup Nabi Musa dimulai ketika Musa bayi ditemukan oleh putri Fir’aun di sungai Nil kemudian dirawat oleh isteri Fir’aun bernama Aisyah hingga dewasa.

Tim makan malam diatas sebuah kapal  sambil menyusuri sungai Nil,diatas kapal itu disediakan makanan khas Cairo dan ditampilkan juga tarian adat orang mesir untuk menghibur pengunjung.

Baca Juga :  Akui Kota Jayapura Unik dan Nyaman, Bawa Beras dan Gas Elpiji

Mendaki gunung Sinai Mendaki Gunung Sinai, Tempat Ziarah Penting di Mesir Bagi orang Kristiani tentunya tidak asing lagi mendengar gunung Sinai karena berhubungan dengan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Di tempat inilah Tuhan Allah berfirman kepada nabi Musa yang di pahat diatas dua loh batu untuk ditaati segala suku bangsa.

Gunung Sinai juga dikenal dengan nama Jabal Musa yang terletak di Semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya mencapai 2.285 meter dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung.

Dalam Perjanjian Lama Gunung Sinai disebut juga Gunung Horeb. Tim Tour menuju St.Catrine naik Bus Wisata dengan menempuh lebih dari 8 jam dari Cairo Mesir melewati Mara dan Elim sesampai kaki gunung Sinai tepatnya di St.Catrine melanjutkan perjalanan ke gunung Sinai dengan sewa Unta binatang khas Mesir seharga 35 dolar dan selama naik Unta dipandu pemilik Unta suku Badui,hingga sampai pertengahan gunung lebih dari 1 jam 30 menit. Dilanjutkan dengan berjalan kaki diatas lebih dari 750 anak tangga berbatuan yang  menanjak hingga Tim Tour tibah di puncak gunung Sinai pada sore hari.

Di kaki Gunung Sinai terdapat biara St Katarina salah satu biara tertua di dunia yang dibangun sekitar tahun 548 – 565 tempat dimana ditemukan oleh Tischendorf naskah Alkitab tertua yang hampir lengkap. Di tempat ini pula di percaya Musa melihat semak duri berapian dan berbicara dengannya.

Saat ini Sinai menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup popular dan sayang untuk dilewatkan, khususnya bagi Wisata Religi seperti Holyland Tour. Walaupun kawasan Sinai terkenal rawan, anda tidak perlu khawatir karena saat ini penjagaan di kawasan tersebut sangat ketat sehingga keselamatan wisatawan lebih terjamin.

Setibanya di puncak gunung Sinai Tim Tour menikmati sunrise yang sangat indah dari puncak gunung batu ini. Dipuncak gunung Sinai Tim berdoa bersama, karena terdapat satu kapel atau Gereja bagi Umat Nasrani dan satu mushalla bagi Umat Muslim untuk mengenang Musa menerima Sepuluh Perintah Allah yang tertuang didalam kitab suci  Alkitab dan juga tertuang di kitab suci Alquran yang terima Nabi Musa di puncak gunung ini.

Usai Doa bersama,Semua tim turun dari puncak  berjalan kaki sampai di dekat Biara St. Katarina  malam sekitar jam 10 lewat,dan naik bus  yang menunggu untuk beristirahat atau bermalam di Hotel dibawah kaki gunung Sinai itu.

Minggu Pagi sekitar pukul 7.00 melanjutkan perjalanan menuju Tanah Suci Yerusalem melewati padang gurun Mesir dengan menempuh perjalanan lebih dari 2 jam hingga sampai perbatasan Israel Taba Border pada pukul 10:00 setelah proses Imigrasi di perbatasan itu dilanjutkan perjalanan masuk tanah suci Yerusalem dengan naik bus besar dengan menempuh perjalanan pajang dan bermalam di hotel Betlehem dimana hotel itu berada dekat tempat kelahiran Tuhan Yesus.

Usai bermalam di hotel Betlehem dekat tempat kelahiran Tuhan Yesus keesokan harinya melanjutkan Tour ke beberapa tempat wisata penting di kota Yerusalem seperti mengunjungi Garden Tomb, tempat yang dipercaya orang Nasrani sebagai Golgota. Mengunjungi laut mati,mendapatkan pengalaman yang unik karena bisa berenang mengapung tidak perluh khawatir tenggelam dan ke Quram tempat ditemukannya salinan Alkitab tertua,selain itu ke Yerikho untuk melihat jenis pohon ara yang sama sewaktu dipanjat oleh Zakeus (lu.19:1) dan melihat bukit pencobaan (mat.4:1),kunjungi juga Qasr El Yahud mengunjungi sungai Yordan dan beberapa sejarah penting lainnya, cerita perjalanan itu akan di uraikan pada episode kedua. (Diskominfo Tolikara)*

Berita Terbaru

Artikel Lainnya