Wednesday, November 19, 2025
29.6 C
Jayapura

Pasar Peninggalan Presiden Jokowi Jadi Sarang Togel

JAYAPURA – Meski lokasinya di jantung kota, keberadaan Pasar Mama-mama Papua yang berada di Jl Percetakan Jayapura ternyata menyimpan sejumlah persoalan. Pasar yang dibangun dengan konsep tradisional dan modern ini diresmikan tahun 2018 silam. Pasar ini dibangun diera Presiden Joko Widodo dan menjadi simbol perjuangan perempuan Papua untuk mendapatkan tempat yang layak.

Dulu ketika pertama beroperasi pasar ini menjadi idola dan sangat ramai. Bahkan orang berebut untuk bisa berjualan di lokasi ini. Namun selepas itu, pasar yang beroperasi mulai pukul 15.00 WIT hingga pukul 23.00 WIT makin sepi dan ditinggal pembeli. Tiga lantai di atas yang awalnya direncanakan akan dijadikan pusat pembelajaran pengembangan ekonomi kreatif justru tak berjalan.

Baca Juga :  Salah Jika Pemda yang Evaluasi Otsus

Mirisnya selain sepi, kondisi pasar semakin semerawut. Tak terkontrol dan lebih mirip bangunan terbengkalai yang kumuh. Parahnya lagi di lantai atas peruntukkannya telah beralihfungsi menjadi tempat transaksi judi Togel termasuk tempat tinggal pribadi.

. Pasar ini menjadi simbol perjuangan perempuan Papua untuk mendapatkan tempat berdagang yang layak dan mencerminkan ketahanan serta budaya mereka. Di pasar ini, Mama-Mama Papua menjajakan hasil bumi dan kerajinan tangan dengan cara tradisional, duduk di atas tikar atau alas sederhana.

Kondisi Pasar Mama-Mama Papua kembali menjadi sorotan setelah temuan mengejutkan dalam kegiatan kerja bakti yang dipimpin Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, pada Jumat (10/11). Pantauan Cenderawasih Pos menunjukkan hampir sebagian besar lantai atas pasar kini disalahgunakan menjadi tempat tinggal.

Baca Juga :  Kantor Distrik Tidak Dirusak, Massa dari Luar Kampung Fayet

“Dalam waktu dekat, seluruh penghuni yang menetap di dalam pasar akan dikeluarkan. Pasar harus kembali pada fungsi utamanya,” tegas Waki Wali Kota Jayapura, Rustan Saru usai melakukan sidak, Jumat (14/11).

Rustan mengaku kaget dengan kondisi saat ini yang menurutnya sudah jauh dari tujuan dibangunnya pasar. Sudah semerawut. Ia menyatakan penertiban yang akan diambil pemerintah harus menjadi langkah awal pembenahan agar kembali menjadi ruang yang layak, aman, dan berdaya bagi para pedagang asli Papua.

JAYAPURA – Meski lokasinya di jantung kota, keberadaan Pasar Mama-mama Papua yang berada di Jl Percetakan Jayapura ternyata menyimpan sejumlah persoalan. Pasar yang dibangun dengan konsep tradisional dan modern ini diresmikan tahun 2018 silam. Pasar ini dibangun diera Presiden Joko Widodo dan menjadi simbol perjuangan perempuan Papua untuk mendapatkan tempat yang layak.

Dulu ketika pertama beroperasi pasar ini menjadi idola dan sangat ramai. Bahkan orang berebut untuk bisa berjualan di lokasi ini. Namun selepas itu, pasar yang beroperasi mulai pukul 15.00 WIT hingga pukul 23.00 WIT makin sepi dan ditinggal pembeli. Tiga lantai di atas yang awalnya direncanakan akan dijadikan pusat pembelajaran pengembangan ekonomi kreatif justru tak berjalan.

Baca Juga :  Retribusi Pasar Capai Rp 3,524 miliar

Mirisnya selain sepi, kondisi pasar semakin semerawut. Tak terkontrol dan lebih mirip bangunan terbengkalai yang kumuh. Parahnya lagi di lantai atas peruntukkannya telah beralihfungsi menjadi tempat transaksi judi Togel termasuk tempat tinggal pribadi.

. Pasar ini menjadi simbol perjuangan perempuan Papua untuk mendapatkan tempat berdagang yang layak dan mencerminkan ketahanan serta budaya mereka. Di pasar ini, Mama-Mama Papua menjajakan hasil bumi dan kerajinan tangan dengan cara tradisional, duduk di atas tikar atau alas sederhana.

Kondisi Pasar Mama-Mama Papua kembali menjadi sorotan setelah temuan mengejutkan dalam kegiatan kerja bakti yang dipimpin Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, pada Jumat (10/11). Pantauan Cenderawasih Pos menunjukkan hampir sebagian besar lantai atas pasar kini disalahgunakan menjadi tempat tinggal.

Baca Juga :  Dua Pelajar Tewas, Satu Luka Parah

“Dalam waktu dekat, seluruh penghuni yang menetap di dalam pasar akan dikeluarkan. Pasar harus kembali pada fungsi utamanya,” tegas Waki Wali Kota Jayapura, Rustan Saru usai melakukan sidak, Jumat (14/11).

Rustan mengaku kaget dengan kondisi saat ini yang menurutnya sudah jauh dari tujuan dibangunnya pasar. Sudah semerawut. Ia menyatakan penertiban yang akan diambil pemerintah harus menjadi langkah awal pembenahan agar kembali menjadi ruang yang layak, aman, dan berdaya bagi para pedagang asli Papua.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/