Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Jelang Pelantikan Presiden, 7.000-an Personel Polda Papua Diterjunkan

Kombes Pol AM Kamal

JAYAPURA- Kepolisian Daerah (Polda) Papua menerjunkan sebanyak 7.000-an personel kepolisian untuk mengamankan Papua menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih  di Jakarta, Minggu (20/10) besok. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, ribuan personel tersebut disebar di 29 kabupaten/kota di Papua. 

“Untuk pengamanan jelang pelantikan presiden, kami siapkan 2/3 kekuatan dari total 11 ribu anggota Polda Papua yang ada,” ungkap Kamal kepada wartawan di Media Center Polda Papua, Jumat (18/10). 

Dikatakan, ribuan personel diterjunkan untuk mengantisipasi perkembangan Kamtibmas di seluruh wilayah Papua. Misalnya dengan melakukan razia kepolisilian maupun patroli di setiap wilayah untuk menekan terjadinya gangguan Kamtibmas. 

Baca Juga :  Comeback Manis

“Pelantikan ini (Presiden, Red) bagian dari rangkaian Operasi Mantap Brata 2019. Memang pelantikan dilaksanakan di Jakarta, namun seluruh wilayah melakukan rangkaian pengamanan agar tetap kondusif,” ucap Kamal.

Selama ini lanjut Kamal, Polda Papua telah melakukan penggalangan terhadap seluruh tokoh masyarakat agar menjaga kedamaian di tanah ini. Para tokoh masyarakat pun sepakat mencegah berkembangnya paham radikal di Papua.

“Banyak pernyataan tokoh dan stakeholder mendukung pelaksanaan pelantikan presiden kondusif. Mereka juga sepakat mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia, khususnya di Papua,” tuturnya. 

Adapun daerah-daerah yang menjadi prioritas pengamanan akan menjadi perhatian aparat keamanan. Total empat daerah yang menjadi prioritas pengamanan, meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Wamena.

Baca Juga :  Jacksen Akui Blunder Pergantian Pemain

Kamal meminta masyarakat agar membantu aparat keamanan dalam memelihara situasi kondusif di Papua. Misalnya dengan memberikan informasi kepada kepolisian jika mengetahui atau mencurigai pihak-pihak yang ingin mengacaukan keamanan di Papua.

“Kalau bepergian masyarakat hendaknya tidak membawa senjata tajam karena sangat membahayakan. Ini demi kebaikan dan keamanan bersama,” pungkasnya. (fia/nat)

Kombes Pol AM Kamal

JAYAPURA- Kepolisian Daerah (Polda) Papua menerjunkan sebanyak 7.000-an personel kepolisian untuk mengamankan Papua menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih  di Jakarta, Minggu (20/10) besok. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, ribuan personel tersebut disebar di 29 kabupaten/kota di Papua. 

“Untuk pengamanan jelang pelantikan presiden, kami siapkan 2/3 kekuatan dari total 11 ribu anggota Polda Papua yang ada,” ungkap Kamal kepada wartawan di Media Center Polda Papua, Jumat (18/10). 

Dikatakan, ribuan personel diterjunkan untuk mengantisipasi perkembangan Kamtibmas di seluruh wilayah Papua. Misalnya dengan melakukan razia kepolisilian maupun patroli di setiap wilayah untuk menekan terjadinya gangguan Kamtibmas. 

Baca Juga :  Kuasa Hukum: Mahfud MD Jangan Memperkeruh Suasana.

“Pelantikan ini (Presiden, Red) bagian dari rangkaian Operasi Mantap Brata 2019. Memang pelantikan dilaksanakan di Jakarta, namun seluruh wilayah melakukan rangkaian pengamanan agar tetap kondusif,” ucap Kamal.

Selama ini lanjut Kamal, Polda Papua telah melakukan penggalangan terhadap seluruh tokoh masyarakat agar menjaga kedamaian di tanah ini. Para tokoh masyarakat pun sepakat mencegah berkembangnya paham radikal di Papua.

“Banyak pernyataan tokoh dan stakeholder mendukung pelaksanaan pelantikan presiden kondusif. Mereka juga sepakat mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia, khususnya di Papua,” tuturnya. 

Adapun daerah-daerah yang menjadi prioritas pengamanan akan menjadi perhatian aparat keamanan. Total empat daerah yang menjadi prioritas pengamanan, meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Wamena.

Baca Juga :  Comeback Manis

Kamal meminta masyarakat agar membantu aparat keamanan dalam memelihara situasi kondusif di Papua. Misalnya dengan memberikan informasi kepada kepolisian jika mengetahui atau mencurigai pihak-pihak yang ingin mengacaukan keamanan di Papua.

“Kalau bepergian masyarakat hendaknya tidak membawa senjata tajam karena sangat membahayakan. Ini demi kebaikan dan keamanan bersama,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya