Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Komnas HAM Bukan Lawan TPN OPM

JAYAPURA – Pernyataan juru bicara tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sembom yang menyatakan tidak lagi mempercaya Komnas HAM   karena dianggap sebagai bagian dari institusi pemerintah dan berafiliasi dengan Badan Intelejend Nasional (BIN)  bahkan siap menembak Kepala Kantor Komnas HAM Papua, Frits Ramandey karena dianggap bagian dari jaringan BIN mendapat tanggapan dari Sekjen TPN-OPM PB Gen Goliath Tabuni, Anthon Nego Obed Tabuni.

Pria yang selama ini ikut berjuang dan menjadi tim utama Goliath Tabuni ini  terbilang jarang muncul ke media namun pada Minggu (18/9) kemarin ia menghubungi Cenderawasih Pos dan menjelaskan semuanya. Ia menyatakan bahwa Gen Goliath Tabuni tidak setuju dengan pernyataan Sebby Sembom.

Kata Anthon tidak bisa semudah itu menyatakan seseorang terlibat dalam BIN. “Saya ingin meluruskan masalah itu, itu tidak boleh. Perjuangan untuk Papua merdeka bukan hanya Sebby sebab semua berjuang dan memang banyak faksi. Tidak boleh siku menyiku antara satu dan lainnya,” kata Anthon melalui ponselnya, Minggu (18/9) kemarin.

Baca Juga :  Program IJPN Edukatif Perkenalkan Teknik Penulisan Berita Kepada Pemuda Papua

Iapun membacakan keterangan resmi dari markas besar TPN OPM di bawah pimpinan Goliath Tabuni. “Kami  menyesal pernyataan Sebby Sambom yang mengancam menembak Frits Ramandey. Pernyataan Sebby ditolak oleh Goliath Tabuni. Komnas HAM itu berjuang untuk dan  kami tahu Frits juga sudah melapor soal korban HAM ke PBB dan kami mengkormati para wartawan dan mereka yang bekerja untuk HAM,” bebernya.

Tidak bisa terburu – buru menghakimi bahwa pergerakan Komnas HAM bagian dari intelejend. Perjuangan saat ini dilakukan dari faksi – faksi dan sudah pasti ada ancaman, terror dan intimidasi. Namun yang dipahami adalah kmerdekaan merupakan harga diri dan martabat bangsa sehingga siapa lagi kalau bukan orang Papua sendiri. “Komnas HAM itu lembaga independen dan bisa bicara leluasa. Ia tidak memihak sebelah, mereka untuk meluruskan masalah dan mengangkat persoalan HAM Papua. Tidak bisa bilang Frits itu intelejend. Saat ini di bawah kerangka otonomi, saya bisa saja bilang semua itu intelejend tapi belum tentu sebab semua orang Papua pasti punya hati untuk merdeka tapi resiko berat apalagi jika ada keluarga dan lainnya,” tambah Anthon.

Baca Juga :  Dekai Diterjang Banjir, Pemkab Yahukimo Lirik Amdal

  “Siapa tahu Lukas Enembe, ketua Sinode juga berjuang tapi kita tidak tahu,” bebernya. Namun dari kasus Timika ia menyerukan Komnas HAM harus membawa kasus Timika ke PBB dan itu tugas yang harus dijalankan Frits Ramandey.  Kata Anthon Jenderal Goliath Tabuni juga memberikan jaminan kepada  pekerja HAM di Papua. “Kami tahu seama ini Frits sudah berteriak keras untuk HAM jadi harus dihormati. Pernyataan tuan Sebby Sambom itu kami tidak setuju sebab banyak yang berjuang dan ini harus dihargai. Meski beda pandangan namun tujuannya hanya satu yakni Papua merdeka dan berdaulat penuh,” imbuhnya. (ade/wen)

JAYAPURA – Pernyataan juru bicara tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sembom yang menyatakan tidak lagi mempercaya Komnas HAM   karena dianggap sebagai bagian dari institusi pemerintah dan berafiliasi dengan Badan Intelejend Nasional (BIN)  bahkan siap menembak Kepala Kantor Komnas HAM Papua, Frits Ramandey karena dianggap bagian dari jaringan BIN mendapat tanggapan dari Sekjen TPN-OPM PB Gen Goliath Tabuni, Anthon Nego Obed Tabuni.

Pria yang selama ini ikut berjuang dan menjadi tim utama Goliath Tabuni ini  terbilang jarang muncul ke media namun pada Minggu (18/9) kemarin ia menghubungi Cenderawasih Pos dan menjelaskan semuanya. Ia menyatakan bahwa Gen Goliath Tabuni tidak setuju dengan pernyataan Sebby Sembom.

Kata Anthon tidak bisa semudah itu menyatakan seseorang terlibat dalam BIN. “Saya ingin meluruskan masalah itu, itu tidak boleh. Perjuangan untuk Papua merdeka bukan hanya Sebby sebab semua berjuang dan memang banyak faksi. Tidak boleh siku menyiku antara satu dan lainnya,” kata Anthon melalui ponselnya, Minggu (18/9) kemarin.

Baca Juga :  Tim GSI  dan Peserta LKSN Papua Siap Berangkat ke Jakarta

Iapun membacakan keterangan resmi dari markas besar TPN OPM di bawah pimpinan Goliath Tabuni. “Kami  menyesal pernyataan Sebby Sambom yang mengancam menembak Frits Ramandey. Pernyataan Sebby ditolak oleh Goliath Tabuni. Komnas HAM itu berjuang untuk dan  kami tahu Frits juga sudah melapor soal korban HAM ke PBB dan kami mengkormati para wartawan dan mereka yang bekerja untuk HAM,” bebernya.

Tidak bisa terburu – buru menghakimi bahwa pergerakan Komnas HAM bagian dari intelejend. Perjuangan saat ini dilakukan dari faksi – faksi dan sudah pasti ada ancaman, terror dan intimidasi. Namun yang dipahami adalah kmerdekaan merupakan harga diri dan martabat bangsa sehingga siapa lagi kalau bukan orang Papua sendiri. “Komnas HAM itu lembaga independen dan bisa bicara leluasa. Ia tidak memihak sebelah, mereka untuk meluruskan masalah dan mengangkat persoalan HAM Papua. Tidak bisa bilang Frits itu intelejend. Saat ini di bawah kerangka otonomi, saya bisa saja bilang semua itu intelejend tapi belum tentu sebab semua orang Papua pasti punya hati untuk merdeka tapi resiko berat apalagi jika ada keluarga dan lainnya,” tambah Anthon.

Baca Juga :  KemenPANRB Tetapkan Nilai Ambang Batas

  “Siapa tahu Lukas Enembe, ketua Sinode juga berjuang tapi kita tidak tahu,” bebernya. Namun dari kasus Timika ia menyerukan Komnas HAM harus membawa kasus Timika ke PBB dan itu tugas yang harus dijalankan Frits Ramandey.  Kata Anthon Jenderal Goliath Tabuni juga memberikan jaminan kepada  pekerja HAM di Papua. “Kami tahu seama ini Frits sudah berteriak keras untuk HAM jadi harus dihormati. Pernyataan tuan Sebby Sambom itu kami tidak setuju sebab banyak yang berjuang dan ini harus dihargai. Meski beda pandangan namun tujuannya hanya satu yakni Papua merdeka dan berdaulat penuh,” imbuhnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya