Thursday, December 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Polisi Singgung Dugaan Penyokong Aksi Demo

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menjawab bentuk protes terhadap isu pemekaran diprediksi masih akan berlanjut sebelum ada keputusan.

Iapun menanggapi bahwa berbicara  pemekaran tentunya tak lepas dari Daerah Otonom Baru  (DOB) yang akarnya dulu adalah Otsus. Ia menyebut bahwa ada mata rantai yang panjang terkait ini. Namun meski riak-riak protes lahirnya  DOB baru ini masih terus berlanjut, ia memastikan bahwa Polisi akan menjaga, mendukung apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah.

“Disisi lain jika ada penolakan tentunya kami akan mensikapi dengan hal – hal yang baik. Kami bantu mengkomunikasikan apa manfaatnya jika ada pemekaran. Tapi jangan sekali-sekali membuat situasi seolah-olah seluruh masyarakat di Papua menolak lahirnya DOB,” warning Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (18/5).

Baca Juga :  Laga Krusial

Ia melihat masih ada masyarakat yang menerima DOB  sehingga harapannya baik yang menerima maupun menolak untuk tidak saling dibenturkan. “Yang terlibat terang-terangan maupun yang menyokong  kami imbau untuk tidak saling diperhadap-hadapkan. Biarkan mekanisme demokrasi berjalan dan kita akan lihat bagaimana baiknya,” katanya.

Lalu apakah pemekaran ini ada dampak positifnya di tanah Papua atau tidak. Lalu yang menolak ini juga jangan memaksa kehendak berlebihan agar keamanan dan ketertiban serta demokrasi bisa dijaga bersama. “Yang masih suka mendorong – dorong anak – anak muda, saya ingatkan berhenti dan gunakan akal sehat yang baik,” sindir Kapolda.  Sementara beberapa hari sebelum meletakkan jabatan, Kombes Pol Gustav Urbinas yang ketika itu masih menjabat sebagai Kaporesta Jayapura Kota melihat bahwa jika bisa mengkoordinir ratusan orang maka sangat mungkin ada yang mendukung. “Tapi perlu diselidiki lebih lanjut dan akan kami selidiki lebih lanjut,”  ucapnya. (ade/nat)

Baca Juga :  19 Saksi Diperiksa, Mengarah ke Tersangka Lain

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menjawab bentuk protes terhadap isu pemekaran diprediksi masih akan berlanjut sebelum ada keputusan.

Iapun menanggapi bahwa berbicara  pemekaran tentunya tak lepas dari Daerah Otonom Baru  (DOB) yang akarnya dulu adalah Otsus. Ia menyebut bahwa ada mata rantai yang panjang terkait ini. Namun meski riak-riak protes lahirnya  DOB baru ini masih terus berlanjut, ia memastikan bahwa Polisi akan menjaga, mendukung apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah.

“Disisi lain jika ada penolakan tentunya kami akan mensikapi dengan hal – hal yang baik. Kami bantu mengkomunikasikan apa manfaatnya jika ada pemekaran. Tapi jangan sekali-sekali membuat situasi seolah-olah seluruh masyarakat di Papua menolak lahirnya DOB,” warning Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (18/5).

Baca Juga :  Benny Wenda Minta Dukungan Inggris

Ia melihat masih ada masyarakat yang menerima DOB  sehingga harapannya baik yang menerima maupun menolak untuk tidak saling dibenturkan. “Yang terlibat terang-terangan maupun yang menyokong  kami imbau untuk tidak saling diperhadap-hadapkan. Biarkan mekanisme demokrasi berjalan dan kita akan lihat bagaimana baiknya,” katanya.

Lalu apakah pemekaran ini ada dampak positifnya di tanah Papua atau tidak. Lalu yang menolak ini juga jangan memaksa kehendak berlebihan agar keamanan dan ketertiban serta demokrasi bisa dijaga bersama. “Yang masih suka mendorong – dorong anak – anak muda, saya ingatkan berhenti dan gunakan akal sehat yang baik,” sindir Kapolda.  Sementara beberapa hari sebelum meletakkan jabatan, Kombes Pol Gustav Urbinas yang ketika itu masih menjabat sebagai Kaporesta Jayapura Kota melihat bahwa jika bisa mengkoordinir ratusan orang maka sangat mungkin ada yang mendukung. “Tapi perlu diselidiki lebih lanjut dan akan kami selidiki lebih lanjut,”  ucapnya. (ade/nat)

Baca Juga :  IDAI Papua Dorong Pelayanan Kesehatan Anak di Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya