Thursday, May 2, 2024
25.7 C
Jayapura

  Diprediksi Jumlah Sapi yang Mati Akan Terus Bertambah

Hindari Gigitan Nyamuk,  Peternak di Merauke Mulai Gunakan Kelambu

MERAUKE– Ratusan ekor sapi yang mati di Merauke karena diduga akibat digigit nyamuk membuat peternak mulai mengakalinya dengan menggunakan kelambu.

Seperti yang dilakukan oleh Mormon Gunawan (43), salah satu peternak sapi yang ada di Kampung Muram Sari, Semangga I, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke.

“Sudah 6 ekor sapi saya yang mati dalam kurun waktu 3 minggu. Awalnya sapi lemas dan jalan sempoyongan, terus mati,” ujar Momon lewat telpon selulernya, Rabu (17/04) kemarin.

Dengan kejadian itu, Mormon mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit, mencapai puluhan juta rupiah. “Sapi ini sebagai aset dan juga modal, tapi sudah pada mati. Tentu kita rugi dan berharap pemerintah cepat memberikan solusi,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemekaran Papua Utara dan Papua Barat Daya Sudah Layak

Sebagai upaya penyelamatan sapi dari serangan nyamuk, Momon setiap hari membakar obat nyamuk yang diletakkan di dekat kandang serta membuat pengasapan.

Namun, kata Mormon, langkah itu dinilai tidak mempan, nyamuk dalam jumlah banyak disertai wereng tetap datang menyerang ternak sapi miliknya.

“Langkah lain, saya ungsikan ke kota 8 ekor sapi sisa yang masih hidup. Masih ada 3 ekor sapi Bali yang masih kita kandangkan,” tuturnya.

Bahkan untuk menghindari gigitan nyamuk dan wereng tersebut, Mormon Gunawan menggunakan kelambu.

Sekadar diketahui, dalam 3 minggu terakhir sampai Selasa (16/04/2024), total sapi di Merauke yang mati akibat digigit nyamuk sebanyak 108 ekor. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Baca Juga :  Kakanwil Hukum dan HAM Papua akan Kunjungi Lapas Merauke

Hindari Gigitan Nyamuk,  Peternak di Merauke Mulai Gunakan Kelambu

MERAUKE– Ratusan ekor sapi yang mati di Merauke karena diduga akibat digigit nyamuk membuat peternak mulai mengakalinya dengan menggunakan kelambu.

Seperti yang dilakukan oleh Mormon Gunawan (43), salah satu peternak sapi yang ada di Kampung Muram Sari, Semangga I, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke.

“Sudah 6 ekor sapi saya yang mati dalam kurun waktu 3 minggu. Awalnya sapi lemas dan jalan sempoyongan, terus mati,” ujar Momon lewat telpon selulernya, Rabu (17/04) kemarin.

Dengan kejadian itu, Mormon mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit, mencapai puluhan juta rupiah. “Sapi ini sebagai aset dan juga modal, tapi sudah pada mati. Tentu kita rugi dan berharap pemerintah cepat memberikan solusi,” tuturnya.

Baca Juga :  Teror Warga, Polri Siap Tindak Tegas KKB

Sebagai upaya penyelamatan sapi dari serangan nyamuk, Momon setiap hari membakar obat nyamuk yang diletakkan di dekat kandang serta membuat pengasapan.

Namun, kata Mormon, langkah itu dinilai tidak mempan, nyamuk dalam jumlah banyak disertai wereng tetap datang menyerang ternak sapi miliknya.

“Langkah lain, saya ungsikan ke kota 8 ekor sapi sisa yang masih hidup. Masih ada 3 ekor sapi Bali yang masih kita kandangkan,” tuturnya.

Bahkan untuk menghindari gigitan nyamuk dan wereng tersebut, Mormon Gunawan menggunakan kelambu.

Sekadar diketahui, dalam 3 minggu terakhir sampai Selasa (16/04/2024), total sapi di Merauke yang mati akibat digigit nyamuk sebanyak 108 ekor. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Baca Juga :  Kota Jayapura Diberi Perhatian Khusus!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya