Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Perempuan Paro Baya Ditemukan Tewas Tanpa Busana

JAYAPURA-Kapolsek Abepura, AKP Lintong Simanjuntak belum bisa menyimpulkan terkait dengan terbunuhnya perempuan 50-an tahun itu. Terkait kasus ini kata Kapolsek, awalnya masyarakat melaporkan adanya Lakalantas dan penemuan mayat.

“Setelah kita cek di TKP, kita melihat adanya bukti yang cukup terkait pasal unsur pidana. Bisa dibilang terjadi pencurian dengan kekerasan dan melakukan seperti pemerkosaan. Tapi untuk dugaan pemerkosaan belum bisa kita simpulkan. Nanti yang menyimpulkan dokter forensik,” kata Kapolsek kepada Cenderawasih Pos.

Terkait dengan kejadian ini menurut Kapolsek, pihaknya sudah melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan. Sementara jenazah masih berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi atas persetujuan keluarga.

Lanjut Kapolsek, saat ditemukan korban tanpa busana. Sehingga masih berandai-andai apakah korban diperkosa atau sengaja dibuka bajunya. Untuk mengetahui apakah jenazah diperkosa atau tidak, maka perlu dilakukan autopsi.

“Keluarga setuju untuk autopsi, sehingga kita membuatkan surat penyataan autopsi dan  nantinya kita serahkan ke RS Bhayangkara untuk melaksanakan autopsi. Dari hasil autopsi tersebut akan diketahui penyebab jenazah meninggal,” terang Kapolsek.

Terkait dengan kejadian ini, empat orang saksi sudah diBAP, dimana dua diantaranya saksi yang pertama kali melihat jenazah di TKP.

“Mudah-mudahan kita bisa menemukan pelakunya. Sebagus apapun orang melakukan tindak pidana pasti ada yang tersisa. Berikan kesempatan pihak kepolisian untuk bekerja dan anggota saya sudah melakukan lidik di TKP,” tuturnya.

Baca Juga :  37 Korban Sudah Lapor ke Polisi

Dikatakan Kapolsek, beberapa barang milik korban hilang seperti emas dan handphone. Dari keterangan suami almarhumah, isterinya itu menggunakan emas.

“Menurut pak haji, dia (almarhumah-red) pergi ke pasar untuk menjual sukun sekalian belanja. Ia keluar rumah sekira pukul 05:00 WIT hingga ditemukan tewas sekira pukul 07:30 WIT,” jelasnya.

Terkait dengan kejadian ini, Kapolsek meminta warga dalam hal ini keluarga untuk tidak terprovokasi.

Sementara itu, Kaharudin, SH.,  Wakil Ketua I Pemuda Bone Provinsi Papua mendesak Polisi untuk bisa mengungkap kasus ini. “Kita akan kawal hingga Polisi menemukan pelakunya dan diproses hukum agar hal serupa tidak terulang lagi,” Kaharudin kepada Cenderawasih Pos.

Dikatakan, usai dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kilometer 9 dan direncanakan akan dimakamkan di Bone, Sulawesi Selatan.

“Rencana jenazah bakal dimakamkan di Bone Barat, dan untuk kasus ini. Tidak ada proses penyelesaian secara kekeluargaan,” tegasnya.

Sementara itu, setelah kejadian. Pihak keluarga mendatangi Polsek Abepura meminta Kapolsek untuk menangkap pelaku dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. (ade/fia/nat)

Kronologis Penemuan Jenazah

Sekira pukul 07.30 WIT, saksi LW (30) dan  UL (52) dari Abepura menuju Koya kemudian memarkir kendaraanya di pinggir jalan ujung jembatan Temiri sebelah kiri untuk melihat kebun. Saat hendak mengangkat kayu balok untuk membuat pondok, saksi melihat korban tanpa busana tergelatak di dekat pohon pisang dengan wajah mengeluarkan darah.

Baca Juga :  dr Anton Mote: Gubernur Papua Perlu Dirawat!

Pukul 08.30 WIT, kedua saksi menghadang pengendara motor yang melintas untuk memberitahukan kepada Kepolisian bahwa ada jenazah dan motor korban di bawah jalan.

Sekira pukul 08.45 WIT, anggota Piket Unit Lantas Polsekta Abepura yang menerima laporan masyarakat adanya kasus lakalantas yang terjadi di Kampung Nafri dekat Jembatan Temiri.

Pukul 09.00 WIT, suami korban mendapat kabar dari masyarakat Nafri yang datang ke rumahnya mengatakan motor istrinya jatuh di Jembatan Temiri. Suami korban langsung mendatangi TKP. Melihat isterinya tanpa busana, sang suami langsung menutup tubuh korban dengan pakaian yang dikenakan korban saat itu.

Pukul 09.20 WIT, anggota Unit Lantas Polsekta Abepura tiba di TKP dan ada goresan di aspal dan percikan darah. Tak lama disusul Kapolsek Abepura, Waka Polsekta Abepura AKP Harjaka, Kanit Lantas Polsekta Abepura, Kanit Reskrim Polsekta Abepura Ipda Nunut Rivaldo tiba di TKP.

Pukul 11.30 WIT, korban dievakuasi ke RS. Bhayangkara.

JAYAPURA-Kapolsek Abepura, AKP Lintong Simanjuntak belum bisa menyimpulkan terkait dengan terbunuhnya perempuan 50-an tahun itu. Terkait kasus ini kata Kapolsek, awalnya masyarakat melaporkan adanya Lakalantas dan penemuan mayat.

“Setelah kita cek di TKP, kita melihat adanya bukti yang cukup terkait pasal unsur pidana. Bisa dibilang terjadi pencurian dengan kekerasan dan melakukan seperti pemerkosaan. Tapi untuk dugaan pemerkosaan belum bisa kita simpulkan. Nanti yang menyimpulkan dokter forensik,” kata Kapolsek kepada Cenderawasih Pos.

Terkait dengan kejadian ini menurut Kapolsek, pihaknya sudah melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan. Sementara jenazah masih berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi atas persetujuan keluarga.

Lanjut Kapolsek, saat ditemukan korban tanpa busana. Sehingga masih berandai-andai apakah korban diperkosa atau sengaja dibuka bajunya. Untuk mengetahui apakah jenazah diperkosa atau tidak, maka perlu dilakukan autopsi.

“Keluarga setuju untuk autopsi, sehingga kita membuatkan surat penyataan autopsi dan  nantinya kita serahkan ke RS Bhayangkara untuk melaksanakan autopsi. Dari hasil autopsi tersebut akan diketahui penyebab jenazah meninggal,” terang Kapolsek.

Terkait dengan kejadian ini, empat orang saksi sudah diBAP, dimana dua diantaranya saksi yang pertama kali melihat jenazah di TKP.

“Mudah-mudahan kita bisa menemukan pelakunya. Sebagus apapun orang melakukan tindak pidana pasti ada yang tersisa. Berikan kesempatan pihak kepolisian untuk bekerja dan anggota saya sudah melakukan lidik di TKP,” tuturnya.

Baca Juga :  18 Oknum TNI Akan Diperiksa di Subdenpom Merauke

Dikatakan Kapolsek, beberapa barang milik korban hilang seperti emas dan handphone. Dari keterangan suami almarhumah, isterinya itu menggunakan emas.

“Menurut pak haji, dia (almarhumah-red) pergi ke pasar untuk menjual sukun sekalian belanja. Ia keluar rumah sekira pukul 05:00 WIT hingga ditemukan tewas sekira pukul 07:30 WIT,” jelasnya.

Terkait dengan kejadian ini, Kapolsek meminta warga dalam hal ini keluarga untuk tidak terprovokasi.

Sementara itu, Kaharudin, SH.,  Wakil Ketua I Pemuda Bone Provinsi Papua mendesak Polisi untuk bisa mengungkap kasus ini. “Kita akan kawal hingga Polisi menemukan pelakunya dan diproses hukum agar hal serupa tidak terulang lagi,” Kaharudin kepada Cenderawasih Pos.

Dikatakan, usai dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kilometer 9 dan direncanakan akan dimakamkan di Bone, Sulawesi Selatan.

“Rencana jenazah bakal dimakamkan di Bone Barat, dan untuk kasus ini. Tidak ada proses penyelesaian secara kekeluargaan,” tegasnya.

Sementara itu, setelah kejadian. Pihak keluarga mendatangi Polsek Abepura meminta Kapolsek untuk menangkap pelaku dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. (ade/fia/nat)

Kronologis Penemuan Jenazah

Sekira pukul 07.30 WIT, saksi LW (30) dan  UL (52) dari Abepura menuju Koya kemudian memarkir kendaraanya di pinggir jalan ujung jembatan Temiri sebelah kiri untuk melihat kebun. Saat hendak mengangkat kayu balok untuk membuat pondok, saksi melihat korban tanpa busana tergelatak di dekat pohon pisang dengan wajah mengeluarkan darah.

Baca Juga :  Ambil Kiriman Ganja Oknum Anggota TNI Dibekuk

Pukul 08.30 WIT, kedua saksi menghadang pengendara motor yang melintas untuk memberitahukan kepada Kepolisian bahwa ada jenazah dan motor korban di bawah jalan.

Sekira pukul 08.45 WIT, anggota Piket Unit Lantas Polsekta Abepura yang menerima laporan masyarakat adanya kasus lakalantas yang terjadi di Kampung Nafri dekat Jembatan Temiri.

Pukul 09.00 WIT, suami korban mendapat kabar dari masyarakat Nafri yang datang ke rumahnya mengatakan motor istrinya jatuh di Jembatan Temiri. Suami korban langsung mendatangi TKP. Melihat isterinya tanpa busana, sang suami langsung menutup tubuh korban dengan pakaian yang dikenakan korban saat itu.

Pukul 09.20 WIT, anggota Unit Lantas Polsekta Abepura tiba di TKP dan ada goresan di aspal dan percikan darah. Tak lama disusul Kapolsek Abepura, Waka Polsekta Abepura AKP Harjaka, Kanit Lantas Polsekta Abepura, Kanit Reskrim Polsekta Abepura Ipda Nunut Rivaldo tiba di TKP.

Pukul 11.30 WIT, korban dievakuasi ke RS. Bhayangkara.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya