Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Kelompok Taplo Disinyalir Miliki Belasan Senpi

Bharatu Bachtiar Korban Penembakan Membaik Pasca Dioperasi

JAYAPURA-Pasca penyerangan  Pos Belukar yang mengakibatkan tertembaknya salah satu anggota Satgas Nemangkawi, Bharatu Bachtiar, Senin (17/1), kondisi Kabupaten Pegunungan Bintang terbilang aman dan kondusif.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito, SIK., M.KP., menyampaikan bahwa tak ada kondisi khusus pasca penyerangan tersebut. Aktivitas warga menurutnya masih berjalan seperti biasa termasuk kegiatan rutin pemerintahan di Pegunungan Bintang. “Untuk kondisi anggota kami saat ini masih dirawat dan sedang dalam pemulihan di RS Bhayangkara Jayapura. Kami sendiri hanya mengantisipasi hal – hal lain pasca penyerangan ini,” ungkap Kapolres Cahyo melalui ponselnya, Selasa (18/1).

Pihaknya sendiri tidak terlalu merespon dengan melakukan pengejaran dengan kekuatan penuh melainkan tetap meningkatkan kewaspadaan sambil mengamati kemungkinan yang terjadi. “Saat ini kami bertahan tapi akan tetap melakukan upaya penegakan hukum. Jika memungkinkan dilakukan pengejaran, ya akan kami kejar,” bebernya.

Namun jika merujuk pada perintah pimpinan dimana saat ini Satgas Nemangkawi sudah dioplos dan Satgas Damai Cartenz yang menjalankan tugas, dipastikan ada pola baru yang diterapkan.

“Ia ada pergantian Satgas, saat ini Damai Cartenz yang masuk dan pendekatan yang dilakukan lebih pada upaya soft approach,” jelas Cahyo. Ia juga mengulas keamanan secara umum di Pegunungan Bintang yang dikatakan semua situasi stabil dan masyarakat melakukan kegiatan seperti biasa termasuk jajaran Polres masih melakukan kegiatan vaksinasi seperti biasa.

Baca Juga :  Terjaring Razia, Satu Anggota KKB Tewas Didor

Disinggung soal KKB pimpinan Lamek Alipki Taplo menurut Cahyo, kelompok ini memang bermain di wilayah Pegunungan Bintang dan semakin eksis setelah insiden pesawat helikopter jatuh beberapa waktu lalu.  Dari kejadian heli jatuh ini menurut Kapolres kelompok tersebut berhasil mendapatkan beberapa pucuk senjata. Bahkan jika melihat peluang untuk menambah jumlah senjata api dikatakan bisa saja terjadi. “Untuk senjata kemungkinan bisa bertambah. Infonya ada 11 atau 12 pucuk tapi ini bisa bertambah jika melihat upaya penggagalan penjualan senjata di Batom lalu. Bisa saja mereka selundupkan dari PNG karena memang berbatasan dengan PNG,”  tutupnya.

Sementara itu, kondisi Bharatu Bachtiar korban luka tembak di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang membaik pasca dioperasi tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (17/1).

Bharatu Bachtiar terluka di punggung kiri saat kontak tembak antara Satgas Tindak Operasi Nemangkawi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwiro, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (17/1) pagi.

Dokter Bedah RS Bhayangkara dr Andi Mappaodang, Sp.B.M.Kes menerangkan, pihaknya sudah melakukan tindakan operasi untuk luka yang bersangkutan. Korban sendiri tiba di RS Bhayangkara pada Senin (17/1) pagi.

Baca Juga :  Penumpasan KKB Akan Berlangsung Jangka Panjang

“Operasinya dilakukukan pukul 14:00 WIT, kondisi korban saat ini sudah stabil. Dimungkinkan Rabu (19/1), korban bergeser ke Mimika karena ada pergantian pasukan,” terang mantan Karumkit Bhayangkara ini.

Dijelaskan, korban mengalami luka punggung kiri akibat terserempet peluru. Luka tersebut menurut dr. Andi cukup besar. “Korban sudah digeser ke ruang PON RS Bhayangkara, besok dipulangkan. Rawat selanjutnya di tempat tinggalnya dan tidak ada pendarahan,” tambahnya.

Sebelumnya, terjadi kontak tembak di Distrik Kiwirok antara Satgas Belukar/Tindak Ops Nemangkawi II/2021 dengan KKB sekira pukul 06.00 WIT yang mengakibatkan korban luka tembak Bharatu Bachtiar.

Bachtiar tertembak  saat berdiri di depan pintu pos ujung kiri, kondisi situasi pos dalam keadaan kabut saat itu. Sekira  pukul 06.52 WIT, Bharatu Bachtiar akan kembali masuk ke pos dan terjadi tembakan 100 meter dari arah kiri pos belukar CO 54M 470885 9478904.

Pos belukar memberikan tembakan balasan ke arah CO 54M 470885 9478904 dan terdapat tembakan kembali dari arah rumah perhubungan. (ade/fia/nat)

Bharatu Bachtiar Korban Penembakan Membaik Pasca Dioperasi

JAYAPURA-Pasca penyerangan  Pos Belukar yang mengakibatkan tertembaknya salah satu anggota Satgas Nemangkawi, Bharatu Bachtiar, Senin (17/1), kondisi Kabupaten Pegunungan Bintang terbilang aman dan kondusif.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito, SIK., M.KP., menyampaikan bahwa tak ada kondisi khusus pasca penyerangan tersebut. Aktivitas warga menurutnya masih berjalan seperti biasa termasuk kegiatan rutin pemerintahan di Pegunungan Bintang. “Untuk kondisi anggota kami saat ini masih dirawat dan sedang dalam pemulihan di RS Bhayangkara Jayapura. Kami sendiri hanya mengantisipasi hal – hal lain pasca penyerangan ini,” ungkap Kapolres Cahyo melalui ponselnya, Selasa (18/1).

Pihaknya sendiri tidak terlalu merespon dengan melakukan pengejaran dengan kekuatan penuh melainkan tetap meningkatkan kewaspadaan sambil mengamati kemungkinan yang terjadi. “Saat ini kami bertahan tapi akan tetap melakukan upaya penegakan hukum. Jika memungkinkan dilakukan pengejaran, ya akan kami kejar,” bebernya.

Namun jika merujuk pada perintah pimpinan dimana saat ini Satgas Nemangkawi sudah dioplos dan Satgas Damai Cartenz yang menjalankan tugas, dipastikan ada pola baru yang diterapkan.

“Ia ada pergantian Satgas, saat ini Damai Cartenz yang masuk dan pendekatan yang dilakukan lebih pada upaya soft approach,” jelas Cahyo. Ia juga mengulas keamanan secara umum di Pegunungan Bintang yang dikatakan semua situasi stabil dan masyarakat melakukan kegiatan seperti biasa termasuk jajaran Polres masih melakukan kegiatan vaksinasi seperti biasa.

Baca Juga :  Pangdam: Pilot Anton Berupaya Pasok Senjata untuk KKB

Disinggung soal KKB pimpinan Lamek Alipki Taplo menurut Cahyo, kelompok ini memang bermain di wilayah Pegunungan Bintang dan semakin eksis setelah insiden pesawat helikopter jatuh beberapa waktu lalu.  Dari kejadian heli jatuh ini menurut Kapolres kelompok tersebut berhasil mendapatkan beberapa pucuk senjata. Bahkan jika melihat peluang untuk menambah jumlah senjata api dikatakan bisa saja terjadi. “Untuk senjata kemungkinan bisa bertambah. Infonya ada 11 atau 12 pucuk tapi ini bisa bertambah jika melihat upaya penggagalan penjualan senjata di Batom lalu. Bisa saja mereka selundupkan dari PNG karena memang berbatasan dengan PNG,”  tutupnya.

Sementara itu, kondisi Bharatu Bachtiar korban luka tembak di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang membaik pasca dioperasi tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (17/1).

Bharatu Bachtiar terluka di punggung kiri saat kontak tembak antara Satgas Tindak Operasi Nemangkawi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwiro, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (17/1) pagi.

Dokter Bedah RS Bhayangkara dr Andi Mappaodang, Sp.B.M.Kes menerangkan, pihaknya sudah melakukan tindakan operasi untuk luka yang bersangkutan. Korban sendiri tiba di RS Bhayangkara pada Senin (17/1) pagi.

Baca Juga :  Buat Perda, Pemerintah Harus Sering Tatap Muka dengan Masyarakat

“Operasinya dilakukukan pukul 14:00 WIT, kondisi korban saat ini sudah stabil. Dimungkinkan Rabu (19/1), korban bergeser ke Mimika karena ada pergantian pasukan,” terang mantan Karumkit Bhayangkara ini.

Dijelaskan, korban mengalami luka punggung kiri akibat terserempet peluru. Luka tersebut menurut dr. Andi cukup besar. “Korban sudah digeser ke ruang PON RS Bhayangkara, besok dipulangkan. Rawat selanjutnya di tempat tinggalnya dan tidak ada pendarahan,” tambahnya.

Sebelumnya, terjadi kontak tembak di Distrik Kiwirok antara Satgas Belukar/Tindak Ops Nemangkawi II/2021 dengan KKB sekira pukul 06.00 WIT yang mengakibatkan korban luka tembak Bharatu Bachtiar.

Bachtiar tertembak  saat berdiri di depan pintu pos ujung kiri, kondisi situasi pos dalam keadaan kabut saat itu. Sekira  pukul 06.52 WIT, Bharatu Bachtiar akan kembali masuk ke pos dan terjadi tembakan 100 meter dari arah kiri pos belukar CO 54M 470885 9478904.

Pos belukar memberikan tembakan balasan ke arah CO 54M 470885 9478904 dan terdapat tembakan kembali dari arah rumah perhubungan. (ade/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya