Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelayanan Listrik dan Komunikasi Terganggu

Forkopimda Dogiyai Mulai Konsolidasi

JAYAPURA – Keributan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai dimana pasca tertembaknya dua warga sipil langsung menimbulkan konflik pembakaran rumah para pedagang, akhirnya ditindaklanjuti para muspida dan forkopimda dengan menggelar pertemuan. Pertemuan digelar di  Mapolres Dogiyai dengan tujuan melakukan konsolidasi pasca kerusuhan.

Agenda ini dipimpin Danrem 173/PVB, Brigjen Franz Yohanes Purba dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, sejumlah pejabat utama Polda Papua, dan unsur TNI serta beberapa tokoh masyarakat. Ini untuk merespon pemalangan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kampung Idakebo. Kejadian tersebut melibatkan tujuh orang OTK yang melakukan pemalangan dengan cara melemparkan kampak ke arah mobil, menyebabkan pecahnya kaca dan luka ringan pada seorang anggota Polisi di pelipis kiri.

Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju melaporkan bahwa anggota kepolisian telah berusaha membubarkan kegiatan palang yang dilakukan oleh OTK di Kampung Idakebo.  Namun, saat anggota keluar dari kendaraan, ada satu OTK dari arah belakang melemparkan kampak ke arah mobil sehingga mengakibatkan kerusakan dan luka pada anggota yang terkena serangan tersebut.

Baca Juga :  Gereja Ikut Terbakar, Puluhan Jemaat Menangis Histeris

Selanjutnya, anggota yang terluka dievakuasi ke RSUD Madi dan saat kembali dari RSUD Madi menuju Kampung Pogito, terjadi pemalangan kembali oleh OTK. Kepala desa setempat diminta bantuan, namun mendapat  perlawanan sehingga anggota terpaksa kembali ke Kabupaten Deiyai. Laporan lainnya adalah situasi di lapangan masih memanas, dengan beberapa pemuda yang memancing ketegangan.

Kepolisian memerintahkan anggota untuk tetap waspada dan siaga serta menindaklanjuti situasi dengan cermat. “Selain itu di Dogiyai juga mengalami gangguan pelayanan tenaga listrik dan komunikasi. Anggota kepolisian yang menuju tempat kejadian mengalami pemalangan dan ancaman dari masyarakat setempat. Bahkan, pembakaran dan suara-suara pertikaian masih terjadi hingga malam hari,” jelas Kapolres.

Lanjutnya, arus lalu lintas dari Dogiyai menuju Deiyai dan Paniai terhambat akibat pemalangan di jalan-jalan. Diketahui, situasi di wilayah hukum Polres Dogiyai pasca kejadian berangsur kondusif. Kapolres juga meminta kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan tindakan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga :  Peradi Resmi Somasi PT. Telkom

“Dan kepada warga yang berada di luar Dogiyai untuk tidak melakukan provokasi terhadap warga dengan menyebarkan isu-isu yang belum tentu kebenarannya,” tandasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Dogiyai, Drs. Petrus Agapa, menyampaikan bahwa saat kejadian terjadi, pemerintah daerah sedang mengadakan kunjungan Wakil Presiden di Nabire untuk peletakan pembangunan perkantoran Provinsi Papua Tengah.

“Hingga saat ini, pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah belum mendapatkan informasi yang memadai mengenai kronologi kejadian baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat setempat,” tuturnya. Beberapa OPD dan anggota DPRD pun mengunjungi Kampung Idakebo untuk mencari informasi langsung tentang kejadian tersebut.

Namun, pihaknya dihadang oleh masyarakat setempat yang memasang palang penghalang di depan kantor distrik. Bupati berharap pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik dan mengembalikan kelancaran akses jalan dari Dogiyai menuju Deiyai.

“Semua pihak diminta berperan aktif dalam menangani situasi krisis yang sedang terjadi, sehingga keamanan dan stabilitas di Kabupaten Dogiyai dapat dipulihkan,” tutup Petrus Agapa. (ade/wen)

Forkopimda Dogiyai Mulai Konsolidasi

JAYAPURA – Keributan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai dimana pasca tertembaknya dua warga sipil langsung menimbulkan konflik pembakaran rumah para pedagang, akhirnya ditindaklanjuti para muspida dan forkopimda dengan menggelar pertemuan. Pertemuan digelar di  Mapolres Dogiyai dengan tujuan melakukan konsolidasi pasca kerusuhan.

Agenda ini dipimpin Danrem 173/PVB, Brigjen Franz Yohanes Purba dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, sejumlah pejabat utama Polda Papua, dan unsur TNI serta beberapa tokoh masyarakat. Ini untuk merespon pemalangan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kampung Idakebo. Kejadian tersebut melibatkan tujuh orang OTK yang melakukan pemalangan dengan cara melemparkan kampak ke arah mobil, menyebabkan pecahnya kaca dan luka ringan pada seorang anggota Polisi di pelipis kiri.

Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju melaporkan bahwa anggota kepolisian telah berusaha membubarkan kegiatan palang yang dilakukan oleh OTK di Kampung Idakebo.  Namun, saat anggota keluar dari kendaraan, ada satu OTK dari arah belakang melemparkan kampak ke arah mobil sehingga mengakibatkan kerusakan dan luka pada anggota yang terkena serangan tersebut.

Baca Juga :  Polda Papua Dapat Kuota 2.000 Rekruitmen Bintara Polri

Selanjutnya, anggota yang terluka dievakuasi ke RSUD Madi dan saat kembali dari RSUD Madi menuju Kampung Pogito, terjadi pemalangan kembali oleh OTK. Kepala desa setempat diminta bantuan, namun mendapat  perlawanan sehingga anggota terpaksa kembali ke Kabupaten Deiyai. Laporan lainnya adalah situasi di lapangan masih memanas, dengan beberapa pemuda yang memancing ketegangan.

Kepolisian memerintahkan anggota untuk tetap waspada dan siaga serta menindaklanjuti situasi dengan cermat. “Selain itu di Dogiyai juga mengalami gangguan pelayanan tenaga listrik dan komunikasi. Anggota kepolisian yang menuju tempat kejadian mengalami pemalangan dan ancaman dari masyarakat setempat. Bahkan, pembakaran dan suara-suara pertikaian masih terjadi hingga malam hari,” jelas Kapolres.

Lanjutnya, arus lalu lintas dari Dogiyai menuju Deiyai dan Paniai terhambat akibat pemalangan di jalan-jalan. Diketahui, situasi di wilayah hukum Polres Dogiyai pasca kejadian berangsur kondusif. Kapolres juga meminta kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan tindakan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga :  Peningkatan Kualitas SDM Papua Harus Diseriusi

“Dan kepada warga yang berada di luar Dogiyai untuk tidak melakukan provokasi terhadap warga dengan menyebarkan isu-isu yang belum tentu kebenarannya,” tandasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Dogiyai, Drs. Petrus Agapa, menyampaikan bahwa saat kejadian terjadi, pemerintah daerah sedang mengadakan kunjungan Wakil Presiden di Nabire untuk peletakan pembangunan perkantoran Provinsi Papua Tengah.

“Hingga saat ini, pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah belum mendapatkan informasi yang memadai mengenai kronologi kejadian baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat setempat,” tuturnya. Beberapa OPD dan anggota DPRD pun mengunjungi Kampung Idakebo untuk mencari informasi langsung tentang kejadian tersebut.

Namun, pihaknya dihadang oleh masyarakat setempat yang memasang palang penghalang di depan kantor distrik. Bupati berharap pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik dan mengembalikan kelancaran akses jalan dari Dogiyai menuju Deiyai.

“Semua pihak diminta berperan aktif dalam menangani situasi krisis yang sedang terjadi, sehingga keamanan dan stabilitas di Kabupaten Dogiyai dapat dipulihkan,” tutup Petrus Agapa. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya