Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Pelaku Masih di Paniai, Hanya 3 Senpi Dirampas

Kombes Pol. AM Kamal

JAYAPURA-Pelaku perampasan senjata api (Senpi) laras panjang di Pos Polisi 99 Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, diduga masih berada di sekitar tempat kejadian. Polda Papua masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Setelah dilakukan pengecekan hanya Tiga senjata yang dirampas. 

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan, memang diyakini pelaku perampasan senjata masih berada di sekitar lokasi. Saat ini Polda Papua bersama tokoh masyarakat berupaya untuk bisa mendapatkan kembali senjata tersebut. “Kami harap tokoh adat Meepago mau untuk membantu meminta kembali senjata,” terangnya, kemarin. 

Proses komunikasi masih terus dilakukan. Sehingga, diharapkan ada kemajuan untuk pengembaliannya. “Tokoh adat bisa bicara dengan baik-baik,” tuturnya. 

Menurutnya, jumlah senjata yang dirampas ternyata bukan empat pucuk. Namun, hanya tiga pucuk laras panjang berupa satu AK 47 dan dua SS1 V1. “Yang satu pucuk bisa diselamatkan dari perampasan tersebut,” jelasnya. 

Satu pucuk senjata itu disembunyikan di bawah kasur. Sehingga, pelaku perampasan senjata tidak bisa menemukannya. “Sudah diamankan satu senjata yang disembunyikan,” paparnya. 

Baca Juga :  Beri Sinyal Aktivitas Ekonomi Sampai Pukul 22.00 WIT

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal menyampaikan bahwa penganiayaan terhadap anggota Polri dan perampasan senjata ini mendapat perhatian serius Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Rencananya, orang nomor satu di jajaran Polda Papua ini akan terbang ke Paniai, Senin (18/5) hari ini. 

 “Kunjungan Kapolda ke Paniai untuk mengecek TKP, memberikan arahan kepada anggota, sekaligus mengecek kondisi korban yang sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Nabire,” ucap Kamal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (17/5).

Mengenai pelaku penganiayaan dan perampasan senjata, Kamal menyebutkan, hingga saat ini masih dalam penyelidikan Polres Paniai. Namun, salah satu pelaku menurutnya diketahui sering berkunjung ke Pospol 99 Ndeotadi. Bahkan berteman dekat dengan anggota yang ada di sana.

“Masalahnya apakah ini ada sentiment pribadi, ketidaksukaan warga atau orang perorang, atau memang dari KKB, kita masih lidik. Tim sedang melakuan pendalaman dan pengejaran terhadap pelaku termasuk mengantongi identitas salah satu pelaku,” tutur Kamal.

Baca Juga :  Tiga Pintu DPR Papua Dipalang Anggotanya

Dirinya meminta para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris Pospol 99 Polres Paniai. Selain itu, pihaknya meminta bantuan kepada para tokoh untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku. “Saat ini situasi di Distrik Bogobaida masih aman dan kondusif,” kata Kamal melalui pesan WhatsApnya.

Kamal menerangkan, kejadian penganiayaan dan perampasan senjata bermula saat tiga personel anggota Pospol 99 Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat di salah satu rumah warga. Sementara yang menjaga  kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling.

Pada saat Briptu Cristian Paliling sedang berada di Pospol 99, tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban, serta merampas senjata api inventaris Pospol 99 tersebut.

“Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur senjata api inventaris milik Pospol 99,” terang Kamal.

Pasca kejadian tersebut, Polres Paniai dibackup dari Polres Nabire untuk mengamankan lokasi. (fia/idr/nat) 

Kombes Pol. AM Kamal

JAYAPURA-Pelaku perampasan senjata api (Senpi) laras panjang di Pos Polisi 99 Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, diduga masih berada di sekitar tempat kejadian. Polda Papua masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Setelah dilakukan pengecekan hanya Tiga senjata yang dirampas. 

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan, memang diyakini pelaku perampasan senjata masih berada di sekitar lokasi. Saat ini Polda Papua bersama tokoh masyarakat berupaya untuk bisa mendapatkan kembali senjata tersebut. “Kami harap tokoh adat Meepago mau untuk membantu meminta kembali senjata,” terangnya, kemarin. 

Proses komunikasi masih terus dilakukan. Sehingga, diharapkan ada kemajuan untuk pengembaliannya. “Tokoh adat bisa bicara dengan baik-baik,” tuturnya. 

Menurutnya, jumlah senjata yang dirampas ternyata bukan empat pucuk. Namun, hanya tiga pucuk laras panjang berupa satu AK 47 dan dua SS1 V1. “Yang satu pucuk bisa diselamatkan dari perampasan tersebut,” jelasnya. 

Satu pucuk senjata itu disembunyikan di bawah kasur. Sehingga, pelaku perampasan senjata tidak bisa menemukannya. “Sudah diamankan satu senjata yang disembunyikan,” paparnya. 

Baca Juga :  Beri Sinyal Aktivitas Ekonomi Sampai Pukul 22.00 WIT

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal menyampaikan bahwa penganiayaan terhadap anggota Polri dan perampasan senjata ini mendapat perhatian serius Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Rencananya, orang nomor satu di jajaran Polda Papua ini akan terbang ke Paniai, Senin (18/5) hari ini. 

 “Kunjungan Kapolda ke Paniai untuk mengecek TKP, memberikan arahan kepada anggota, sekaligus mengecek kondisi korban yang sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Nabire,” ucap Kamal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (17/5).

Mengenai pelaku penganiayaan dan perampasan senjata, Kamal menyebutkan, hingga saat ini masih dalam penyelidikan Polres Paniai. Namun, salah satu pelaku menurutnya diketahui sering berkunjung ke Pospol 99 Ndeotadi. Bahkan berteman dekat dengan anggota yang ada di sana.

“Masalahnya apakah ini ada sentiment pribadi, ketidaksukaan warga atau orang perorang, atau memang dari KKB, kita masih lidik. Tim sedang melakuan pendalaman dan pengejaran terhadap pelaku termasuk mengantongi identitas salah satu pelaku,” tutur Kamal.

Baca Juga :  Distrik Tagime dan Tagineri Resmi Masuk Kabupaten Jayawijaya

Dirinya meminta para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris Pospol 99 Polres Paniai. Selain itu, pihaknya meminta bantuan kepada para tokoh untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku. “Saat ini situasi di Distrik Bogobaida masih aman dan kondusif,” kata Kamal melalui pesan WhatsApnya.

Kamal menerangkan, kejadian penganiayaan dan perampasan senjata bermula saat tiga personel anggota Pospol 99 Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat di salah satu rumah warga. Sementara yang menjaga  kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling.

Pada saat Briptu Cristian Paliling sedang berada di Pospol 99, tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban, serta merampas senjata api inventaris Pospol 99 tersebut.

“Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur senjata api inventaris milik Pospol 99,” terang Kamal.

Pasca kejadian tersebut, Polres Paniai dibackup dari Polres Nabire untuk mengamankan lokasi. (fia/idr/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya