Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Komandan Operasi KKB Lamek Taplo Tewas

Dua Anggota KKB Terluka Saat Kontak Tembak

JAYAPURA – Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo tewas dalam kontak tembak yang terjadi di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, selain satu anggota KKB yang tewas. dua anggota KKB lainnya terluka dalam kontak tembak tersebut.

“Satu anggota KKB yang tewas sudah dibawa kelompoknya,” ungkap Faizal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (16/9).

Dikatakan, hingga saat ini kelompok Lamek Taplo masih berada di sekitar Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Personel TNI-Polri yang berada di Kiwirok masih melakukan pengamanan untuk mengantisipasi serangan dari kelompok ini.

“Sebanyak 40 anggota TNI-Polri masih berada di Kiwirok untuk mengantisipasi gangguan dari kelompok ini,” kata Faizal.

Disampaikan, hingga saat ini Distrik Kiwirok kondusif pasca kejadian kontak tembak dan pembakaran fasilitas publik berupa kantor distrik, Puskesmas, bank dan rumah warga.

Baca Juga :  Beberapa Menit Bayangan Menghilang di Pelataran Kakbah

“Pelayanan publik di Kiwirok dan Okhika saat ini berdampak pasca aksi pembakaran yang dilakukan oleh KKB,” terangnya. 

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang,  AKBP. Cahyo Sukarnito menyebut, total hanya ada enam pos polisi di seluruh wilayah Pegunungan Bintang.

“Kita hanya punya tiga Polsek dan tiga Polsubsektor dengan luas wilayah 15.863 Km persegi. Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki 34 distrik yang tersebar di wilayah pegunungan. Jumlah pos pengamanan pun masih sangat minim,” jelas Cahyo Sukarnito.

Sebagaimana dalam beberapa waktu terakhir, KKB pimpinan Lamek Taplo beberapa kali melakukan aksi kriminal di beberapa distrik terjauh di Kabupaten Pegunungan Bintang. Senin (13/9) lalu, KKB sempat terlibat kontak senjata dengan personel TNI di Distrik Kiwirok.

Baca Juga :  KPK Perpanjang Penahanan Lukas Enembe hingga 12 Mei

Setelah itu, KKB melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah fasilitas publik. Selain itu, lima tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok terluka akibat diserang KKB. Pada Selasa (14/9), KKB kembali melakukan aksi pembakaran di Distrik Okikha yang berbatasan langsung dengan Distrik Kiwirok.

Kapolres mengakui aksi KKB di Okikha tidak bisa mereka cegah karena di daerah tersebut belum ada pos pengamanan, “Distrik tersebut berbatasan dengan Kiwirok, di sana memang belum ada Pos TNI-Polri,” kata Kapolres.

Ia juga mengakui junlah personel polisi di Pegunungan Bintang sangat kurang, sedangkan sebagian besar wilayah di kabupaten tersebut hanya bisa dijangkau dengan moda transportasi udara. “Jumlah personel kami di Polres Pegunungan Bintang memang terbatas. Hanya 147 personil yang bertugas di Pegunungan Bintang dengan luas 15.863 kilometer persegi,” pungkasnya. (fia/nat)

Dua Anggota KKB Terluka Saat Kontak Tembak

JAYAPURA – Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo tewas dalam kontak tembak yang terjadi di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, selain satu anggota KKB yang tewas. dua anggota KKB lainnya terluka dalam kontak tembak tersebut.

“Satu anggota KKB yang tewas sudah dibawa kelompoknya,” ungkap Faizal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (16/9).

Dikatakan, hingga saat ini kelompok Lamek Taplo masih berada di sekitar Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Personel TNI-Polri yang berada di Kiwirok masih melakukan pengamanan untuk mengantisipasi serangan dari kelompok ini.

“Sebanyak 40 anggota TNI-Polri masih berada di Kiwirok untuk mengantisipasi gangguan dari kelompok ini,” kata Faizal.

Disampaikan, hingga saat ini Distrik Kiwirok kondusif pasca kejadian kontak tembak dan pembakaran fasilitas publik berupa kantor distrik, Puskesmas, bank dan rumah warga.

Baca Juga :  Pasangan Bisman Sudah Terbukti, Siap Lanjutkan Periode Kedua

“Pelayanan publik di Kiwirok dan Okhika saat ini berdampak pasca aksi pembakaran yang dilakukan oleh KKB,” terangnya. 

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang,  AKBP. Cahyo Sukarnito menyebut, total hanya ada enam pos polisi di seluruh wilayah Pegunungan Bintang.

“Kita hanya punya tiga Polsek dan tiga Polsubsektor dengan luas wilayah 15.863 Km persegi. Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki 34 distrik yang tersebar di wilayah pegunungan. Jumlah pos pengamanan pun masih sangat minim,” jelas Cahyo Sukarnito.

Sebagaimana dalam beberapa waktu terakhir, KKB pimpinan Lamek Taplo beberapa kali melakukan aksi kriminal di beberapa distrik terjauh di Kabupaten Pegunungan Bintang. Senin (13/9) lalu, KKB sempat terlibat kontak senjata dengan personel TNI di Distrik Kiwirok.

Baca Juga :  Lukas Tak Pernah Tahu dengan Saksi Yang Dipanggil KPK

Setelah itu, KKB melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah fasilitas publik. Selain itu, lima tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok terluka akibat diserang KKB. Pada Selasa (14/9), KKB kembali melakukan aksi pembakaran di Distrik Okikha yang berbatasan langsung dengan Distrik Kiwirok.

Kapolres mengakui aksi KKB di Okikha tidak bisa mereka cegah karena di daerah tersebut belum ada pos pengamanan, “Distrik tersebut berbatasan dengan Kiwirok, di sana memang belum ada Pos TNI-Polri,” kata Kapolres.

Ia juga mengakui junlah personel polisi di Pegunungan Bintang sangat kurang, sedangkan sebagian besar wilayah di kabupaten tersebut hanya bisa dijangkau dengan moda transportasi udara. “Jumlah personel kami di Polres Pegunungan Bintang memang terbatas. Hanya 147 personil yang bertugas di Pegunungan Bintang dengan luas 15.863 kilometer persegi,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya