TIMIKA – Jenazah Serka Rudolf Rahangmetan, anggota TNI dari Yonif 754/ENK yang ditemukan tewas di Pasar SP 13 Timika akhirnya Selasa (15/7) diberangkatkan ke kampung halamannya di Biak untuk dimakamkan.
Jenazah diberangkatkan melalui Bandara Mozes Kilangin Mimika menuju bandara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menggunakan pesawat komersil sekitar pukul 07.28 WIT.
Serka Rudolf merupakan korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meregang nyawa di Pasar Bhintuka, SP 13, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Minggu, 13 Juli 2025. Kasus pembunuhan ini tengah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Mimika bersama pihak Polisi Militer (POM) TNI AD.
Akan tetapi belum banyak informasi kelanjutan terkait kronologis dan juga penyebab penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi pasar.
“Mohon maaf sementara kami belum ada info apapun. Kami kurang tahu menahu (terkait kejadian tersebut),” singkat salah satu perwira penerangan Yonif 754.
Hingga berita ini ditulis wartawan juga kesulitan untuk mendapatkan nomor kontak Danyon yang menjadi atas langsung dari korban. (mww/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
TIMIKA – Jenazah Serka Rudolf Rahangmetan, anggota TNI dari Yonif 754/ENK yang ditemukan tewas di Pasar SP 13 Timika akhirnya Selasa (15/7) diberangkatkan ke kampung halamannya di Biak untuk dimakamkan.
Jenazah diberangkatkan melalui Bandara Mozes Kilangin Mimika menuju bandara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menggunakan pesawat komersil sekitar pukul 07.28 WIT.
Serka Rudolf merupakan korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meregang nyawa di Pasar Bhintuka, SP 13, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Minggu, 13 Juli 2025. Kasus pembunuhan ini tengah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Mimika bersama pihak Polisi Militer (POM) TNI AD.
Akan tetapi belum banyak informasi kelanjutan terkait kronologis dan juga penyebab penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi pasar.
“Mohon maaf sementara kami belum ada info apapun. Kami kurang tahu menahu (terkait kejadian tersebut),” singkat salah satu perwira penerangan Yonif 754.
Hingga berita ini ditulis wartawan juga kesulitan untuk mendapatkan nomor kontak Danyon yang menjadi atas langsung dari korban. (mww/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
