
Terkait Meledaknya Kapal Pengangkut BBM di Merauke
MERAUKE-Dua orang ABK (Anak Buah Kapal) kapal pengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) KM. Sinar Maros III dilaporkan tewas saat kapal tempatnya bekerja meledak di sekitar Pelabuhan Kondap, Kelapa Lima, Kabupaten Merauke, Kamis (16/5) sekira pukul 13.00 WIT.
Selain menewaskan dua ABK, dua orang ABK masih dinyatakan hilang dan satu orang lainnya mengalami luka bakar dan mendapat perawatan intensif di RSUD Merauke.
Ledakan yang terjadi di KM Sinar Maros III ini juga mengakibatkan dua kapal lainnya ikut terbakar yaitu kapal pengangkut BBM lainnya KM Samudera Jaya 99 dan KM Sabuk Nusantara 45.
Data yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, awalnya kapal pengangkut BBM KM Sinar Maros III awalnya sandar di Pelabuhan Kondap untuk melakukan pengisian BBM jenius premium sebanyak 10 ton. Pengisian BBM tersebut dilakukan dari mobil tanki BBM menggunakan mesin alkon.
Saat dilakukan pengisian BBM ke atas kapal, secara tiba-tiba terjadi ledakan di KM Sinar Maros III hingga membuat kapal tersebut terbakar. Kebakaran tersebut kemudian merembet ke KM Samudera Jaya 99 yang telah melakukan pengisian BBM jenis premium sebanyak 10 ton.
Saat itu KM Samudera Jaya 99 sedang berlabuh di samping KM Sinar Maros. Api langsung membakar dua kapal yang terbuat dari kayu tersebut.
KM Samudera Jaya 99 yang dalam kondisi terbakar kemudian terbawa arus ke muara dan sempat membakar kapal KM Sabuk Nusantara 45 yang sedang sandar bersama KMP Binar di pelabuhan yang dibangun Kementerian Perhubungan RI.
Beruntung kebakaran yang terjadi di KM Sabuk Nusantara 45 bisa segera diatasi oleh petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP Kabupaten Merauke.

Irfan salah seorang ABK KM. Sinar Maros III yang selamat dalam musibah tersebut mengatakan, saat itu sekira pukul 13.00 WIT sedang dilakukan pengisian BBM ke atas kapal. Menurut Irfan yang bertugas melakukan pengaturan di darat mengatakan, saat terjadi ledakan di atas kapal hingga menimbulkan kebakaran, ada lima rekannya yang berada di atas kapal.
“Yang sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit itu namanya Iwan dan Saharuddin. Namun salah satu dari rekan saya itu, nyawanya tidak tertolong,” ungkap irfan kepada awak media.
Dikatakan, tiga orang rekannya yang lain pasca terjadi ledakan dan kebakaran yaitu Bustam, Sandi dan Nirwan dinyatakan hilang. Namun beberapa saat kemudian satu jenazah yang diduga salah seorang ABK yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan. Jenazah tersebut langsung dievakuasi petugas Basarnas dan Satpolair Polres Merauke.
Jenazah yang ditemukan tersebut tidak dapat dikenali karena dalam kondisi hangus terbakar. Sementara dua ABPK lainnya hingga berita ini diturunkan belum ditemukan.
Irfan mengaku tidak tahu persis kejadian sebenarnya seperti apa. Sebab pada saat dia membelakangi kapal untuk memperhatikan mobil tanki yang sedang mengisi BBM ke atas kapal. Namun Irfan mengaku mendengar ledakan yang sangat besar.
“Ledakannya bukan dari dalam tapi dari luar kapal. Jelas dari luar kapal. Nanti setelah api merembet baru ke tengah,” jelasnya.
KM Sinar Maros III menurut Irfan rencananya membawa BBM ke Pantai Kasuari Kabupaten Asmat. Sementara KM Samudera Jaya yang ikut terbakar dalam musibah tersebut akan mengangkut BBM ke Okaba dan Tubang.
Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH, melalui Kasat Polair Polres Merauke, AKP. Micha Toding Potty, SH., SIK., mengatakan, kasus meledaknya kapal pengangkut BBM ini masih dalam dalam penyelidikan,” ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya kemarin.
Dalam musibah ini menurut Micha Toding, dari enam orang ABK KM Sinar Maros III, dua ABK dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian. “Sementara itu satu ABK mengalami luka bakar dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit dan satu ABK lainnya selamat dalam musibah tersebut,” tutupnya. (ulo/nat)