Demikian juga kasus hilangnya seorang anak di Dok 9 yang akhirnya ditemukan di laut. “Kasus ini harus ditelusuri kebenaranya apakah anak ini betul-betul meninggal karena jatuh ke laut atau ada pelaku atau oknum tertentu yang melakukannya,”bebernya.
Pihaknya berharap agar 2 kasus ini diusut tuntas, agar kejahatan dan kasus anak hilang ini tidak lagi terjadi di Kota Jayapura.
“Saya juga menghimbau kepada masyarakat Kota Jayapura agar menjaga anak-anaknya dengan baik dan selalu awasi setiap saat,”tutup Abisai Rollo. Sementara hingga kini belum ada perkembangan yang signifikan dan proses penyidikan.
“Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut atas 2 kasus kematian 2 anak tersebut,”ungkap Kapolresta Jayapura Kota, Fredrickus Maclarimboen.
Kata Fredrickus Maclarimboen bahwa kasus kematian anak di Dok 9 itu sejauh ini masih dalam tahap penyelidikkan lebih lanjut.
Namun pihaknya tidak menapik bahwa pada hari Senin (14/4/2025) kemarin telah ditemukan mayat seorang perempuan diperairan Holtekam. Namun sejauh ini belum dipastikan apakah mayat tersebut adalah anak yang hilang di dok 9 atau bukan.
“Kita masih lakukan identifikasi lebih lanjut apakah korban yang ditemukan kemarin itu anak yang hilang di dok 9 atau bukan. Tentunya masih berproses untuk dilakukan tes DNA untuk kecocokkan dengan orang tuanya,”terangnya.
Demikian juga untuk kasus kematian anak di Koya itu dimana sementara berproses dimana tim sedang berkerja untuk mengumpulkan bukti-bukti petunjuk yang ada dilapangan.
“Kami harap masyarakat dan keluarga korban bisa bersabar. Karena kasus ini sudah menjadi perhatian serius kita di Kepolisian,”ujarnya.