JAYAPURAÂ – Insiden peluru yang masuk ke dalam rumah dan mengenai warga saat melakukan ibadah di Kotaraja hingga kini sudah berlangsung satu bulan dua minggu. Peristiwa dengan korban Justin Sitorus ini hingga kini masih misteri. Belum ada tanda-tanda soal siapa yang harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Korban sendiri masih meyakini bahwa peluru tersebut milik aparat dan bukan milik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kasus yang menimpa Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura itu belum menemukan titik terang soal siapa pelakunya.
Saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di Kantor Walikota, J. Sitorus menyampaikan bahwa hingga saat ini dirinya belum mendapatkan informasi perkembangan lanjutan dari penyelidikan siapa pelaku yang melepas peluru tersebut.
“Memang ada dua surat yang saya diterima beberapa minggu lalu dari Polresta, namun dalam surat itu hanya pemberitahuan bahwa kasus ini sedang dalam proses,” ujar Kadishub Kota Jayapura itu.
Dengan waktu yang sudah masuk satu bulan dua minggu pasca kejadian 31 Desember 2024 malam, Sitorus berharap ada informasi perkembangan, namun faktanya hingga saat ini masih nihil.
“Saya juga sebenarnya tidak tenang, karena kasus ini belum terungkap siapa pelakunya, saya harap pihak kepolisian bisa memahami situasi saya,” tuturnya.
Justin mengaku sejatinya tidak menuntut cepat diselesaikan, namun dengan waktu yang terbilang lumayan lama ini seharusnya ada perkembangan sedikit setelah dua orang anak dan istrinya diperiksa juga barang bukti berupa proyektil yang sudah diserahkan ke pihak kepolisian.
“Seharusnya proyektil ini bisa jadi langkah awal untuk memudah dalam mengidentifikasi siapa pelaku dan pemiliknya. Jadi, minimal saat ini bisa kita tau siapa yang punya,” ungkapnya.
Jangan sampai akhirnya muncul argumen jika Kota Jayapura tidak aman karena kasus teror belum ada satupun yang terungkap. Bagi J. Sitorus kasus yang dialaminya bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan juga rasa aman, dalam artian, jika tidak terungkap dengan cepat tentu akan menimbulkan banyak pertanyaan.
“Kita tau bahwa, kejadian ini terjadi didalam kompleks perumahan yang nota bene penduduknya padat, jika tidak terungkap apa tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat lain ?, karena logikanya saja, saya di dalam rumah tapi merasa tidak aman dengan peristiwa itu, bagaimana kalau di luar rumah,” jelasnya.
Dan kasus ini diprediksi akan berbeda penanganan jika ketika itu ada korban jiwa. Ada yang meninggal misalnya.
Hal ini menurutnya, harus jadi pertimbangan bagi kepolisian dalam mengungkap siapa dibalik penembak misterius tersebut agar masyarakat merasa Kota Jayapura ini betul-betul aman dan nyaman.
“Pada prinsipnya, saya tetap menghargai proses yang sedang dilakukan pihak kepolisian, namun apa yang menjadi harapan saya itu karena keresahan pasca kejadian tersebut,” tutupnya.(kim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos