Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

1 Agustus, Pelni Sudah Tidak Angkut Penumpang

JAYAPURA- Meskipun hingga kemarin belum ada kejelasan mengenai penutupan akses keluar masuk Papua, namun PT. Pelni sudah mengambil langkah antisipasi. 

General Manager PT. Pelni Cabang Jayapura Whendy  mengatakan, terkait dengan adanya Pemberlakuan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai tanggal 1 Agustus 2021, PT. Pelni untuk sementara waktu tidak mengangkut penumpang ke Papua maupun keluar Papua. 

Whendy mengaku sudah membuat pengumuman yang isinya pemberitahuan kepada masyarakat terkait kebijakan tidak mengangkut penumpang untuk sementara waktu. 

“Kami hanya beroperasi untuk mengangkut muatan atau logistik. Mulai tanggal 1 Agustus, Pelni tidak menerima atau mengangkut penumpang baik dari dan ke luar Jayapura,” ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin malam.

Pengumuman untuk tidak mengangkut penumpang mulai tanggal 1 Agustus menurut Whendy merupakan langkah antisipasi PT. Pelni, apabila Pemprov Papua memutuskan untuk melakukan penutupan akses keluar masuk Papua bagi penumpang kapal laut maupun pesawat udara.  

Baca Juga :  Distribusi Logistik Tuntas

“Kami sengaja buat pengumuman ini sifatnya hanya antisipasi. Jangan sampai nanti hasil rapat rencana awal bulan Agutus, Pemprov Papua memutuskan lockdown. Kalau misalnya diputuskan lockdown dan warga sudah membeli tiket, tentunya merepotkan masyarakat. Kami berharap pengumuman ini bisa dipahami calon penumpang kami,” jelasnya.

Dikatakan, apabila hasil keputusan rapat Gubernur bersama Forkopimda Provibnsi Papua dilakukan lockdwon atau penutupan akses untuk penumpang dan telah dibuatkan surat ederan, hal ini akan membantu pihaknya untuk menyampaikan ke pusat. “Karena bagaimana pun pusat juga harus tahu dan ada pemberitahuan resmi melalui surat edaran tersebut,” tutupnya.

Secara terpisah, GM Garuda Indonesia BO Jayapura Radhitya Prastanika melalui Supervisor Garuda Indonesia BO Jayapura, Mira Irianti mengaku, sejauh ini belum ada pemberitahuan dari pusat bahwa ada aturan masyarakat tidak bisa naik pesawat Garuda Indonesia baik ke Papua dan Luar Papua. Karena managemen Garuda Indonesia BO Jayapura belum menerima keputusan dari pusat. Termasuk surat edaran dari Pemprov Papua. 

Baca Juga :  Polisi Tolak Keluarkan Izin Aksi Demo

“Sejauh ini kami belum terima keputusan dari kantor pusat kalau tidak ada perbangan lagi untuk penumpang ke Papua dan keluar Papua. Karena kita pasti ikuti aturan dan petunjuk dari pusat,” jelasnya.

Mira menyebutkan, apabila nantinya Pemprov Papua memutuskan melakukan lockdown maka pihaknya tetap akan membuka pelayanan di kantor.

“Pelayanan di kantor tetap kami buka. Karena calon penumpang kami juga ada yang sudah booking tiket bulan Agustus dan bulan lainnya termasuk calon penumpang yang melakukan reschedule atau menjadwalkan ulang penerbangan. Jadi ini tetap kita layani,” tambahnya.(ana/dil/nat)

JAYAPURA- Meskipun hingga kemarin belum ada kejelasan mengenai penutupan akses keluar masuk Papua, namun PT. Pelni sudah mengambil langkah antisipasi. 

General Manager PT. Pelni Cabang Jayapura Whendy  mengatakan, terkait dengan adanya Pemberlakuan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai tanggal 1 Agustus 2021, PT. Pelni untuk sementara waktu tidak mengangkut penumpang ke Papua maupun keluar Papua. 

Whendy mengaku sudah membuat pengumuman yang isinya pemberitahuan kepada masyarakat terkait kebijakan tidak mengangkut penumpang untuk sementara waktu. 

“Kami hanya beroperasi untuk mengangkut muatan atau logistik. Mulai tanggal 1 Agustus, Pelni tidak menerima atau mengangkut penumpang baik dari dan ke luar Jayapura,” ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin malam.

Pengumuman untuk tidak mengangkut penumpang mulai tanggal 1 Agustus menurut Whendy merupakan langkah antisipasi PT. Pelni, apabila Pemprov Papua memutuskan untuk melakukan penutupan akses keluar masuk Papua bagi penumpang kapal laut maupun pesawat udara.  

Baca Juga :  Kebijakan Presiden Dipertegas Tak Boleh Kembali Selama 1 Tahun

“Kami sengaja buat pengumuman ini sifatnya hanya antisipasi. Jangan sampai nanti hasil rapat rencana awal bulan Agutus, Pemprov Papua memutuskan lockdown. Kalau misalnya diputuskan lockdown dan warga sudah membeli tiket, tentunya merepotkan masyarakat. Kami berharap pengumuman ini bisa dipahami calon penumpang kami,” jelasnya.

Dikatakan, apabila hasil keputusan rapat Gubernur bersama Forkopimda Provibnsi Papua dilakukan lockdwon atau penutupan akses untuk penumpang dan telah dibuatkan surat ederan, hal ini akan membantu pihaknya untuk menyampaikan ke pusat. “Karena bagaimana pun pusat juga harus tahu dan ada pemberitahuan resmi melalui surat edaran tersebut,” tutupnya.

Secara terpisah, GM Garuda Indonesia BO Jayapura Radhitya Prastanika melalui Supervisor Garuda Indonesia BO Jayapura, Mira Irianti mengaku, sejauh ini belum ada pemberitahuan dari pusat bahwa ada aturan masyarakat tidak bisa naik pesawat Garuda Indonesia baik ke Papua dan Luar Papua. Karena managemen Garuda Indonesia BO Jayapura belum menerima keputusan dari pusat. Termasuk surat edaran dari Pemprov Papua. 

Baca Juga :  Distribusi Logistik Tuntas

“Sejauh ini kami belum terima keputusan dari kantor pusat kalau tidak ada perbangan lagi untuk penumpang ke Papua dan keluar Papua. Karena kita pasti ikuti aturan dan petunjuk dari pusat,” jelasnya.

Mira menyebutkan, apabila nantinya Pemprov Papua memutuskan melakukan lockdown maka pihaknya tetap akan membuka pelayanan di kantor.

“Pelayanan di kantor tetap kami buka. Karena calon penumpang kami juga ada yang sudah booking tiket bulan Agustus dan bulan lainnya termasuk calon penumpang yang melakukan reschedule atau menjadwalkan ulang penerbangan. Jadi ini tetap kita layani,” tambahnya.(ana/dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya