JAYAPURA – Setelah dua pekan dipusingkan dengan aksi teror yang dilakukan TPN OPM Kodap XXXV Bintang Timur, Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang akhirnya pada Senin (16/1) kemarin menggelar apel perdananya.
Apel ini dipimpin langsung Bupati, Spey Bidana dan dihadiri Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Moh. Dafi Bastomi, dan perwira penghubung dari TNI serta seluruh ASN. Ini menandakan bahwa pemkab sudah memulai aktivitas dan menjalankan roda pemerintahan seperti biasa.
Spey Yan Bidana menyampaikan bahwa beberapa hari terakhir memang ada gangguan keamanan namun ia mengumpulkan ASN untuk bersama-sama bertemu menyatakan kepada masyarakat Pegunungan Bintang bahwa dalam Bidang pelayanan Pemerintahan, Kesehatan, Pendidikan dan Kegiatan perekonomian bisa berjalan seperti biasa.
Lalu kepada para tokoh harus ikut menjaga dan melindungi wilayah ini sehingga roda pembangunan tetap berjalan sesuai dengan program pembangunan. Ini harus menjadi catatan sebab kabupaten pertama di Papua Pegunungan yang telah mengajukan kepada provinsi terkait APBD adalah Pegunungan Bintang. Spey berharap pembangunan bisa segera digulirkan.
“Saya berpesan sama – sama kita menjaga sitkamtibmas dan jangan menyebar isu, Hoax karena hal ini menyebabkan masyarakat menjadi takut datang ke Oksibil,” pinta Spey dalam apel tersebut sesuai dengan rilis dari Polres Pegunungan Bintang kemarin. “Aktivitas perkantoran sudah harus berjalan,” tekan Spey. AKBP M.Dafi Bustomi menambahkan bahwa TNI/Polri dan Pemda siap mengamankan Pegunungan Bintang.
Namun pihaknya meminta dukungan dari semua pihak terutama kepada para tokoh agar berperan aktif dan menyampaikan kepada masyakaratnya untuk saling menjaga situasi kamtibmas di wilayahnya tetap aman dan kondusif. “Harus kompak memberikan contoh bahwa kita akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat dan jika mendapatkan informasi tentang keberadaan KKB agar sesegera mungkin menyampaikan kepada kami,” pintanya.
“Intinya TNI/Polri tidak dapat berhasil tanpa ada dukungan dari Pemda dan masyarakat,” beber Dafi. Mayor Arh Soni B. S. Simanjuntak selaku perwira penghubung (Pabung) Kodim 1715/Yahukimo menyampaikan bahwa dalam bingkai NKRI, Negara tidak boleh kalah dengan gerombolan dan tidak boleh ada yang mendukung pergerakan walaupun satu tetes air. “Bila ada yang mendukung berarti mendukung kegiatan gerombolan yang mengacaukan keamanan, masyarakat, ekonomi dan anak-anak muda. Ingat semua memiliki sumpah jabatan yaitu setia kepada Tuhan dan NKRI,” tutup Mayor Soni. (ade/wen)