Wednesday, April 9, 2025
27.7 C
Jayapura

Pj Bupati Puncak: Kondisi Sebenarnya Tidak Seheboh di Luar

Ia pun menyebut kondisi mereka yang mengamankan diri baik baik saja, bahkan sejauh ini tak ada masalah dengan kesehatan mereka.

โ€œDi lokasi warga mengamankan diri terdapat Puskesmas, selain itu juga Satgas memiliki dokter sehingga tak ada masalah soal kesehatan,โ€ terangnya.

Disinggung berapa lama warga tersebut akan berada di lokasi mengamankan diri ? Bupati mengatakan bahwa pengalaman sebelumnya, 1 hari setelah itu warga kemnbali ke rumah mereka masing masing.

โ€œMudah-mudahan seperti itu, setelah dikomunikasikan semua nanti mereka kembali lagi di kampungnya,โ€ kata Bupati.

Sementara itu, Bupati mengatakan bahwa sporadis masih sering terjadi di sana (Puncak-red). Bahkan Oktober kemarin, terjadi pembunuhan terhadap tukang bangunan. Hal tersebut diakibatkan miskomunikasi.

Baca Juga :  TPNPB Klaim Bakar Sekolah di Pegubin

โ€œMenurut informasi dari staf yang kita percaya, mereka (KKB-red) sebenarya sudah melipat senjata. Lebih kepada berkebun bersama masyarakat dan bahkan terlibat dalam pembangunan, kita berharap mereka tidak lagi melakukan hal hal yang tidak diinginkan,โ€ bebernya.

Dikatakan Bupati, pendekatan atau komunikasi pemerintah dengan kelompok yang berseberangan yakni melalui staf staf  yang sudah dipercaya.

โ€œDalam acara pemerintah, mereka ini juga dilibatkan dengan tujuan untuk memberdayakan mereka,โ€ kata Bupati.

Bahkan, dengan pendekatan pendekatan yang dibangun masyarakat dengan pihak yang berseberangan ini. diharapkan pelaksanaan Pileg, Pilpres dan Pilkada berlangsung aman.

โ€œTermasuk merangkul pihak yang berseberangan supaya jangan menganggu pesta demokrasi di wilayah Puncak,โ€ pungkasnya.

Baca Juga :  Komnas HAM Serahkan Data Lengkap Investigasi Penyelidikan

Sebelumnya, KKB dikabarkan melakukan pembakaran gedung SMPN Gome di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Tak hanya itu, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga. Akibatnya, sekitar 200 warga dari 10 kampung yang ada di Distrik Gome mengungsi karena ketakutan. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Ia pun menyebut kondisi mereka yang mengamankan diri baik baik saja, bahkan sejauh ini tak ada masalah dengan kesehatan mereka.

โ€œDi lokasi warga mengamankan diri terdapat Puskesmas, selain itu juga Satgas memiliki dokter sehingga tak ada masalah soal kesehatan,โ€ terangnya.

Disinggung berapa lama warga tersebut akan berada di lokasi mengamankan diri ? Bupati mengatakan bahwa pengalaman sebelumnya, 1 hari setelah itu warga kemnbali ke rumah mereka masing masing.

โ€œMudah-mudahan seperti itu, setelah dikomunikasikan semua nanti mereka kembali lagi di kampungnya,โ€ kata Bupati.

Sementara itu, Bupati mengatakan bahwa sporadis masih sering terjadi di sana (Puncak-red). Bahkan Oktober kemarin, terjadi pembunuhan terhadap tukang bangunan. Hal tersebut diakibatkan miskomunikasi.

Baca Juga :  TPNPB Klaim Bakar Sekolah di Pegubin

โ€œMenurut informasi dari staf yang kita percaya, mereka (KKB-red) sebenarya sudah melipat senjata. Lebih kepada berkebun bersama masyarakat dan bahkan terlibat dalam pembangunan, kita berharap mereka tidak lagi melakukan hal hal yang tidak diinginkan,โ€ bebernya.

Dikatakan Bupati, pendekatan atau komunikasi pemerintah dengan kelompok yang berseberangan yakni melalui staf staf  yang sudah dipercaya.

โ€œDalam acara pemerintah, mereka ini juga dilibatkan dengan tujuan untuk memberdayakan mereka,โ€ kata Bupati.

Bahkan, dengan pendekatan pendekatan yang dibangun masyarakat dengan pihak yang berseberangan ini. diharapkan pelaksanaan Pileg, Pilpres dan Pilkada berlangsung aman.

โ€œTermasuk merangkul pihak yang berseberangan supaya jangan menganggu pesta demokrasi di wilayah Puncak,โ€ pungkasnya.

Baca Juga :  Lebih dari 781 WNA Kini Berada di Timika

Sebelumnya, KKB dikabarkan melakukan pembakaran gedung SMPN Gome di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Tak hanya itu, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga. Akibatnya, sekitar 200 warga dari 10 kampung yang ada di Distrik Gome mengungsi karena ketakutan. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya