Ia pun menyebut kondisi mereka yang mengamankan diri baik baik saja, bahkan sejauh ini tak ada masalah dengan kesehatan mereka.
“Di lokasi warga mengamankan diri terdapat Puskesmas, selain itu juga Satgas memiliki dokter sehingga tak ada masalah soal kesehatan,” terangnya.
Disinggung berapa lama warga tersebut akan berada di lokasi mengamankan diri ? Bupati mengatakan bahwa pengalaman sebelumnya, 1 hari setelah itu warga kemnbali ke rumah mereka masing masing.
“Mudah-mudahan seperti itu, setelah dikomunikasikan semua nanti mereka kembali lagi di kampungnya,” kata Bupati.
Sementara itu, Bupati mengatakan bahwa sporadis masih sering terjadi di sana (Puncak-red). Bahkan Oktober kemarin, terjadi pembunuhan terhadap tukang bangunan. Hal tersebut diakibatkan miskomunikasi.
“Menurut informasi dari staf yang kita percaya, mereka (KKB-red) sebenarya sudah melipat senjata. Lebih kepada berkebun bersama masyarakat dan bahkan terlibat dalam pembangunan, kita berharap mereka tidak lagi melakukan hal hal yang tidak diinginkan,” bebernya.
Dikatakan Bupati, pendekatan atau komunikasi pemerintah dengan kelompok yang berseberangan yakni melalui staf staf yang sudah dipercaya.
“Dalam acara pemerintah, mereka ini juga dilibatkan dengan tujuan untuk memberdayakan mereka,” kata Bupati.
Bahkan, dengan pendekatan pendekatan yang dibangun masyarakat dengan pihak yang berseberangan ini. diharapkan pelaksanaan Pileg, Pilpres dan Pilkada berlangsung aman.
“Termasuk merangkul pihak yang berseberangan supaya jangan menganggu pesta demokrasi di wilayah Puncak,” pungkasnya.
Sebelumnya, KKB dikabarkan melakukan pembakaran gedung SMPN Gome di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Tak hanya itu, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga. Akibatnya, sekitar 200 warga dari 10 kampung yang ada di Distrik Gome mengungsi karena ketakutan. (fia/wen)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos