Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Enam Putra Asli Papua Jadi Prajurit Komando

FOTO BERSAMA: Enam putra asli Papua yang menjadi prajurit Komando, Rabu (14/8) ( foto : Istimewa)

JAYAPURA-Pendidikan Komando (Dikko) sebagai Kawah Chandradimuka pembentukan awal prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kali ini mencetak enam orang asli Papua sebagai prajurit Komando Muda.

Enam orang prajurit asal Papua itu yaitu Letda Inf Naftali Kawari asal Maria Dei, Serui,  Serda Donatus Boyou asal SP 1 Timika, Serda Alfons Manibui asal Wosi, Manokwari, Serda Firman Halomoan Naa asal Aemaru Tengah Sorong, Prada Muhamad Nurkrisna Putra asal SP 2 Timika dan Prada Elton Sonyufu asal Depapre Jayapura.

Danjen Kopassus  Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han) mengatakan, keenam orang tersebut adalah putra-putra terbaik kebanggaan Papua yang telah melewati serangkaian seleksi dan pendidikan yang sangat berat sebagaimana yang dijalani oleh prajurit-prajurit lainnya dari seluruh penjuru nusantara.

Suasana haru dan bangga meliputi seluruh prajurit mantan siswa dan keluarga yang sengaja diundang untuk menghadiri prosesi upacara penutupan pendidikan di Pantai Permisan. 

Setelah 7 bulan terpisah dari keluarga tanpa komunikasi, karena mereka sedang bertugas menyelesaikan rangkaian pendidikan, mereka diberi kesempatan saling melepas rindu untuk selanjutnya siap menyongsong tugas dan tantangan yang lebih berat.

Baca Juga :  Willem Wandik Akui Rahim Ibu Merupakan Surga

Demikian pula yang dialami oleh prajurit-prajurit asal Papua, dimana keluarga mereka juga berkesempatan hadir menyaksikan putra kebanggaan mereka menjadi Prajurit Komando. “Air mata bahagia tak mampu terbendung saat mereka bertemu dan berkumpul selesai rangakain pelaksanaan upacara,” ucap mantan Kasdam XVII/Cenderawasih dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, kemarin.

Para orang tua dan keluarga mengungkapkan rasa bangga dan terimakasihnya bahwa Putra mereka sekarang sudah menjadi anggota Kopassus. 

“Para Prajurit senantiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga dengan berbuat yang terbaik mengukir prestasi yang membanggakan dalam pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara sebagai Prajurit Komando, orang tua dan keluarga senantiasa mendoakan putranya dalam melaksanakan tugas dan meniti kariernya,” ujarnya usai bertindak sebagai Inspektur Upacara di Pantai Permisan Nusakambangan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Rabu (14/8).

Sekedar diketahui, Pusat Pendidikan Dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus adalah lembaga pendidikan khusus di bawah satuan Kopassus. Lembaga ini bermarkas di Batujajar Bandung Jawa barat,  namun dalam mendukung proses pendidikan Pusdiklatpassus memiliki beberapa daerah latihan tetap yang tersebar di beberapa tempat antara lain di wilayah hutan pegunungan Situlembang Bandung Jawa Barat, Pantai Carita Anyer Provinsi Banten dan kawasan Nusakambangan di Kabupaten Cilacap Jawah Tengah serta di beberapa tempat lainnya.

Baca Juga :  Penganiayaan Tiga Anak di Keerom Penuhi Unsur Pelanggaran HAM

Pusdiklatpassus bertugas mencetak, mendidik dan melatih prajurit-prajurit TNI agar memiliki kemampuan khusus yang handal. Di antara sekian banyak bentuk pendidikan dan latihan yang dilaksanakan di Pusdilkatpassus salah satu yang utama adalah menyelenggarakan pendidikan Komando (Dikko) sebagai Kawah Chandradimuka pembentukan awal prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pendidikan komando menerapkan mekanisme pendidikan dengan sistem gugur, artinya sepanjang pelaksanaan pendidikan bila peserta didik dinyatakan tidak sanggup melanjutkan pendidikan maka akan dikembalikan ke satuan awal. Dikko-103 awalnya diikuti oleh 177 peserta, namun yang berhasil lulus menyelesaikan pendidikan sejumlah 150 peserta, dan 27 peserta tidak berhasil menyelesaikan pendidikan karena berbagai hal yang tidak mampu dipenuhi selama proses pendidikan. (fia/nat)

FOTO BERSAMA: Enam putra asli Papua yang menjadi prajurit Komando, Rabu (14/8) ( foto : Istimewa)

JAYAPURA-Pendidikan Komando (Dikko) sebagai Kawah Chandradimuka pembentukan awal prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kali ini mencetak enam orang asli Papua sebagai prajurit Komando Muda.

Enam orang prajurit asal Papua itu yaitu Letda Inf Naftali Kawari asal Maria Dei, Serui,  Serda Donatus Boyou asal SP 1 Timika, Serda Alfons Manibui asal Wosi, Manokwari, Serda Firman Halomoan Naa asal Aemaru Tengah Sorong, Prada Muhamad Nurkrisna Putra asal SP 2 Timika dan Prada Elton Sonyufu asal Depapre Jayapura.

Danjen Kopassus  Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han) mengatakan, keenam orang tersebut adalah putra-putra terbaik kebanggaan Papua yang telah melewati serangkaian seleksi dan pendidikan yang sangat berat sebagaimana yang dijalani oleh prajurit-prajurit lainnya dari seluruh penjuru nusantara.

Suasana haru dan bangga meliputi seluruh prajurit mantan siswa dan keluarga yang sengaja diundang untuk menghadiri prosesi upacara penutupan pendidikan di Pantai Permisan. 

Setelah 7 bulan terpisah dari keluarga tanpa komunikasi, karena mereka sedang bertugas menyelesaikan rangkaian pendidikan, mereka diberi kesempatan saling melepas rindu untuk selanjutnya siap menyongsong tugas dan tantangan yang lebih berat.

Baca Juga :  Willem Wandik Akui Rahim Ibu Merupakan Surga

Demikian pula yang dialami oleh prajurit-prajurit asal Papua, dimana keluarga mereka juga berkesempatan hadir menyaksikan putra kebanggaan mereka menjadi Prajurit Komando. “Air mata bahagia tak mampu terbendung saat mereka bertemu dan berkumpul selesai rangakain pelaksanaan upacara,” ucap mantan Kasdam XVII/Cenderawasih dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, kemarin.

Para orang tua dan keluarga mengungkapkan rasa bangga dan terimakasihnya bahwa Putra mereka sekarang sudah menjadi anggota Kopassus. 

“Para Prajurit senantiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga dengan berbuat yang terbaik mengukir prestasi yang membanggakan dalam pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara sebagai Prajurit Komando, orang tua dan keluarga senantiasa mendoakan putranya dalam melaksanakan tugas dan meniti kariernya,” ujarnya usai bertindak sebagai Inspektur Upacara di Pantai Permisan Nusakambangan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Rabu (14/8).

Sekedar diketahui, Pusat Pendidikan Dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus adalah lembaga pendidikan khusus di bawah satuan Kopassus. Lembaga ini bermarkas di Batujajar Bandung Jawa barat,  namun dalam mendukung proses pendidikan Pusdiklatpassus memiliki beberapa daerah latihan tetap yang tersebar di beberapa tempat antara lain di wilayah hutan pegunungan Situlembang Bandung Jawa Barat, Pantai Carita Anyer Provinsi Banten dan kawasan Nusakambangan di Kabupaten Cilacap Jawah Tengah serta di beberapa tempat lainnya.

Baca Juga :  Tujuh Penyelenggara Pemilu Papua Diberhentikan DKPP

Pusdiklatpassus bertugas mencetak, mendidik dan melatih prajurit-prajurit TNI agar memiliki kemampuan khusus yang handal. Di antara sekian banyak bentuk pendidikan dan latihan yang dilaksanakan di Pusdilkatpassus salah satu yang utama adalah menyelenggarakan pendidikan Komando (Dikko) sebagai Kawah Chandradimuka pembentukan awal prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pendidikan komando menerapkan mekanisme pendidikan dengan sistem gugur, artinya sepanjang pelaksanaan pendidikan bila peserta didik dinyatakan tidak sanggup melanjutkan pendidikan maka akan dikembalikan ke satuan awal. Dikko-103 awalnya diikuti oleh 177 peserta, namun yang berhasil lulus menyelesaikan pendidikan sejumlah 150 peserta, dan 27 peserta tidak berhasil menyelesaikan pendidikan karena berbagai hal yang tidak mampu dipenuhi selama proses pendidikan. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya