Hasil pemeriksaan menemukan lima orang pelaku, terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) berinisial AI (35), JK (54), dan RT (39), serta dua warga negara asing (WNA) asal PNG berinisial AT (20) dan GT (20) yang tidak dilengkapi dokumen identitas resmi.
“Dalam kapal itu, kami menemukan BBM jenis Pertalite sebanyak 825 liter yang dikemas dalam jerigen ukuran 35 sebanyak 20 jerigen dan 2 jerigen yang ukuran 55 liter. Barang tersebut tidak disertai dokumen resmi,” ungkap Kolonel Dedy.
Ia menambahkan, jika dikalkulasi dengan pengungkapan kasus sebelumnya pada 11 Juni lalu, total BBM yang berhasil diamankan dalam dua hari terakhir ini mencapai 1.625 liter.”Ini baru dalam dua hari. Bayangkan jika berlangsung sebulan penuh, tentu kerugian negara sangat besar,” tegasnya.
Menurut keterangan awal, BBM tersebut akan dijual di wilayah PNG dengan harga mencapai Rp60 ribu per liter. Hal ini menunjukkan adanya praktik penyelundupan yang merugikan negara secara signifikan. “Patroli ini akan terus kami tingkatkan dan tidak memandang siapa pun. Setiap pihak yang membawa barang ilegal, baik masuk maupun keluar dari Indonesia, akan kami tindak tegas,” ujar Dedy. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos