JAYAPURA-Puluhan petak rumah kost di RT 05, RW 06 Kelurhan Waimhorok, atau di Kompleks Pasar Yutefa Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura ludes terbakar, Kamis (15/6).
Lokasi belakang Pasar Yotefa nampaknya menjadi langganan kebakaran. Tercatat sudah tiga kali kebakaran hebat terjadi di lokasi yang sama.
Kabid Damkar Kota Jayapura, Feronita S Kirana menyampaikan pihaknya menerima laporan kebakaran pukul 12.48 WIT melalui Whatsapp dan langsung diteruskan kepada semua personil piket pada 4 pos damkar.
Pukul 12.53 WIT armada dari pos Youtefa – Abepura tiba dilokasi kejadian. Laporan unit Damkar menyebut dugaan api berawal dari rumah kos-kosan milik haji Sappe (rumah kos lantai bawah) yang tediri dari 6 pintu, 2 bagian bawah dan 4 lantai bagian atas. Namun untuk penyebab asal api hingga kini masih ditelusuri.
Diantara 9 rumah ini ada juga yang dijadikan tempat aktifitas judi Togel. Lokasinya ikut terbakar dan terlihat hasil rekapan nomor perminggu dan perbulan yang masih terpampang. Padahal hanya beberapa meter dari lokasi judi Togel ini ada masjid yang cukup besar.
Masjid ini yang selalu menjadi tempat evakuasi warga selama tiga kali kebakaran dan bisa jadi pemilik rumah yang berjualan togel juga akan menempati bagian halaman masjid untuk sementara.
Kata Feronita, api dengan cepat merambat ke bangunan diatas dan disebelahnya dan meluas hingga ke bangunan lainnya. Kondisi di lapangan diperparah dengan kondisi angin yang cukup kencang sehingga api menyebar dengan cepat.
Api akhirnya dapat dipadamkan secara total tepat pukul 15.00 WIT dengan menurunkan 7 unit damkar yang terdiri dari 2 unit water suplay dan 5 unit water cannon/presurre) milik Pemda Kota Jayapura dibantu 1 unit AWC milik Polda Papua termasuk 1 unit AWC milik Polresta Jayapura, 1 unit AWC milik Brimob Kotaraja dengan dibantu 1 armada tanki air milik PDAM, 1 unit armada tanki air milik kementrian PUPR, dan beberapa unit mobil air isi ulang milik masyarakat.
“Kalau data kami jumlah rumah yang habis terbakar sebanyak 10 rumah dengan bangunan rumah dan kamar kos dan kami bersyukur karena tidak terdapat korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih,” beber Kirana.
Hanya saja hambatan yang ditemui masih sama dimana akses menuju lokasi ternyata tidak mudah akibat jalan yang sempit ditambah dengan warga sudah memenuhi badan jalan.
“Sulit kendaraan bermanufer karena warga juga sudah banyak yang berdiri di jalan padahal lebih banyak yang menonton ketimbang membantu akhirnya ini memperlambat upaya pemadaman juga. Belum lagi dengan barang milik warga yang berceceran di jalan. Menurut kami jika tidak bisa membantu sebaiknya jangan menghambat,” tegas Kirana.
“Namun kami mengapresiasi Hotel Horison Kotaraja yang sangat responsif membuka keran untuk dilakukan pengisian dan selama ini kalau terjadi kebakaran di kota hotel ini satu – satunya yang siap membantu memberikan air,” puji Kirana. (ade/rel)