Site icon Cenderawasih Pos

Kodam Sayangkan Video Intimidasi Warga Oleh KKB

Letkol Candra Kurniawan (FOTO:Pendam XVII Cenderawasih)

Pelaku Pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Sudah Setahun jadi Anggota OPM

JAYAPURA – Sepekan terakhir beredar video di Media Sosial (Medsos)  berisi aksi dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan intimidasi kepada salah satu warga di Intan Jaya. Warga tersebut diketahui bertatus sebagai salah satu kepala kampung di Intan  Jaya.

Dalam video 4 menit 36 detik itu kepala kampung tersebut nampak ketakutan karena disuruh duduk di tanah kemudian dikeliling beberapa OPM sambil membawa senjata laras panjang dan panah. Kelompok ini menanyakan soal benda – benda yang dimiliki kepala kampung mulai dari laptop, drone, HT  hingga cas mesin bor.

Lalu meski sudah mendapatkan penjelasan ternyata para pelaku nampak tidak bisa menerima alasan tersebut hingga terjadi bentuk penganiayaan.  Dari video terdengar jika kepala kampung ini tidak tahu menahu cara menggunakan drone tersebut namun ia terlanjur memesan secara online dan barang tersebut akhirnya datang.

Iapun mengaku belum pernah mengooperasikan drone tadi dan kondisinya masih baru. Sedangkan untuk HT ia jelaskan bahwa terkadang ia ke kebun dan untuk mengontrol dari rumah biasa ia menitipkan satu untuk digunakan orang rumah.

Namun meski telah memberikan penjelasan ternyata  salah satu OPM tetap tidak bisa menerima dan pada menit 02.45 terlihat salah satu pria menendang kepala kepala kampung hingga jatuh tersungkur. Disini satu pelaku lainnya kembali menendang korban dan menginjak – injak kepala korban.

Dari keterangan PendamXVII Cenderawasih terdeteksi jika para pelaku merupakan anggota kelompok Undius Kogoya. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyayangkan  insiden tersebut.

“Aparat kampung atau desa hadir untuk melayani masyarakat dan diakui tugas aparat desa tidaklah mudah hingga semestinya harus dibant, bukan disiksa seperti itu,” tegas Kapendam.

Dikatakan selama ini banyak yang mendukung jalannya pembangunan di Papua, baik di pelosok-pelosok kampung dan pedalaman untuk kesejahteraan masyarakat Papua. Namun dari perlakuan OPM terhadap kepala kampung ini justru menunjukkan sikap bahwa OPM tidak mendukung kerja – kerja aparat kampung.

“Sekali lagi kami sayangkan, ini kecurigaan yang berlebihan. Harusnya ketika mendengar penjelasan tersebut dicek dulu, bukan justru dianiaya,” imbuh Candra.

Sementara itu AN selaku pelaku pembunuhan Komandan Koramil 1703-4/Aradide Paniai Letnan Satu Infanteri (Anumerta) Oktovianus Sogalrey ternyata sudah satu tahun menjadi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM)..

Hal tersebut terungkap setelah Satuan Intelijen Komando Operasi TNI Habema memeriksa pelaku sesaat setelah ditangkap pada 11 Mei 2024.

“Anan Nawipa merupakan anggota OPM kelompok Osea Satu Boma dan sudah bergabung selama satu tahun yang bermarkas di Markas Kebo,” kata Perwira Penerangan Koops Habema Letnan Kolonel Arh Yogi Nugroho dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Yogi Nugroho tidak menjelaskan dengan rinci alasan utama AN melakukan penyerangan hingga menewaskan Danramil Oktovianus Sogalrey.

Setelah melakukan penyerangan terhadap Danramil, Anan dan kelompoknya langsung melarikan diri. Personel TNI pun langsung melakukan pengejaran dengan melacak keberadaan Anan dan anggota kelompoknya yang lain.

Hingga saat kini, Anan Nawipa masih menjalani proses hukum oleh para petugas. (ade/antara/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version