Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Dari 35 Jembatan di Nduga, Baru 5 yang Rampung

BANGUN JEMBATAN: Tampak aktivitas pembangunan Jembatan Kali Yahuli, Kabupaten Yalimo di jalan Trans Papua, Jayapura-Wamena, Jumat (10/5). ( FOTO : BBPJN Wilayah XVIII for Cepos )

Aksi Penembakan Tak Pengaruhi Pembangunan Jalan Trans Papua

JAYAPURA-Pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga sampai saat ini masih terus berjalan. 

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Provinsi Papua, Osman Harianto Marbun mengatakan bahwa   pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga saat ini ada yang berjalan adapula yang terhambat.

Menurut Osman, dari 35 jembatan yang rencana dibangun di Kabupaten Nduga, sampai saat ini baru 5 jembatan yang rampung pembangunannya.

Dikatakan, untuk pembangunan di Distrik Mbua,  saat ini belum dilanjutkan di lokasi karena adanya kontak tembak beberapa hari yang lalu. Meskipun demikian, pekerjaan penyiapan kerangka jembatan tetap berjalan dan dilakukan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk dilanjutnya dibawa dan dikerjakan di Distrik Mbua.

“Khusus di beberapa titik tersebut sampai saat ini kita belum bisa lakukan pekerjaan di lapangan karena masih tunggu kondisi kembali kondusif,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/5). 

Di Distrik Kenyam ibukota Kabupaten Nduga menurut Osman terdapat 16 jembatan yang dikerjakan sejak sebulan yang lalu. Pengerjaannya saat ini masih dalam tahap penyiapan besi dan pondasi jembatan. 

“Dari 35 jembatan secara keseluruhan, baru 5 jembatan yang rampung. Untuk jumlah jembatan yang dibangun di Kabupaten Nduga, dari Mugi ke arah Batas Batu dan kenyam terdapat 16 jembatam, sedangkan dari Mugi ke Habema ada 14 jembatan,” tuturnya.   

Baca Juga :  Theo: Peluru Aparat Melukai Hati Rakyat 

 “Kemarin ada 8 titik yang sudah dalam proses pekerjan seperti pondasi yang suda selesai dan dudukan lantai/dudukan kerangka jebatan (obupmen). Namun dengan kondisi yang belum kondusif akhirnya semuanya terbengkalai lagi,” sambungnya. 

Untuk pembangunan jembatan di jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga menurut Osman menelan anggaran kurang lebih Rp 400 miliar. “Lima jembatan yang sudah rampung 100 persen yaitu di wilayah Batas Batu menuju Mugi hingga Kenyam,” ucapnya. 

Dengan kondisi yang ada saat ini, pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga diperkirakan rampung tahun 2020.

Sementara itu, situasi keamanan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga ditingkatkan pasca kasus penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya yang membuat satu anggota TNI bernama Pratu Kasnum gugur, Senin (13/5).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi menerangkan, kendati situasi keamanan ditingkatkan di Kabupaten Nduga khususnya di Distrik Mugi, namun, situasi terakhir kondusif. Dimana pembangunan Trans Papua  tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Kita fokuskan saat ini adalah pembangunan jembatan dan t aktivitas pembangunan tidak terganggu dengan kasus penembakan,” ucap Aidi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (14/5).

Baca Juga :  Elnino Tak Lagi Berpengaruh di Papua

Selain melakukan pengerjaan jalan Trans Papua, sebagian prajurit kata Aidi tetap melakukan pengejaran  dan penyisiran sembari mencari informasi terkait dengan KKSB pimpinan Egianus Kogoya itu.

Pasca kasus penembakan itu, Kapendam mengingatkan kepada prajurit di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak kendor semangatnya.

“Dalam pembangunan Trans Papua kita kerap menghadapi risiko, namun bukan berarti kita kendor. Kita tetap melanjutkan pembangunan Trans Papua hingga tuntas agar bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat yang ada di Papua,” ungkapnya.

Dalam pembangunan Trans Papua yang ada di Kabupaten Nduga dikerjakan oleh  600 personel TNI yang terdiri dari 2 batalyon. Yakni, satu batalyon dari aparat Zeni Tempur (Zipur) Angkatan Darat dan satu Batalyon infanteri untuk melakukan pengamanan.  

Terkait dengan jenazah Pratu Kasnum kata  Kapendam sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Banda Aceh menggunakan pesawat Garuda Indonesia, kemarin pukul 11.20 WIT via Timika menuju Banda Aceh.

Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP. Tony Ananda menyebutkan situasi di Kabupaten Nduga hingga saat ini kondusif. Dimana masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa pasca kasus penembakan. 

“Untuk Polsek Kenyam melakukan peningkatan pengamanan, anggota saya perintahkan untuk tetap siaga di lapangan,” katanya. (kim/fia/nat)

BANGUN JEMBATAN: Tampak aktivitas pembangunan Jembatan Kali Yahuli, Kabupaten Yalimo di jalan Trans Papua, Jayapura-Wamena, Jumat (10/5). ( FOTO : BBPJN Wilayah XVIII for Cepos )

Aksi Penembakan Tak Pengaruhi Pembangunan Jalan Trans Papua

JAYAPURA-Pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga sampai saat ini masih terus berjalan. 

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Provinsi Papua, Osman Harianto Marbun mengatakan bahwa   pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga saat ini ada yang berjalan adapula yang terhambat.

Menurut Osman, dari 35 jembatan yang rencana dibangun di Kabupaten Nduga, sampai saat ini baru 5 jembatan yang rampung pembangunannya.

Dikatakan, untuk pembangunan di Distrik Mbua,  saat ini belum dilanjutkan di lokasi karena adanya kontak tembak beberapa hari yang lalu. Meskipun demikian, pekerjaan penyiapan kerangka jembatan tetap berjalan dan dilakukan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk dilanjutnya dibawa dan dikerjakan di Distrik Mbua.

“Khusus di beberapa titik tersebut sampai saat ini kita belum bisa lakukan pekerjaan di lapangan karena masih tunggu kondisi kembali kondusif,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/5). 

Di Distrik Kenyam ibukota Kabupaten Nduga menurut Osman terdapat 16 jembatan yang dikerjakan sejak sebulan yang lalu. Pengerjaannya saat ini masih dalam tahap penyiapan besi dan pondasi jembatan. 

“Dari 35 jembatan secara keseluruhan, baru 5 jembatan yang rampung. Untuk jumlah jembatan yang dibangun di Kabupaten Nduga, dari Mugi ke arah Batas Batu dan kenyam terdapat 16 jembatam, sedangkan dari Mugi ke Habema ada 14 jembatan,” tuturnya.   

Baca Juga :  Alberth Rodja: Saya Bukan Orang Asing di Papua

 “Kemarin ada 8 titik yang sudah dalam proses pekerjan seperti pondasi yang suda selesai dan dudukan lantai/dudukan kerangka jebatan (obupmen). Namun dengan kondisi yang belum kondusif akhirnya semuanya terbengkalai lagi,” sambungnya. 

Untuk pembangunan jembatan di jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga menurut Osman menelan anggaran kurang lebih Rp 400 miliar. “Lima jembatan yang sudah rampung 100 persen yaitu di wilayah Batas Batu menuju Mugi hingga Kenyam,” ucapnya. 

Dengan kondisi yang ada saat ini, pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga diperkirakan rampung tahun 2020.

Sementara itu, situasi keamanan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga ditingkatkan pasca kasus penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya yang membuat satu anggota TNI bernama Pratu Kasnum gugur, Senin (13/5).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi menerangkan, kendati situasi keamanan ditingkatkan di Kabupaten Nduga khususnya di Distrik Mugi, namun, situasi terakhir kondusif. Dimana pembangunan Trans Papua  tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Kita fokuskan saat ini adalah pembangunan jembatan dan t aktivitas pembangunan tidak terganggu dengan kasus penembakan,” ucap Aidi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (14/5).

Baca Juga :  Polisi Harus Bongkar Mata Rantai Jual Beli Senjata

Selain melakukan pengerjaan jalan Trans Papua, sebagian prajurit kata Aidi tetap melakukan pengejaran  dan penyisiran sembari mencari informasi terkait dengan KKSB pimpinan Egianus Kogoya itu.

Pasca kasus penembakan itu, Kapendam mengingatkan kepada prajurit di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak kendor semangatnya.

“Dalam pembangunan Trans Papua kita kerap menghadapi risiko, namun bukan berarti kita kendor. Kita tetap melanjutkan pembangunan Trans Papua hingga tuntas agar bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat yang ada di Papua,” ungkapnya.

Dalam pembangunan Trans Papua yang ada di Kabupaten Nduga dikerjakan oleh  600 personel TNI yang terdiri dari 2 batalyon. Yakni, satu batalyon dari aparat Zeni Tempur (Zipur) Angkatan Darat dan satu Batalyon infanteri untuk melakukan pengamanan.  

Terkait dengan jenazah Pratu Kasnum kata  Kapendam sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Banda Aceh menggunakan pesawat Garuda Indonesia, kemarin pukul 11.20 WIT via Timika menuju Banda Aceh.

Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP. Tony Ananda menyebutkan situasi di Kabupaten Nduga hingga saat ini kondusif. Dimana masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa pasca kasus penembakan. 

“Untuk Polsek Kenyam melakukan peningkatan pengamanan, anggota saya perintahkan untuk tetap siaga di lapangan,” katanya. (kim/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya