Saturday, April 20, 2024
25.7 C
Jayapura

KM. Ciremai Hanya Muat 43 Kontainer Bapok

Aktivitas bongkar muat barang saat kedatangan KM Ciremai di Pelabuhan Laut Jayapura, Selasa (14/4) malam. ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kelangkaan sejumlah bahan makanan serta bahan pokon seperti telur dipastikan  akan teratasi.  Pasalnya. Selasa (14/4) malam kemarin, KM Ciremai telah sandar di Pelabuhan Jayapura. Kapal ini tidak mengangkut penumpang melainkan hanya mengangkut 43 konteiner barang campuran yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, telur, daging ayam beku dan kebutuhan lainnya.

Masuknya kapal putih tersebut diharapkan membawa kabar baik bagi masyarakat. Selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling utama adalah menstabilkan harga beberapa komoditi yang dalam waktu dekat ini mengalami kenaikan harga akibat terkendala stok.

Kepala Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, KM. Ciremai yang sandar di Pelabuhan Jayapura kemarin malam mengangkut 43 kontainer.

Adapun konteiner yang diangkut terdiri dari 12 konteiber telur ayam antar pulau, ayam beku satu konteiner dan 30 konteiner barang campuram 

“Barang campuran ini terdiri dari bawang merah, bawang putih, sembako seperti beras, terigu dan komoditi lainnya. Khusus untuk telur yang masuk hari ini 12 kontainer. Diharapkan dengan masuknya barang tersebut dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok dipasaran,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/4) kemarin.

Terkait dengan masuknya KM. Ciremai ini pihaknya menjamin tidak ada penumpang yang menyelinap didalam kapal. Bahkan para ABK juga tidak diperbolehkan turun ke dermaga.

“Kami jamin tidak ada penumpang di kapal. Ini hanya disiapkan untuk operasikan kargo saja. Itu pun kami operasikan berdasarkan permintaan dari masyarakat dan juga pemerintah sehingga kapal ini kami operasikan. Nanti baliknya kapal ini juga dalam keadaan kosong dalam arti tidak ada penumpang yang ikut dalam kapal ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Harusnya Pelajari Aturan Sebelum Memutuskan

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Ambrauw juga membenarkan, adanya 43 konteiner yang diangkut KM Ciremai yang sandar di Pelabuhan Jayapura,kemarin. 

“Secara detail, untuk telur ayam ada 12 kontainer. Untuk sembako dan campuran berjumlah 31 kontainer. Dengan demikian, totalnya ada 43 kontainer,” jelas Reky Ambrauw kepada wartawan, Selasa (14/4) kemarin.

Kadishub Ambrauw juga memastikan bahwa tidak ada satupun penumpang yang dibawa dan diturunkan KM Ciremai di Jayapura. Katanya, sejak berangkat dari Jakarta, pelayaran KM Ciremai dipantau terus dengan berkoordinasi dengan PT. Pelni sampai tiba di Jayapura.

 “Untuk memastikan tidak ada penumpang, kita dan stakeholder terkait di kawasan pelabuhan akan meninjau langsung. Kami sudah koordinasi, sehingga nanti akan standby mengawasi di pelabuhan. Kami juga sudah sepakat bahwa ABK KM Ciremai tidak diperbolehkan turun dari kapal ke pelabuhan. Yang bekerja bongkar muat di pelabuhan ialah KSOP dan Pelindo. Protokoler kesehatan di pelabuhan Jayapura akan tetap kita lakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas  Kota Jayapura, Ir. H.  Rustan Saru, MM., yang juga Wakil Wali Kota Jayapura  menegaskan, dalam pengamatan yang dilakukan di Pelabuhan Jayapura, KM Ciremai  hanya membawa barang pokok untuk kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :  Transfer Beasiswa Otsus Diproses

“Dari pantauan kami, dari sisi penumpang tidak ada apalagi tadi kami sudah periksa dan melakukan pengecekan. Hanya TKBM yang diperbolehkan naik ke atas kapal untuk mengangkat barang,” ucapnya.

Ia juga menegaskan kedatangan KM Cirimai pada Selasa (14/4) malam tidak membawa penumpang, sehingga ini menunjukkan  ODP dari pelabuhan tidak ada.

Sementara itu, Kepolisian Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Jayapura akan memperketat pengawasan terhadap masuknya KM Ciremai di Pelabuhan Laut Jayapura yang memuat kebutuhan Sembako.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek KPL Jayapura Iptu Enis M Romony menyebut, sistem pengamanan sesuai dengan protap. Kendati  KM Ciremai tidak membawa penumpang.

“Kami nanti tetap akan melakukan pemeriksaan di Pelabuhan, dimana Anak Buah Kapal (ABK) tidak diizinkan untuk turun dari kapal. Jika ada kebutuhan yang perlu dibeli di darat, nanti orang yang di darat yang pergi belanja,” terangnya.

Selain itu lanjut Kapolsek, sebelum kapal melakukan aktivitas bongkar muat. Akan diperiksa  terlebih dahulu oleh Tim Kesehatan Pelabuhan Laut Jayapura, pemeriksaan yang dilakukan guna mengantisipasi pencegahan Covid-19.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, setiap anggota TKBM yang naik ke atas kapal dilakukan pemeriksaan dan mereka juga menggunakan masker. KM Ciremai sandar di Pelabuhan Jayapura sekira pukul  22.00 WIT.  (ana/gr/fia/nat)

Aktivitas bongkar muat barang saat kedatangan KM Ciremai di Pelabuhan Laut Jayapura, Selasa (14/4) malam. ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kelangkaan sejumlah bahan makanan serta bahan pokon seperti telur dipastikan  akan teratasi.  Pasalnya. Selasa (14/4) malam kemarin, KM Ciremai telah sandar di Pelabuhan Jayapura. Kapal ini tidak mengangkut penumpang melainkan hanya mengangkut 43 konteiner barang campuran yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, telur, daging ayam beku dan kebutuhan lainnya.

Masuknya kapal putih tersebut diharapkan membawa kabar baik bagi masyarakat. Selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling utama adalah menstabilkan harga beberapa komoditi yang dalam waktu dekat ini mengalami kenaikan harga akibat terkendala stok.

Kepala Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, KM. Ciremai yang sandar di Pelabuhan Jayapura kemarin malam mengangkut 43 kontainer.

Adapun konteiner yang diangkut terdiri dari 12 konteiber telur ayam antar pulau, ayam beku satu konteiner dan 30 konteiner barang campuram 

“Barang campuran ini terdiri dari bawang merah, bawang putih, sembako seperti beras, terigu dan komoditi lainnya. Khusus untuk telur yang masuk hari ini 12 kontainer. Diharapkan dengan masuknya barang tersebut dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok dipasaran,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/4) kemarin.

Terkait dengan masuknya KM. Ciremai ini pihaknya menjamin tidak ada penumpang yang menyelinap didalam kapal. Bahkan para ABK juga tidak diperbolehkan turun ke dermaga.

“Kami jamin tidak ada penumpang di kapal. Ini hanya disiapkan untuk operasikan kargo saja. Itu pun kami operasikan berdasarkan permintaan dari masyarakat dan juga pemerintah sehingga kapal ini kami operasikan. Nanti baliknya kapal ini juga dalam keadaan kosong dalam arti tidak ada penumpang yang ikut dalam kapal ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Tegas, Yayasan Nonaktifkan Guru Hina Siswanya

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Ambrauw juga membenarkan, adanya 43 konteiner yang diangkut KM Ciremai yang sandar di Pelabuhan Jayapura,kemarin. 

“Secara detail, untuk telur ayam ada 12 kontainer. Untuk sembako dan campuran berjumlah 31 kontainer. Dengan demikian, totalnya ada 43 kontainer,” jelas Reky Ambrauw kepada wartawan, Selasa (14/4) kemarin.

Kadishub Ambrauw juga memastikan bahwa tidak ada satupun penumpang yang dibawa dan diturunkan KM Ciremai di Jayapura. Katanya, sejak berangkat dari Jakarta, pelayaran KM Ciremai dipantau terus dengan berkoordinasi dengan PT. Pelni sampai tiba di Jayapura.

 “Untuk memastikan tidak ada penumpang, kita dan stakeholder terkait di kawasan pelabuhan akan meninjau langsung. Kami sudah koordinasi, sehingga nanti akan standby mengawasi di pelabuhan. Kami juga sudah sepakat bahwa ABK KM Ciremai tidak diperbolehkan turun dari kapal ke pelabuhan. Yang bekerja bongkar muat di pelabuhan ialah KSOP dan Pelindo. Protokoler kesehatan di pelabuhan Jayapura akan tetap kita lakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas  Kota Jayapura, Ir. H.  Rustan Saru, MM., yang juga Wakil Wali Kota Jayapura  menegaskan, dalam pengamatan yang dilakukan di Pelabuhan Jayapura, KM Ciremai  hanya membawa barang pokok untuk kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :  Jamin Kasus Mutilasi Akan Akuntabilitas dan Transparan

“Dari pantauan kami, dari sisi penumpang tidak ada apalagi tadi kami sudah periksa dan melakukan pengecekan. Hanya TKBM yang diperbolehkan naik ke atas kapal untuk mengangkat barang,” ucapnya.

Ia juga menegaskan kedatangan KM Cirimai pada Selasa (14/4) malam tidak membawa penumpang, sehingga ini menunjukkan  ODP dari pelabuhan tidak ada.

Sementara itu, Kepolisian Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Jayapura akan memperketat pengawasan terhadap masuknya KM Ciremai di Pelabuhan Laut Jayapura yang memuat kebutuhan Sembako.

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek KPL Jayapura Iptu Enis M Romony menyebut, sistem pengamanan sesuai dengan protap. Kendati  KM Ciremai tidak membawa penumpang.

“Kami nanti tetap akan melakukan pemeriksaan di Pelabuhan, dimana Anak Buah Kapal (ABK) tidak diizinkan untuk turun dari kapal. Jika ada kebutuhan yang perlu dibeli di darat, nanti orang yang di darat yang pergi belanja,” terangnya.

Selain itu lanjut Kapolsek, sebelum kapal melakukan aktivitas bongkar muat. Akan diperiksa  terlebih dahulu oleh Tim Kesehatan Pelabuhan Laut Jayapura, pemeriksaan yang dilakukan guna mengantisipasi pencegahan Covid-19.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, setiap anggota TKBM yang naik ke atas kapal dilakukan pemeriksaan dan mereka juga menggunakan masker. KM Ciremai sandar di Pelabuhan Jayapura sekira pukul  22.00 WIT.  (ana/gr/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya