Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Masyarakat Adat Animha Desak Pembentukan DOB Papua Selatan

MERAUKE-Masyarakat Selatan Papua yang mengatasnamakan dirinya masyarakat adat Animha yang meliputi masyarakat Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat mendukung pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Papua.

Bahkan dalam aksi demo damai yang digelar di Kabupaten Merauke. Senin (14/3) kemarin masyarakat adat Animha mendesak pembentukan Provinsi Papua Selatan (PPS).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, aksi demo damai  ini diawali dari kantor Sekretariat PPS di Jalan Ahmad Yani. Masyarakat adat Animha dengan tertib melakukan long march menuju gedung DPRD Merauke. Dalam aksinya, massa terlihat membawa dua spanduk yang bertuliskan “Masyarakat Adat Animha  Mendukung Sepenuhnya Pemekaran Provinsi Papua Selatan”.

Massa yang mendapat pengawalan ketat aparat Polres Merauke juga terlihat membawa puluhan  bendera merah putih.

Tiba di Libra, ketua aksi demo Paskalis Imadawa melakukan orasi sehubungan dengan dukungan DOB terutama PPS. “Kami ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Merauke bahwa ini bukti kerinduan kami. Ini sebuah rintihan dan harapan yang tak henti-hentinya kami nantinya. Hari ini, kami datang mencoba  dengan cara kami  untuk bagaimana kami menyentuh hati para pejabat baik di Merauke, Jayapura maupun di Jakarta,” ungkap Paskalis  Imadawa.

Baca Juga :  Setelah DOB, DPPAD Segera Petakan Pendidikan di Papua

Imadawa menjelaskan bahwa untuk wilayah adat Animha tidak menolak  pemekaran provinsi tapi justru merindukan provinsi agar ada pemerataan pembangunan di berbagai bidang. “Kalau ada wilayah adat yang menolak, itu silakan. Karena masing-masing sudah dibagi wilayah adat. Kami di wilayah adat Animha mendukung pembentukan DOB,” tegasnya.

Lanjut Paskalis Imadawa, perjuangan PPS ini sudah cukup lama  dilakukan mulai dari Bupati Johanes Gluba Gebze sampai pada Bupati Romanus Mbaraka  saat ini. Untuk itu, sudah waktunya harus ada PPS.  “Karena dari sisi wilayah dan sisi penduduk sudah oke. Tinggal  bagaimana golkan lobi-lobi ke pusat. Harus ada provinsi di Selatan Papua. Tadi saya sudah sampaikan di DPR bahwa  saya ingin jadi ketua DPR provinsi, saya mau jadi wakil ketua provinsi,” ucapnya.

Selain itu, menurut Paskalis Imadawa kehadiran provinsi maka  kue pembangunan akan merata dengan baik. “Selama  kita tidak  jadi provinsi, maka  sepanjang sejarah orang Selatan Papua tidak akan pernah menjadi guburnur dan ketua DPR Papua. Catat itu. Tapi, kalau  kita sudah provinsi sendiri, maka sudah pasti kita orang Selatan Papua akan mengatur diri kita sendiri,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Senjata Dirampas, Aparat Gabungan Baku Tembak Dengan KKB

Sementara itu dalam pernyataan sikap  yang berjumlah 6 poin   dibacakan sekretaris aksi  Burhan Zein, SH, MH. Enam poin tersebut di antaranya pertama mendukung pembentukan DOB di Provinsi Papua meliputi PPS, Provinsi Papua  Tengah dan Papua Pegunungan Tengah.

Kedua, meminta kepada presiden, gubernur Papua, DPR Papua, MRP dan Pemerintah Kabupaten Merauke agar segera merespon aspirasi tersebut demi menunjang kesejahteraan masyarakat Papua dan menangani dinamika sosial politik yang berkembang di tanah Papua  khususnya di Kabupaten Merauke.

Ketiga, mendorong pemeirntah pusat, untuk tetap konsisten dalam agenda pembentukan DOB khususnya di Provinsi Papua. ’’Kelima, kami solidaritas masyarakat wilayah adat Animha mendukung sepenuhnya program dan kebijakan pemerintah terutama pembentukan DOB Provinsi Papua Selatan dengan adanya hal ini sudah akan membawa dampak positif bagi rakyat  Papua dan  pemerataan pembanguban,’’ katanya.

Sementara  Lusiana  Homeme selaku tokoh perempuan Asmat dan Yohana Gebze aktivitas Perempuan  Marind menyatakan mendukung DOB khususnya pemekaran Provinsi Papua Selatan. (ulo/nat)   

MERAUKE-Masyarakat Selatan Papua yang mengatasnamakan dirinya masyarakat adat Animha yang meliputi masyarakat Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat mendukung pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Papua.

Bahkan dalam aksi demo damai yang digelar di Kabupaten Merauke. Senin (14/3) kemarin masyarakat adat Animha mendesak pembentukan Provinsi Papua Selatan (PPS).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, aksi demo damai  ini diawali dari kantor Sekretariat PPS di Jalan Ahmad Yani. Masyarakat adat Animha dengan tertib melakukan long march menuju gedung DPRD Merauke. Dalam aksinya, massa terlihat membawa dua spanduk yang bertuliskan “Masyarakat Adat Animha  Mendukung Sepenuhnya Pemekaran Provinsi Papua Selatan”.

Massa yang mendapat pengawalan ketat aparat Polres Merauke juga terlihat membawa puluhan  bendera merah putih.

Tiba di Libra, ketua aksi demo Paskalis Imadawa melakukan orasi sehubungan dengan dukungan DOB terutama PPS. “Kami ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Merauke bahwa ini bukti kerinduan kami. Ini sebuah rintihan dan harapan yang tak henti-hentinya kami nantinya. Hari ini, kami datang mencoba  dengan cara kami  untuk bagaimana kami menyentuh hati para pejabat baik di Merauke, Jayapura maupun di Jakarta,” ungkap Paskalis  Imadawa.

Baca Juga :  Teror di Malam Hari Hantui Warga di Wamena

Imadawa menjelaskan bahwa untuk wilayah adat Animha tidak menolak  pemekaran provinsi tapi justru merindukan provinsi agar ada pemerataan pembangunan di berbagai bidang. “Kalau ada wilayah adat yang menolak, itu silakan. Karena masing-masing sudah dibagi wilayah adat. Kami di wilayah adat Animha mendukung pembentukan DOB,” tegasnya.

Lanjut Paskalis Imadawa, perjuangan PPS ini sudah cukup lama  dilakukan mulai dari Bupati Johanes Gluba Gebze sampai pada Bupati Romanus Mbaraka  saat ini. Untuk itu, sudah waktunya harus ada PPS.  “Karena dari sisi wilayah dan sisi penduduk sudah oke. Tinggal  bagaimana golkan lobi-lobi ke pusat. Harus ada provinsi di Selatan Papua. Tadi saya sudah sampaikan di DPR bahwa  saya ingin jadi ketua DPR provinsi, saya mau jadi wakil ketua provinsi,” ucapnya.

Selain itu, menurut Paskalis Imadawa kehadiran provinsi maka  kue pembangunan akan merata dengan baik. “Selama  kita tidak  jadi provinsi, maka  sepanjang sejarah orang Selatan Papua tidak akan pernah menjadi guburnur dan ketua DPR Papua. Catat itu. Tapi, kalau  kita sudah provinsi sendiri, maka sudah pasti kita orang Selatan Papua akan mengatur diri kita sendiri,’’ tandasnya.

Baca Juga :  BEI Ajak Perusahaan di Papua Go Public

Sementara itu dalam pernyataan sikap  yang berjumlah 6 poin   dibacakan sekretaris aksi  Burhan Zein, SH, MH. Enam poin tersebut di antaranya pertama mendukung pembentukan DOB di Provinsi Papua meliputi PPS, Provinsi Papua  Tengah dan Papua Pegunungan Tengah.

Kedua, meminta kepada presiden, gubernur Papua, DPR Papua, MRP dan Pemerintah Kabupaten Merauke agar segera merespon aspirasi tersebut demi menunjang kesejahteraan masyarakat Papua dan menangani dinamika sosial politik yang berkembang di tanah Papua  khususnya di Kabupaten Merauke.

Ketiga, mendorong pemeirntah pusat, untuk tetap konsisten dalam agenda pembentukan DOB khususnya di Provinsi Papua. ’’Kelima, kami solidaritas masyarakat wilayah adat Animha mendukung sepenuhnya program dan kebijakan pemerintah terutama pembentukan DOB Provinsi Papua Selatan dengan adanya hal ini sudah akan membawa dampak positif bagi rakyat  Papua dan  pemerataan pembanguban,’’ katanya.

Sementara  Lusiana  Homeme selaku tokoh perempuan Asmat dan Yohana Gebze aktivitas Perempuan  Marind menyatakan mendukung DOB khususnya pemekaran Provinsi Papua Selatan. (ulo/nat)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya