Lalu dengan adanya efisiensi anggaran ini, Ramses mengaku pihaknya melakukan berbagai penghematan. Mulai dari menghemas kelistrikan, mengurangi perjalanan dinas hingga mengurangi kegiatan-kegitan yang diselenggarakan di hotel.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Papua, Amos Wenda menyebut, terjadi pemotongan sekitar Rp 250 miliar di PU dimana sebelumnya dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) yang diberikan sebesar Rp 600 miliar.
“Pemangkasan anggaran Rp 250 miliar itu terdiri dari Rp 180 miliar bersumber dari dana alokasi umum (DAU) dan Rp 65 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK),” ucap Amos.
Akibat pemangkasan ini, Amos akan mengurangi kebiasaan dengan segala kegiatan. Seperti mengurangi membangun infrastruktur di daerah-daerah, perbaikan jalan, pengaspalan dan lainnya. Dan untuk pembangunan ke depan kata Amos, pihaknya akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Tetap ada pembangunan, namun disesuaikan dengan anggaran yang ada,” pungkasnya.
16 Pos Anggaran yang Perlu Dilakukan Penghematan:
1. Alat tulis kantor (ATK): 90 persen
2. Kegiatan seremonial: 56,9 persen
3. Rapat, seminar, dan sejenisnya: 45 persen
4. Kajian dan analisis: 51,5 persen
5. Diklat dan bimbingan teknis (bimtek): 29 persen
6. Honor output kegiatan dan jasa profesi: 40 persen
7. Percetakan dan souvenir: 75,9 persen
8. Sewa gedung, kendaraan, dan peralatan: 73,3 persen
9. Lisensi aplikasi: 21,6 persen
10. Jasa konsultan: 45,7 persen
11. Bantuan pemerintah: 16,7 persen
12. Pemeliharaan dan perawatan: 10,2 persen
13. Perjalanan dinas: 53,9 persen
14. Peralatan dan mesin: 28 persen
15. Infrastruktur: 34,3 persen
16. Belanja lainnya: 59,1 persen.
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos