Wednesday, January 15, 2025
28.7 C
Jayapura

Prostitusi Online Jadi Penyumbang Pengidap HIV Aids di Jayapura

Dan maraknya prostitusi online ini juga menurut Binton Nainggolan bisa menjadi ancaman bagi masyarakat jika tidak bijak dalam menggunakan media sosial, untuk itu perlu adanya kontrol khusus dan harus dibekali pengetahuan bagaimana mengunakan akses teknologi atau internet yang positif.

“Kemudahan teknologi dan kebebasan untuk mengakses berbagai informasi, dikhawatirkan membuat anak-anak yang tidak memiliki literasi digital yang baik terpapar HIV/AIDS karena mengaksesnya tanpa tahu dampak buruk dari seks bebas, untuk itu perlu ada pengawasan keluarga khusus orang tua,” ungkapnya.

Ditahun 2025, KPA Kota Jayapura akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penyebaran kasus mematikan ini, tentu harus didukung oleh semua pihak.”Program kita di tahun ini hampir sama dengan tahun lalu, perawatan bagi yang infeksi, penguatan terhadap kelompok atau komunitas, penambahan nutrisi, dan melibatkan lembaga keagamaan. Namun program ini akan jalan sambil kita menunggu dana hibah dari pemerintah,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemkab Mamteng Salurkan 60 Ton Beras untuk Masyarakat

Diakuinya, untuk rumah singgah bagi infeksi HIV Aids ini di Kota Jayapura hanya satu milik yayasan Katolik namanya Hospis, sementara satunya lagi GKI, namun saat ini masih menunggu SK operasional yang akan dikeluarkan oleh Kemenkum HAM. “Rumah singgah ini difungsikan untuk melakukan perawatan, karena ada beberapa korban yang tidak diterima oleh keluarga maupun lingkungannya,” bebernya.(kim/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dan maraknya prostitusi online ini juga menurut Binton Nainggolan bisa menjadi ancaman bagi masyarakat jika tidak bijak dalam menggunakan media sosial, untuk itu perlu adanya kontrol khusus dan harus dibekali pengetahuan bagaimana mengunakan akses teknologi atau internet yang positif.

“Kemudahan teknologi dan kebebasan untuk mengakses berbagai informasi, dikhawatirkan membuat anak-anak yang tidak memiliki literasi digital yang baik terpapar HIV/AIDS karena mengaksesnya tanpa tahu dampak buruk dari seks bebas, untuk itu perlu ada pengawasan keluarga khusus orang tua,” ungkapnya.

Ditahun 2025, KPA Kota Jayapura akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penyebaran kasus mematikan ini, tentu harus didukung oleh semua pihak.”Program kita di tahun ini hampir sama dengan tahun lalu, perawatan bagi yang infeksi, penguatan terhadap kelompok atau komunitas, penambahan nutrisi, dan melibatkan lembaga keagamaan. Namun program ini akan jalan sambil kita menunggu dana hibah dari pemerintah,” tuturnya.

Baca Juga :  Pj. Gubernur Papua Tengah Kunjungi RSUD Jayapura dan BNN Papua

Diakuinya, untuk rumah singgah bagi infeksi HIV Aids ini di Kota Jayapura hanya satu milik yayasan Katolik namanya Hospis, sementara satunya lagi GKI, namun saat ini masih menunggu SK operasional yang akan dikeluarkan oleh Kemenkum HAM. “Rumah singgah ini difungsikan untuk melakukan perawatan, karena ada beberapa korban yang tidak diterima oleh keluarga maupun lingkungannya,” bebernya.(kim/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya