JAYAPURA – Hari ini, Sabtu (11/7), Pj Gubernur Papua Periode 2024-2025, Ramses Limbong meninggalkan Papua. Sebelum meninggalkan Papua, ada beberapa hal yang dititipkan kepada Pj Gubernur Papua Agus Fatoni. Mulai dari menyukseskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 6 Agustus mendatang, hingga meminta memperhatikan Kampung Ubiyau, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
“Capek kita PSU terus, harapan saya 6 Agustus menjadi PSU yang terakhir. Siapa pun yang menang dari dua kandidat yang sedang bertarung saat ini, maka itulah pilihan rakyat dan pilihan Tuhan,” tegas Ramses Limbong saat acara lepas sambut di Sasana Krida, Kamis (10/7) malam.
Ramses pun mengatakan bahwa maju tidaknya Papua ada di tangan para bupati dan wali kota. Sehingga itu, ia berharap para kepala daerah selalu menyentuh masyarakat dalam pelayanan.
“Izinkan kami pamit dari tanah Papua, dan kami akan datang lagi ke sini (Papua) dalam bentuk lain. Karena kami sayang terhadap Papua, dan akan melakukan sesuatu untuk Papua,” ungkapnya.
Sementara Ketua Penjabat TP PKK periode 2024/2025, Kardina Limbong menitipkan Kampung Ubiyau, Kabupaten Keerom kepada Agus Fatoni. Ia berharap Pj gubernur saat ini bisa memberikan perhatian penuh terhadap kampung tersebut.
“Saya titip kepada Pj gubernur untuk memberikan perhatian kepada Kampung Ubiyau. Sebab di sana, saya melihat anak-anak mengalami kudisan karena tidak tersedianya air bersih. Masyarakat hanya mengharapkan air hujan untuk kebutuhan mereka sehari-hari,” terangnya.
Ia mengaku dalam kunjungan kerja yang sudah dilakukan bersama Dinas PU Papua, mereka telah membuat titik-titik untuk membangun sumber air di Kampung Ubiyau.
“Semoga Pj gubernur bisa melanjutkan pembangunan sumber air dan MCK di daerah tersebut, dan suatu saat ketika saya datang ke sini (Papua), saya bisa melihat air itu dan suda dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni mengatakan tugas utamanya ke Papua adalah untuk melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan dan dilakukan olah Ramses Limbong.
“Secara rumus dan secara hitung-hitungan, tugas saya tidak lama di Papua. Paling lama setelah terpilihnya kepala daerah baru, bisa dua bulan atau tiga bulan. Saya berharap tidak lebih lama dari itu, dan semoga tidak ada PSU lagi,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini seluruh mata tertuju ke Papua, ini karena Papua salah satu provinsi di Indonesia yang akan melaksanakan PSU.
“Saat ini seluruh mata tertuju ke Papua, oleh karena itu mari kita tunjukan bahwa Papua mampu melaksanakan PSU dengan aman dan damai. Mampu mewujudkan harapan semua pihak dalam rangka memilih pemimpin yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
Ia berharap PSU 6 Agustus mendatang merupakan PSU yang terakhir, dan masyarakat Papua segera memiliki gubernur dan wakil gubernur definitif yang akan mengantarkan Papua ke pintu kemajuan dan kesejahteraan. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
