JAYAPURA– Salah satu akademisi Ekonomi Uncen, Prof.Julius Ary Mollet mengungkapkan bahwa tahun ini diyakini pertumbuhan ekonomi akan terganggu. Bahkan ada beberapa sektor yang akan mengalami dampak langsung, buntut dari penghematan anggaran negara. Yang paling terasa adalah sektor usaha perhotelan dan pariwisata termasuk transportasi.
“Jelas ini berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Orang dari jakarta tidak datang ke Papua, kita juga pasti kurang keluar. Jadi usaha hotel dan pariwisata pasti terdampak itu,”kata Ary Mollet, Rabu (12/2).
Bahkan kata dia, hal itu sudah mulai nampak, bisa dilihat dari jumlah orang yang melakukan perjalanan melalui penerbangan tidak saja keluar Papua atau sebaliknya, namun dipenerbangan intra Papua juga pasti mulai terasa. Lantas apa yang perlu dilakukan kepala daerah ditengah masa masa sulit ini?.
Disini Ary Mollet menyarankan agar pemimpin daerah di Papua mulai dari gubernur, walikota dan bupati harus memiliki ide gagasan, dan inovasi untuk bisa menggali potensi. “Kalau seorang pemimpin memiliki motivasi yang biasa-biasa saja, datang kantor lalu pulang, ya sudah kita akan begini – begini saja,”katanya.
Menurutnya, seorang kepala daerah harus punya semangat yang kuat untuk berinovasi artinya, bisa menjalin kerjasama atau kolaborasi dengan lembaga lembaga donor dunia yang ada saat ini. “Apakah dari Inggris, Australia, atau Amerika, tapi Amerika untuk Ausaid itu sepertinya disetop,”ungkapnya.