MERAUKE- Di daerah selatan Papua tepatnya di di Kampung Sumuraman, Distrik Menyamur, Kabupaten Mappi, seorang nelayan diduga dianiaya empat oknum anggota TNI AL di Pos TNI, Jumat (7/1) lalu.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami sesak nafas dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mappi. Isteri korban telah melaporkan kejadian ini kepada Polres Mappi.
Kronologi kejadian yang didapatkan Cenderawasih Pos, Pos TNI AL yang baru beroperasi sekira 4 bulan, ditempati pasukan non organik yang membuat aturan semua nelayan yang punya fiber dan pasang jala di sungai harus lapor ke mereka.
Ada juga informasi yang mengatakan, bukan hanya lapor tapi setor uang. Padahal, dulunya tak ada peraturan seperti itu. Korban diduga melaporkan kejadian itu hingga akhirnya dipanggil dan dianiaya.
Terkait dengan kejadian ini, pihak keluarga meminta pendampingan kepada Direktur ALDP Anum Siregar. “Saya diminta keluarga untuk mendampingi korban, memang belum ketemu secara fisik karena korbannya masih di Rumah Sakit Mappi,” ungkap Anum saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (13/1)
Menurut Anum sebagaimana penyampaian dari keluarga, korban sempat mengalami kesulitan bernafas usai dianiaya hingga dilarikan ke Puskesmas setempat. “Dalam penyampaian mereka, korban dibawa masuk ke ruangan lalu dipukul dengan selang secara bergantian serta ditendang,” terangnya.
Lanjutnya, terkait dengan kejadian ini, pihak keluarga sudah melaporkannya kepada Polres Mappi. Pasalnya, tidak ada institusi TNI AL di Mappi. “Karena diduga pelakunya adalah oknum TNI AL, maka prosedurnya ke atasan mereka,” ucapnya.
Untuk korban sendiri lanjut Anum, sudah berada di rumah setelah sebelumnya beberapa hari mendapatkan penanganan medis di RSUD Mappi dan mengalami kesulitan jalan. (ulo/fia/nat)