JAYAPURA– Tewasnya Mayu Waliya salah satu aggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Senin (6/10) menorehkan catatan khusus. Pasalnya dari penelusuran yang dilakukan diketahui Mayu merupakan komandan operasi OPM Kodap XII/Lanny Jaya. Ia diketahui sebagai pemegang komando utama dalam setiap aksi kejahatan bersenjata di wilayah tersebut.
Komandan Satgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengungkapkan bahwa hasil identifikasi menunjukkan hal tersebut. “Dari laporan satuan depan bahwa Mayu Waliya ini sebagai komandan operasi. Ia bahkan selalu bersama dengan Purom Okiman Wenda dalam setiap tindakan kejahatan yang mereka lakukan di wilayah Lanny Jaya,” ujar Letkol Iwan melalui sambungan telepon, Jumat (10/10).
Ia menambahkan, hingga kemarin pihaknya belum menerima informasi resmi terkait keberadaan jenazah Mayu Waliya.
“Usai kontak tembak, jenazahnya masih berada di lokasi kejadian. Kami belum mendapat laporan apakah sudah diambil pihak keluarga atau belum,” tambahnya.
Dwi menjelaskan bahwa kontak senjata yang menewaskan Mayu Waliya merupakan serangan balasan yang dilakukan OPM, sehari setelah markas utama mereka berhasil dikuasai TNI pada Minggu (5/10).
Identitas korban baru dapat dipastikan pada Rabu (8/10), setelah tim TNI berhasil membuka dan memeriksa data dalam telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Mayu Waliya menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya, di bawah pimpinan langsung Purom Okiman Wenda. Sebelumnya, Satgas TNI Koops Habema berhasil menguasai markas utama OPM Kodap XII/Lanny Jaya di wilayah pegunungan Unambunggu.