SENTANI– Seorang warga yang berinisial MY (23) mengalami penganiayaan berat oleh pelaku yang sampai saat ini masih dalam penyelidikan Kepolisian. Akibat dari tindakan itu, korban meninggal dunia setelah kejadian.
Kapolres Jayapura AKBP Fredericus Maclarimboen, melalui kasat reskrim Iptu Muhammad Riska menjelaskan, saat ini Polisi masih mendalami motif kasus pembunuhan tersebut termasuk mengejar pelaku pembunuhan.
“Sementara ini masih di dalami motif kejadian ini,” ujar Iptu Muhammad Riska, ketika dikonfirmasi Cendrawasih Pos, Kamis (13/10).
Dia menjelaskan saat ini ada dua barang bukti berupa satu pisau dapur dan satu buah badik tanpa gagang yang diamankan polisi paska peristiwa itu. Sementara itu untuk tempat kejadian peristiwa ini terjadi di kios jalan Tabita, Sentani, Sekira pukul 03.50.WIT
Terkait peristiwa itu, Polisi juga sudah memintai keterangan dari satu orang saksi yang juga merupakan kerabat dekat korban.
Dia menambahkan, berdasarkan kronologis yang berhasil didalami pihaknya, saat kejadian itu saksi yang merupakan kakak kandung korban sedang beristirahat malam didalam kamarnya, sementara korban menjaga kios.
“Saksi menerangkan bahwa pada saat saksi sedang tidur, tiba-tiba korban masuk kedalam kamar meminta tolong kepada saksi. Pada saat itu saksi melihat adiknya (korban) sudah berdarah dan di lengan sebelah kirinya ada sebilah pisau yang masih menancap,”Jelasnya.
Selanjutnya, kakak korban langsung menyalakan mobil dan korban keluar dari dalam kios langsung naik ke dalam mobil, keduanya menuju RSUd Yowari. Namun Setibanya di rumah Sakit Yowari, dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
“Setelah kami menerima laporan piket ident bersama piket reskrim tiba ke TKP, setelah sampai di TKP piket ident langsung mulai untuk mengolah TKP dan melihat sebilah pisau yang berada di dalam kamar dan sebilah pisau yang telah patah menjadi tiga bagian berada di depan kios,”Pungkasnya.(roy/gin).