Sebelumnya, Bupati Mimika, Johannes Rettob telah memberikan tanggapan terkait insiden penembakan terhadap Helikopter Hughes 369E milik PT Intan Angkasa Air Service register PK-IWN yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk keperluan tranportasi tenaga kesehatan dari kota Timika ke Distrik Alama, serta pembunuhan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata terhadap sang pilot.
Johannes menyebutkan, sewa helikopter yang dilakukan pemerintah melalui Dinas Kesehatan dengan menggunakan jasa operator penerbangan PT Intan Angkasa telah dilakukan sejak dua tahun terakhir. Ia mengatakan, program tersebut dilakukan dinas kesehatan karena satu bulan sekali ada pertukaran tenaga kesehatan di Puskesmas Alama. Program tersebut dilaksanakan karena seyogyanya tenaga kesehatan tang bertugas di Puskesmas Alama tinggal di fasilitas pemerintah yang sudah di sediakan di dana.
Namun, karena faktor keamanan memaksa pola tersebut harus dirubah dan dilakukan pergeseran tenaga kesehatan setiap bulannya. Sementara itu, pasca insiden tersebut seluruh tenaga kesehatan terpaksa dievakuasi ke Mimika pada Selasa 6 Agustus 2024 sore dan dalam keadaan selamat.
Johannes melanjutkan, pergeseran tenaga kesehatan di Puskesmas Alama juga terus dilakukan lantaran keterbatasan fasilitas. Selain di Distrik Alama, pola ini juga diterapkan di beberapa Puskesmas yang ada di wilayah pedalaman Mimika.
“Pola shift ini juga dilakukan di beberapa puskesmas pedalaman. Kami mohon maaf atas kejadian ini. Sementara pelayanan di Puskesmas Alama terbatas akibat insiden tersebut,” ungkapnya. Terkait pelayanan di Puskesmas Alama kata Johannes akan kembali berjalan setelah nantinya dilakukan koordinasi dengan otoritas keamanan yang ada di Mimika. (mww/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos