Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Menlu Retno: Indonesia adalah Teman Anda, Kita Bisa Membangun Kemitraan yang Kuat

TABUH TIFA: Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi bersama pemimpin Negara-negara di kawasan Pasifik menabuh tifa bersama-sama, tanda dibukanya The First Pasific Exposition, di Sky City Convention Center, Auckland, New Zeland, Jumat (12/7). ( FOTO : Lucky Ireeuw/Cepos)

Pasific Exposition Dibuka dengan Tabuhan Tifa Pimpinan Negara-negara di Pasific

AUCKLAND-Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tonga dan Samoa,Tantowi Yahya bersama dengan para pimpinan negara-negara Pasifik menabuh tifa bersama- sama, tanda dimulainya  The First Pasific Exposition 2019 di Sky City Convention Center Auckland, Selandia Baru, Jumat (12/7).

Berbicara dalam pembukaan acara tersebut, Menlu Retno mengatakan Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 11 juta warga negara Indonesia keturunan Melanesia, yang berbagi latar belakang sejarah, budaya dan bahasa dengan saudara-saudari dari wilayah Pasifik.

“Hari ini, kita melihat banyak dari diri kita sendiri dalam tantangan yang dihadapi seluruh Pasifik,” ujarnya.

Dikatakan, perubahan iklim dan bencana alam, masalah ekonomi yang diperparah oleh tren global yang tidak pasti, pendidikan, pembangunan manusia merupakan persoalan bersama. “Menghadapi semua tantangan ini dan dalam mengatasi ancaman dan ketakutan ini, izinkan saya meyakinkan Anda bahwa Indonesia adalah teman Anda. Dan kita semua adalah satu keluarga. Bergabung dengan saya, kita bisa menghadapi tantangan bersama dengan membangun kemitraan yang lebih kuat dan lebih dekat yang menguntungkan kita semua,” yakin Menlu Retno.

Baca Juga :  Cerminan Demokrasi,  Sistem Noken harus Diubah Menjadi One man One Vote

Untuk mulai membangun kemitraan tersebut, empat bulan lalu, Indonesia menyelenggarakan forum Pasifik Selatan Indonesia pertama di Jakarta. Menghimpun perwakilan dari pemerintah dan sektor swasta di negara-negara Kepulauan Pasifik. “ Dan hari ini, kita berkumpul di sini untuk eksposisi Pasifik 2019. Melalui Pacific Exposition 2019, kami menghubungkan titik-titik antara lebih dari 17 ribu pulau di Indonesia dan ribuan kepulauan Pasifik, Australia, dan Selandia Baru. Salah satu langkah yang diambil untuk terhubung adalah dengan membuka hubungan diplomatik dengan Kepulauan Cook dan Niue,” ujarnya.

Menlu  berharap bahwa eksposisi ini akan membawa kerja sama konkret karena lebih dari ratusan perusahaan berpartisipasi dalam eksposisi ini. 

“ Saya berharap bahwa eksposisi ini akan membawa kerja sama konkret karena lebih dari ratusan perusahaan berpartisipasi dalam eksposisi ini,” terangnya. 

Semua yang terlibat dapat membangun semangat kewirausahaan, meningkatkan potensi bisnis menjadi perdagangan beton, investasi, dan kolaborasi bisnis pariwisata.” Kami juga menghubungkan orang-orang kami melalui festival seni dan budaya Pasifik. Dan forum budaya Pasifik untuk mengenal kembali identitas dan budaya Pasifik kita. Seni dan budaya adalah bahasa universal, tidak mengenal perbatasan atau wilayah,” ujarnya.

Baca Juga :  Tak Bisa Gabung Persipura, Caio Kembali ke Surabaya

Kontribusi Indonesia terhadap stabilitas regional di Pacific juga dinilai penting, sehingga perlu dibangun kerja sama lebih erat kedepan. 

“Kami menghubungkan visi dan aspirasi kami dengan berkontribusi terhadap stabilitas regional, ketahanan, dan pembangunan berkelanjutan. Kami melakukan ini melalui peningkatan keterlibatan kami dengan forum regional. Dan di tahun-tahun mendatang, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan kita dengan organisasi regional ini,” papar Menlu Retno.

Pembukaan Pacific Exposition yang dihadiri sekira 400 tamu undangan ini dimeriahkan dengan tari-tarian dari Indoensia dikolaborasi dengan tarian dari kawasan Pasifik. Usai pembukaan, perwakilan pimpinan Negara-negara di kawasan pasifik, tamu undangan diajak melihat stand pameran yang memperlihatkan potensi dari tiap-tiap negara.

Ada 19 negara yang menampilkan potensi dan produk mereka, termasuk dari Indoensia, dan 5 provinsi di wilayah timur Indoensia seperti dari Maluku, Nusatenggara, Papua dan Papua Barat. Hadir juga stand dari BUMN dan beberapa perusahaan swasta Indonesia. 

Dari Papua, hadir Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, Ketua DPRP Yunus Wonda, sedangkan dari Papua Barat, Hadir Wakil Gubernur Papua  Barat, Mohamad Lakotani.  (luc)

TABUH TIFA: Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi bersama pemimpin Negara-negara di kawasan Pasifik menabuh tifa bersama-sama, tanda dibukanya The First Pasific Exposition, di Sky City Convention Center, Auckland, New Zeland, Jumat (12/7). ( FOTO : Lucky Ireeuw/Cepos)

Pasific Exposition Dibuka dengan Tabuhan Tifa Pimpinan Negara-negara di Pasific

AUCKLAND-Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tonga dan Samoa,Tantowi Yahya bersama dengan para pimpinan negara-negara Pasifik menabuh tifa bersama- sama, tanda dimulainya  The First Pasific Exposition 2019 di Sky City Convention Center Auckland, Selandia Baru, Jumat (12/7).

Berbicara dalam pembukaan acara tersebut, Menlu Retno mengatakan Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 11 juta warga negara Indonesia keturunan Melanesia, yang berbagi latar belakang sejarah, budaya dan bahasa dengan saudara-saudari dari wilayah Pasifik.

“Hari ini, kita melihat banyak dari diri kita sendiri dalam tantangan yang dihadapi seluruh Pasifik,” ujarnya.

Dikatakan, perubahan iklim dan bencana alam, masalah ekonomi yang diperparah oleh tren global yang tidak pasti, pendidikan, pembangunan manusia merupakan persoalan bersama. “Menghadapi semua tantangan ini dan dalam mengatasi ancaman dan ketakutan ini, izinkan saya meyakinkan Anda bahwa Indonesia adalah teman Anda. Dan kita semua adalah satu keluarga. Bergabung dengan saya, kita bisa menghadapi tantangan bersama dengan membangun kemitraan yang lebih kuat dan lebih dekat yang menguntungkan kita semua,” yakin Menlu Retno.

Baca Juga :  Panglima TNI tegaskan Tidak Ada Penambahan Pasukan dan Alutsista

Untuk mulai membangun kemitraan tersebut, empat bulan lalu, Indonesia menyelenggarakan forum Pasifik Selatan Indonesia pertama di Jakarta. Menghimpun perwakilan dari pemerintah dan sektor swasta di negara-negara Kepulauan Pasifik. “ Dan hari ini, kita berkumpul di sini untuk eksposisi Pasifik 2019. Melalui Pacific Exposition 2019, kami menghubungkan titik-titik antara lebih dari 17 ribu pulau di Indonesia dan ribuan kepulauan Pasifik, Australia, dan Selandia Baru. Salah satu langkah yang diambil untuk terhubung adalah dengan membuka hubungan diplomatik dengan Kepulauan Cook dan Niue,” ujarnya.

Menlu  berharap bahwa eksposisi ini akan membawa kerja sama konkret karena lebih dari ratusan perusahaan berpartisipasi dalam eksposisi ini. 

“ Saya berharap bahwa eksposisi ini akan membawa kerja sama konkret karena lebih dari ratusan perusahaan berpartisipasi dalam eksposisi ini,” terangnya. 

Semua yang terlibat dapat membangun semangat kewirausahaan, meningkatkan potensi bisnis menjadi perdagangan beton, investasi, dan kolaborasi bisnis pariwisata.” Kami juga menghubungkan orang-orang kami melalui festival seni dan budaya Pasifik. Dan forum budaya Pasifik untuk mengenal kembali identitas dan budaya Pasifik kita. Seni dan budaya adalah bahasa universal, tidak mengenal perbatasan atau wilayah,” ujarnya.

Baca Juga :  Cerminan Demokrasi,  Sistem Noken harus Diubah Menjadi One man One Vote

Kontribusi Indonesia terhadap stabilitas regional di Pacific juga dinilai penting, sehingga perlu dibangun kerja sama lebih erat kedepan. 

“Kami menghubungkan visi dan aspirasi kami dengan berkontribusi terhadap stabilitas regional, ketahanan, dan pembangunan berkelanjutan. Kami melakukan ini melalui peningkatan keterlibatan kami dengan forum regional. Dan di tahun-tahun mendatang, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan kita dengan organisasi regional ini,” papar Menlu Retno.

Pembukaan Pacific Exposition yang dihadiri sekira 400 tamu undangan ini dimeriahkan dengan tari-tarian dari Indoensia dikolaborasi dengan tarian dari kawasan Pasifik. Usai pembukaan, perwakilan pimpinan Negara-negara di kawasan pasifik, tamu undangan diajak melihat stand pameran yang memperlihatkan potensi dari tiap-tiap negara.

Ada 19 negara yang menampilkan potensi dan produk mereka, termasuk dari Indoensia, dan 5 provinsi di wilayah timur Indoensia seperti dari Maluku, Nusatenggara, Papua dan Papua Barat. Hadir juga stand dari BUMN dan beberapa perusahaan swasta Indonesia. 

Dari Papua, hadir Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, Ketua DPRP Yunus Wonda, sedangkan dari Papua Barat, Hadir Wakil Gubernur Papua  Barat, Mohamad Lakotani.  (luc)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya