Friday, May 10, 2024
23.7 C
Jayapura

Jaga Prokes, Hindari Klaster Sekolah

BALIKPAPAN – Setelah melewati beberapa kali simulasi dan menunggu status PPKM Balikpapan turun level. Kini pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) akhirnya bisa berjalan kembali. Hari pertama PTM berlangsung sejak Senin (11/10).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memantau langsung PTM di beberapa sekolah. Di antaranya SD 003 Balikpapan Kota, SMP 1, SD Kemala Bhayangkari, dan SD-SMP Istiqamah. Rahmad menuturkan, sementara PTM hanya berlangsung selama dua jam sesuai instruksi.

Menurutnya, pelaksanaan PTM sebuah permulaan yang baik. Dia berharap sekolah maupun siswa bisa menjaga protokol kesehatan. ā€œKarena jangan sampai ada klaster sekolah, klaster baru. Insyaallah kalau protokol kesehatan terjaga, semua bisa berjalan dengan baik,ā€ ungkapnya.

Berdasarkan tinjauan lapangan kemarin pagi, dia melihat setiap sekolah sudah menaati protokol kesehatan. Misalnya ketersediaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan siswa taat memakai masker. ā€œSemoga ini berlanjut jangan sampai kita lalai. Mudah-mudahan tidak ada klaster baru, PTM bisa jalan seterusnya,ā€ ujarnya.

Baca Juga :  Stafsus Wapres Hadiri Deklarasi STBM di Keerom

Sementara itu, Kepala SMP 1 Balikpapan Arintoko menuturkan, PTM terbagi dalam dua fase. Yakni masa transisi dan masa kebiasaan baru. Saat ini masih berada di masa transisi, PTM akan berjalan satu bulan dulu. ā€œNanti, kita lihat mudah-mudahan tidak ada masalah dan bisa lanjut masuk PTM fase kebiasaan baru,ā€ tuturnya.

Selama satu bulan masa transisi, PTM dibuka bertahap untuk 50 persen per kelas, dan 50 persen dari seluruh kapasitas sekolah. Ada pun total siswa SMP 1 sebanyak 1.150 siswa. Sehingga separuh siswa belajar di sekolah dan separuhnya lagi di rumah. Guru memberikan pelajaran secara streaming melalui Zoom di sekolah.

ā€œGuru masuk kelas memberi materi pelajaran sambil streaming Zoom, jadi tidak ada bedanya siswa yang di sekolah dan rumah,ā€ bebernya. Dia menambahkan, bagi siswa yang tidak bisa mengikuti Zoom, pihaknya akan mengaktifkan metode podcast. Artinya pembelajaran umum yang disampaikan melalui siaran podcast.

Baca Juga :  Kapolda: Mari Saling Merangkul, Jaga Situasi yang Aman dan Kondusif di Papua

ā€œSetiap siswa hanya masuk dua hari per minggu. Setiap pertemuan berlangsung 3 jam,ā€ ucapnya. Siswa akan belajar dua mata pelajaran, setiap satu jam pelajaran 40 menit. Kemudian siswa juga mendapat waktu istirahat. Siswa SMP masuk sekolah pukul 08.00 ā€“ 11.00 Wita.

Pelaksanaan PTM juga ditunjang oleh cakupan vaksinasi. Guru SMP 1 yang telah mendapat vaksinasi mencapai 90 persen. Baik vaksinasi dosis pertama dan dua. Total guru dan tenaga administrasi sebanyak 73 orang. Tersisa 4 guru yang belum vaksin karena ada penyakit comorbid dan ibu menyusui.

Mereka akan mendapat vaksin secepatnya. ā€œKalau siswa yang sudah vaksinasi 1.028 orang, sudah di atas 80 persen,ā€ imbuhnya. Ada siswa yang saat ini masih tertunda belum mendapat vaksinasi dengan beragam alasan. Misalnya karena usia belum 12 tahun hingga ada yang statusnya penyintas.  (gel/ms/k15/JPG)

BALIKPAPAN – Setelah melewati beberapa kali simulasi dan menunggu status PPKM Balikpapan turun level. Kini pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) akhirnya bisa berjalan kembali. Hari pertama PTM berlangsung sejak Senin (11/10).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memantau langsung PTM di beberapa sekolah. Di antaranya SD 003 Balikpapan Kota, SMP 1, SD Kemala Bhayangkari, dan SD-SMP Istiqamah. Rahmad menuturkan, sementara PTM hanya berlangsung selama dua jam sesuai instruksi.

Menurutnya, pelaksanaan PTM sebuah permulaan yang baik. Dia berharap sekolah maupun siswa bisa menjaga protokol kesehatan. ā€œKarena jangan sampai ada klaster sekolah, klaster baru. Insyaallah kalau protokol kesehatan terjaga, semua bisa berjalan dengan baik,ā€ ungkapnya.

Berdasarkan tinjauan lapangan kemarin pagi, dia melihat setiap sekolah sudah menaati protokol kesehatan. Misalnya ketersediaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan siswa taat memakai masker. ā€œSemoga ini berlanjut jangan sampai kita lalai. Mudah-mudahan tidak ada klaster baru, PTM bisa jalan seterusnya,ā€ ujarnya.

Baca Juga :  Di Mimika Kasus Positif Meningkat Signifikan

Sementara itu, Kepala SMP 1 Balikpapan Arintoko menuturkan, PTM terbagi dalam dua fase. Yakni masa transisi dan masa kebiasaan baru. Saat ini masih berada di masa transisi, PTM akan berjalan satu bulan dulu. ā€œNanti, kita lihat mudah-mudahan tidak ada masalah dan bisa lanjut masuk PTM fase kebiasaan baru,ā€ tuturnya.

Selama satu bulan masa transisi, PTM dibuka bertahap untuk 50 persen per kelas, dan 50 persen dari seluruh kapasitas sekolah. Ada pun total siswa SMP 1 sebanyak 1.150 siswa. Sehingga separuh siswa belajar di sekolah dan separuhnya lagi di rumah. Guru memberikan pelajaran secara streaming melalui Zoom di sekolah.

ā€œGuru masuk kelas memberi materi pelajaran sambil streaming Zoom, jadi tidak ada bedanya siswa yang di sekolah dan rumah,ā€ bebernya. Dia menambahkan, bagi siswa yang tidak bisa mengikuti Zoom, pihaknya akan mengaktifkan metode podcast. Artinya pembelajaran umum yang disampaikan melalui siaran podcast.

Baca Juga :  Kapolda: Mari Saling Merangkul, Jaga Situasi yang Aman dan Kondusif di Papua

ā€œSetiap siswa hanya masuk dua hari per minggu. Setiap pertemuan berlangsung 3 jam,ā€ ucapnya. Siswa akan belajar dua mata pelajaran, setiap satu jam pelajaran 40 menit. Kemudian siswa juga mendapat waktu istirahat. Siswa SMP masuk sekolah pukul 08.00 ā€“ 11.00 Wita.

Pelaksanaan PTM juga ditunjang oleh cakupan vaksinasi. Guru SMP 1 yang telah mendapat vaksinasi mencapai 90 persen. Baik vaksinasi dosis pertama dan dua. Total guru dan tenaga administrasi sebanyak 73 orang. Tersisa 4 guru yang belum vaksin karena ada penyakit comorbid dan ibu menyusui.

Mereka akan mendapat vaksin secepatnya. ā€œKalau siswa yang sudah vaksinasi 1.028 orang, sudah di atas 80 persen,ā€ imbuhnya. Ada siswa yang saat ini masih tertunda belum mendapat vaksinasi dengan beragam alasan. Misalnya karena usia belum 12 tahun hingga ada yang statusnya penyintas.  (gel/ms/k15/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya