Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Lumbung Pangan Jagung di Keerom, Resmi Dibuka

Keerom Akan Jadi Lumbung Pangan Nasional Budidaya Jagung

KEEROM-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., bersama Wakil Bupati, Drs. Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si., dan Sekretaris Daerah Keerom, Trisiswanda Indra N, S.Pt, melakukan land clearing untuk lahan budidaya jagung skala nasional yang dilaksanakan di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kamis (11/8) kemarin.

Sebelum pembukaan lahan dilakukan, diawali dengan prosesi adat, serta ibadah singkat. Bupati Piter Gusbager juga memberikan tali kasih kepada masyarakat adat serta 250 calon petani.

Pembukaan lahan ini juga disaksikan oleh masyarakat adat, para petani serta Forkopimda di Kabupaten Keerom.

“Pembukaan lahan atau land clearing jagung Kabupaten Keerom secara resmi sudah saya lakukan. Seluruh lapisan masyarakat, dan Forkopimda semua hadir memberikan dukungan,” ungkap Bupati Piter Gusbager di sela-sela pembukaan lahan.

Untuk tahap awal, mereka akan membuka lahan seluas 500 hektar dan akan terus berlanjut setiap tahunnya. “Kita buka 500 sampai 3.000 hektar sampai Desember tahun depan dan program ini akan berlanjut sampai 10 ribu hektar. Kedepan sudah kita petakan 10 ribu hektar lagi di wilayah atas sehingga wilayah Keerom akan terdapat 20 ribu hektar dan ini akan bertahap,” ujarnya.

Baca Juga :  Polres Keerom Musnahkan Ganja Seberat 1.714,92 Gram

Untuk tahap awal, Bupati Piter Gusbager berharap, jagung tersebut sudah bisa dipanen pada Desember mendatang. Budidaya jagung ini merupakan program strategis dari Presiden Jokowi bersama Bupati Keerom, Piter Gusbager dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Untuk itu, Bupati berharap program tersebut dapat didukung oleh seluruh masyarakat.

“Jangan ada yang berniat mempolitisasi program ini. Karena program bapak presiden. Semua harus mendukung program ini, karena program ini dalam rangka kerawanan pangan. Ini adalah program ketahanan pangan lumbung jagung berskala nasional di Kabupaten Keerom,” tegasnya.

Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Keerom akan bergandeng tangan bersama beberapa Kementerian terkait untuk mewujudkan Keerom sebagak lumbung pangan nasional.

Baca Juga :  Bupati Keerom: Polri Mitra Penting dalam Pembangunan

“Kementerian PUPR melalui pihak penyedia jasa mulai melakukan pembukaan lahan. Juga Kementerian Pertanian menyediakan bibit, alat produksi, alat pertanian, alat panen menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian,” ucapnya.

“Kita juga sudah mengantisipasi dengan kementerian lainnya, seperti kementerian investasi terkait dengan pemasaran,” tambahnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menegaskan, jika hadirnya investasi jagung ini akan memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Keerom. Sebab menurutnya, Pemda Keerom akan melibatkan masyarakat dalam program tersebut.

“Kita harapkan seluruh proses dari awal pelibatan masyarakat lokal mulai dari pembukaan lahan sampai penanaman melibatkan masyarakat lokal. Sehingga kita harapkan ada efek untuk ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat di daerah Keerom. Ini menjadi perhatian kita, masyarakat harus mendapatkan manfaat dari investasi ini.” tutupnya. (eri/nat)

Keerom Akan Jadi Lumbung Pangan Nasional Budidaya Jagung

KEEROM-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., bersama Wakil Bupati, Drs. Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si., dan Sekretaris Daerah Keerom, Trisiswanda Indra N, S.Pt, melakukan land clearing untuk lahan budidaya jagung skala nasional yang dilaksanakan di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kamis (11/8) kemarin.

Sebelum pembukaan lahan dilakukan, diawali dengan prosesi adat, serta ibadah singkat. Bupati Piter Gusbager juga memberikan tali kasih kepada masyarakat adat serta 250 calon petani.

Pembukaan lahan ini juga disaksikan oleh masyarakat adat, para petani serta Forkopimda di Kabupaten Keerom.

“Pembukaan lahan atau land clearing jagung Kabupaten Keerom secara resmi sudah saya lakukan. Seluruh lapisan masyarakat, dan Forkopimda semua hadir memberikan dukungan,” ungkap Bupati Piter Gusbager di sela-sela pembukaan lahan.

Untuk tahap awal, mereka akan membuka lahan seluas 500 hektar dan akan terus berlanjut setiap tahunnya. “Kita buka 500 sampai 3.000 hektar sampai Desember tahun depan dan program ini akan berlanjut sampai 10 ribu hektar. Kedepan sudah kita petakan 10 ribu hektar lagi di wilayah atas sehingga wilayah Keerom akan terdapat 20 ribu hektar dan ini akan bertahap,” ujarnya.

Baca Juga :  Satu Jadi Tersangka, Tujuh Polisi Diperiksa

Untuk tahap awal, Bupati Piter Gusbager berharap, jagung tersebut sudah bisa dipanen pada Desember mendatang. Budidaya jagung ini merupakan program strategis dari Presiden Jokowi bersama Bupati Keerom, Piter Gusbager dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Untuk itu, Bupati berharap program tersebut dapat didukung oleh seluruh masyarakat.

“Jangan ada yang berniat mempolitisasi program ini. Karena program bapak presiden. Semua harus mendukung program ini, karena program ini dalam rangka kerawanan pangan. Ini adalah program ketahanan pangan lumbung jagung berskala nasional di Kabupaten Keerom,” tegasnya.

Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Keerom akan bergandeng tangan bersama beberapa Kementerian terkait untuk mewujudkan Keerom sebagak lumbung pangan nasional.

Baca Juga :  Polres Keerom Musnahkan Ganja Seberat 1.714,92 Gram

“Kementerian PUPR melalui pihak penyedia jasa mulai melakukan pembukaan lahan. Juga Kementerian Pertanian menyediakan bibit, alat produksi, alat pertanian, alat panen menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian,” ucapnya.

“Kita juga sudah mengantisipasi dengan kementerian lainnya, seperti kementerian investasi terkait dengan pemasaran,” tambahnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menegaskan, jika hadirnya investasi jagung ini akan memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Keerom. Sebab menurutnya, Pemda Keerom akan melibatkan masyarakat dalam program tersebut.

“Kita harapkan seluruh proses dari awal pelibatan masyarakat lokal mulai dari pembukaan lahan sampai penanaman melibatkan masyarakat lokal. Sehingga kita harapkan ada efek untuk ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat di daerah Keerom. Ini menjadi perhatian kita, masyarakat harus mendapatkan manfaat dari investasi ini.” tutupnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya