Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pemda Jayapura Terima 5000 Obat Malaria Jenis DHP

SENTANI- dalam rangka untuk mengatasi kelangkaan obat malaria,  Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Kesehatan telah menerima 5000 Obat Malaria jenis Dihidroartemisinin dan Piperakuin Fosfat (DHP), dari Kementerian Kesehatan RI. Di mana obat ini disalurkan selama  dua tahap.

Kepala Bidang Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Pungut Sunarto, mengatakan, 5000 obat malaria ya diberikan oleh pemerintah pusat itu dipastikan mampu untuk memenuhi kebutuhan obat malaria bulan Agustus tahun ini.

“Untuk stok obat malaria sampai saat ini aman sampai Agustus, itu dikirim dari pusat melalui jalur pesawat, dan yang dari kapal diperkirakan akhir Agustus atau awal September,” kata Pungut Sunarto, Selasa (11/8).

Baca Juga :  Giliran, Tiga Kepala Sekolah SD YPPK Diganti

Menurutnya, ketersediaan obat yang baru disalurkan itu hanya dikhususkan bagi  fasilitas kesehatan milik Pemkab Jayapura, sehingga bagi klinik swasta yang ada di Kabupaten Jayapura belum bisa disalurkan.

“Ketersediaan obat malaria masih belum mencukupi. Untuk sampai saat ini aman tapi belum bisa membantu yang klinik swasta karena fokuskan faskes di pemerintahan Kabupaten Jayapura maupun rumah sakit dan kader-kader di Kampung-kampung,” ujarnya.

Dengan jumlah kasus malaria di Kabupaten Jayapura saat berada pada peringkat ke tiga di Papua, maka dalam waktu dekat akan dilakukan penemuan serentak bersama para kader malaria di kampung sehingga membutuhkan ketersediaan obat perbulannya sebanyak 20.000 paket obat malaria.

“Memang dibutuhkan setiap bulannya obat malaria sebanyak 20.000 paket dan hal ini masih belum mencukupi dalam pengendalian kasus malaria di Kabupaten Jayapura, apalagi dengan pelaksanaan penemuan serempak penyakit malaria di bulan September, hal ini dapat segera teratasi,” pungkas Sunarto.

Baca Juga :  Bupati MA: Kalau Ada Masalah Lapor Saja ke Pihak Berwajib

   Diharapkannya agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI yang mengatur ketersediaan obat malaria agar tidak terjadi kekosongan obat lagi seperti sebelumnya.

“Mudah mudahan menjadi perhatian pemerintah, memang diketahui karena ada masalah Covid-19 sehingga ada beberapa wilayah dari di china lock down dan belum bisa maksimal, karena obat ini masih di dapatkan dari wilayah Cina untuk DHP. Jadi sebelum habis bulan Agustus ini bisa penanganan yang terpenting ada obat malaria,”pungkasnya.(roy).

SENTANI- dalam rangka untuk mengatasi kelangkaan obat malaria,  Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Kesehatan telah menerima 5000 Obat Malaria jenis Dihidroartemisinin dan Piperakuin Fosfat (DHP), dari Kementerian Kesehatan RI. Di mana obat ini disalurkan selama  dua tahap.

Kepala Bidang Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Pungut Sunarto, mengatakan, 5000 obat malaria ya diberikan oleh pemerintah pusat itu dipastikan mampu untuk memenuhi kebutuhan obat malaria bulan Agustus tahun ini.

“Untuk stok obat malaria sampai saat ini aman sampai Agustus, itu dikirim dari pusat melalui jalur pesawat, dan yang dari kapal diperkirakan akhir Agustus atau awal September,” kata Pungut Sunarto, Selasa (11/8).

Baca Juga :  Pisau Dapur dan Badik Jadi Barang Bukti

Menurutnya, ketersediaan obat yang baru disalurkan itu hanya dikhususkan bagi  fasilitas kesehatan milik Pemkab Jayapura, sehingga bagi klinik swasta yang ada di Kabupaten Jayapura belum bisa disalurkan.

“Ketersediaan obat malaria masih belum mencukupi. Untuk sampai saat ini aman tapi belum bisa membantu yang klinik swasta karena fokuskan faskes di pemerintahan Kabupaten Jayapura maupun rumah sakit dan kader-kader di Kampung-kampung,” ujarnya.

Dengan jumlah kasus malaria di Kabupaten Jayapura saat berada pada peringkat ke tiga di Papua, maka dalam waktu dekat akan dilakukan penemuan serentak bersama para kader malaria di kampung sehingga membutuhkan ketersediaan obat perbulannya sebanyak 20.000 paket obat malaria.

“Memang dibutuhkan setiap bulannya obat malaria sebanyak 20.000 paket dan hal ini masih belum mencukupi dalam pengendalian kasus malaria di Kabupaten Jayapura, apalagi dengan pelaksanaan penemuan serempak penyakit malaria di bulan September, hal ini dapat segera teratasi,” pungkas Sunarto.

Baca Juga :  Lagi, Gaharu Bernilai Rp  700 Juta  Dikirim ke Jakarta

   Diharapkannya agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI yang mengatur ketersediaan obat malaria agar tidak terjadi kekosongan obat lagi seperti sebelumnya.

“Mudah mudahan menjadi perhatian pemerintah, memang diketahui karena ada masalah Covid-19 sehingga ada beberapa wilayah dari di china lock down dan belum bisa maksimal, karena obat ini masih di dapatkan dari wilayah Cina untuk DHP. Jadi sebelum habis bulan Agustus ini bisa penanganan yang terpenting ada obat malaria,”pungkasnya.(roy).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya