Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Suru-suru Kondusif, 1.000 Warga di 6 Kampung Masih Mengungsi

YAHUKIMO-Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli menyampaikan bahwa hingga kini kondisi keamanan di Distrik Suru-suru terbilang kondusif. Hanya ia tak menampik jika ada 1.000 lebih warga di enam  kampung yang memilih mengungsi.

Ini juga menjadi beban pikiran Pemkab Yahukimo karena warga memilih mengosongkan kampungnya. Didimus berharap dengan adanya penanganan yang dilakukan oleh aparat perlahan-lahan, Suru-suru bisa lebih aman. Bupati menyampaikan bahwa kondisi Suru-suru masih bergejolak antara TNI dan KKB yang hingga kini  belum aman.

Warga kampung juga memilih untuk mengungsi dan terus terjadi kontak tembak antara TNI dan KKB  sehingga masyarakat sipil yang menjadi  korban.

Pemerintah juga dilema sebab belum bisa berbuat banyak mengingat Suru-suru masih saling jaga. “Tapi saya mendapat informasi dari kepala distrik bahwa situasi lebih kondusif dan saya juga mendengar dari Dandim bahwa disana sudah ada penebalan anggota sehingga kami berharap nantinya ada kedamaian,” jelas Didimus saat ditemui di kediamannya di Yahukimo, Jumat (10/12).  Ia menyebut bahwa Suru-suru ini menjadi daerah yang menarik karena masuk di wilayah perbatasan antara Yahukimo, Nduga dan Asmat sehingga perlu  dipikirkan sama-sama oleh 3 kepala daerah. Bahkan 3 Dandim dan 3 Kapolres untuk bagaimana penanganannya sehingga lambat laun  kondisinya benar-benar kondusif.

Baca Juga :  TGPF Berhasil Wawancarai Saksi Kunci

“Untuk jumlah warga yang mengungsi, saya pikir kalau satu kampung ada 300 warga maka pasti bisa 1.000 lebih yang saat ini mencari tempat aman,” imbuhnya.

“Hanya kami belum bisa ke sana (Suru – suru) karena jika lewat sungai justru motorisnya yang ketakutan karena diancam ditembak. Sedangkan jika pakai pesawat hanya pesawat berbadan kecil dan ada juga ancaman yang sama sehingga untuk sementara belum bisa mendrop bantuan. Untuk evakuasi  kemarin kami pakai heli namun lebih dulu menetrealisir lokasi baru melakukan evakuasi sehingga hingga kini kami belum bisa melakukan banyak hal sambil menunggu perkembangan,” sambungnya.

Sementara terkait keamanan di ibu kota kabupaten, Dekai, diakuinya bahwa sebelumnya banyak warga yang trauma dengan kejadian kekerasan beberapa waktu lalu. Namun lambat laun situasi mulai kondusif, dimana ada banyak partisipasi warga yang melakukan aktivitas seperti biasa dan pelan – pelan warga di Dekai mulai menemukan situasi yang  nyaman.

Baca Juga :  Teror Berlanjut, Dua Pria Tewas Ditebas OTK

Ia mengakui ada rasa trauma dan ketakutan, karena penyerangan yang dilakukan kelompok suku tertentu ini sempat menewaskan warga. Namun dengan ditangkapnya SS serta TM ia melihat situasi jauh lebih baik. “Untuk Dekai saat ini jauh lebih baik,”  pungkasnya. (ade/nat)

YAHUKIMO-Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli menyampaikan bahwa hingga kini kondisi keamanan di Distrik Suru-suru terbilang kondusif. Hanya ia tak menampik jika ada 1.000 lebih warga di enam  kampung yang memilih mengungsi.

Ini juga menjadi beban pikiran Pemkab Yahukimo karena warga memilih mengosongkan kampungnya. Didimus berharap dengan adanya penanganan yang dilakukan oleh aparat perlahan-lahan, Suru-suru bisa lebih aman. Bupati menyampaikan bahwa kondisi Suru-suru masih bergejolak antara TNI dan KKB yang hingga kini  belum aman.

Warga kampung juga memilih untuk mengungsi dan terus terjadi kontak tembak antara TNI dan KKB  sehingga masyarakat sipil yang menjadi  korban.

Pemerintah juga dilema sebab belum bisa berbuat banyak mengingat Suru-suru masih saling jaga. “Tapi saya mendapat informasi dari kepala distrik bahwa situasi lebih kondusif dan saya juga mendengar dari Dandim bahwa disana sudah ada penebalan anggota sehingga kami berharap nantinya ada kedamaian,” jelas Didimus saat ditemui di kediamannya di Yahukimo, Jumat (10/12).  Ia menyebut bahwa Suru-suru ini menjadi daerah yang menarik karena masuk di wilayah perbatasan antara Yahukimo, Nduga dan Asmat sehingga perlu  dipikirkan sama-sama oleh 3 kepala daerah. Bahkan 3 Dandim dan 3 Kapolres untuk bagaimana penanganannya sehingga lambat laun  kondisinya benar-benar kondusif.

Baca Juga :  Satu Jadi Tersangka, Tujuh Polisi Diperiksa

“Untuk jumlah warga yang mengungsi, saya pikir kalau satu kampung ada 300 warga maka pasti bisa 1.000 lebih yang saat ini mencari tempat aman,” imbuhnya.

“Hanya kami belum bisa ke sana (Suru – suru) karena jika lewat sungai justru motorisnya yang ketakutan karena diancam ditembak. Sedangkan jika pakai pesawat hanya pesawat berbadan kecil dan ada juga ancaman yang sama sehingga untuk sementara belum bisa mendrop bantuan. Untuk evakuasi  kemarin kami pakai heli namun lebih dulu menetrealisir lokasi baru melakukan evakuasi sehingga hingga kini kami belum bisa melakukan banyak hal sambil menunggu perkembangan,” sambungnya.

Sementara terkait keamanan di ibu kota kabupaten, Dekai, diakuinya bahwa sebelumnya banyak warga yang trauma dengan kejadian kekerasan beberapa waktu lalu. Namun lambat laun situasi mulai kondusif, dimana ada banyak partisipasi warga yang melakukan aktivitas seperti biasa dan pelan – pelan warga di Dekai mulai menemukan situasi yang  nyaman.

Baca Juga :  Saksi Sempat Ketakutan Ditembak

Ia mengakui ada rasa trauma dan ketakutan, karena penyerangan yang dilakukan kelompok suku tertentu ini sempat menewaskan warga. Namun dengan ditangkapnya SS serta TM ia melihat situasi jauh lebih baik. “Untuk Dekai saat ini jauh lebih baik,”  pungkasnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya